Jakarta (ANTARA) - Konsumen yang semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari konsumsi busana mereka, punya pilihan baru untuk tetap tampil modis dengan koleksi berbahan ramah lingkungan.
Zalora meluncurkan koleksi fashion perdana berbahan ramah lingkungan, hasil kolaborasi dengan Tencel, merek serat khusus ramah lingkungan.
Koleksi Zalora Basics yang terdiri dari 44 tampilan bergaya klasik dengan sentuhan modern - mulai dari atasan, bawahan, gaun hingga kerudung- dibuat dari serat kayu bahan baku terbarukan.
Serat Tencel dapat terurai secara hayati dan telah bersertifikasi, sehingga dapat sepenuhnya kembali ke alam.
Baca juga: "Sustainable Cities", koleksi LifeWear terbaru dari Uniqlo
Baca juga: Busana modest baru dari Hana Tajima untuk mengekspresikan diri
Lalu, proses produksi closed loop dilakukan saat mengubah pulp menjadi serat selulosa, dengan memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber daya dan meminimalisir dampak terhadap lingkungan.
"Bersama Zalora, kami dapat membuka jalan menuju masa depan industri fashion yang lebih hijau, dan menjawab permintaan pelanggan yang mendambakan untuk menggunakan produk fashion yang baik untuk diri mereka dan juga bumi kita.” kata Mariam Tania, Marketing and Branding Manager for Lenzing Group, Asia Tenggara dan Oseania, dalam siaran resmi, Kamis.
Serat ini disebut lembut saat bersentuhan dengan kulit, punya sirkulasi udara yang baik, warna tahan lama dan bisa mengatur kelembapan dengan baik sehingga mencegah pertumbuhan bakteri.
Menurut Giulio Xiloyannis, ZALORA’s Chief Commercial Officer, ini merupakan langkah awal dari mereka membuat produk fashion berkelanjutan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
Zalora meluncurkan koleksi fashion perdana berbahan ramah lingkungan, hasil kolaborasi dengan Tencel, merek serat khusus ramah lingkungan.
Koleksi Zalora Basics yang terdiri dari 44 tampilan bergaya klasik dengan sentuhan modern - mulai dari atasan, bawahan, gaun hingga kerudung- dibuat dari serat kayu bahan baku terbarukan.
Serat Tencel dapat terurai secara hayati dan telah bersertifikasi, sehingga dapat sepenuhnya kembali ke alam.
Baca juga: "Sustainable Cities", koleksi LifeWear terbaru dari Uniqlo
Baca juga: Busana modest baru dari Hana Tajima untuk mengekspresikan diri
Lalu, proses produksi closed loop dilakukan saat mengubah pulp menjadi serat selulosa, dengan memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber daya dan meminimalisir dampak terhadap lingkungan.
"Bersama Zalora, kami dapat membuka jalan menuju masa depan industri fashion yang lebih hijau, dan menjawab permintaan pelanggan yang mendambakan untuk menggunakan produk fashion yang baik untuk diri mereka dan juga bumi kita.” kata Mariam Tania, Marketing and Branding Manager for Lenzing Group, Asia Tenggara dan Oseania, dalam siaran resmi, Kamis.
Serat ini disebut lembut saat bersentuhan dengan kulit, punya sirkulasi udara yang baik, warna tahan lama dan bisa mengatur kelembapan dengan baik sehingga mencegah pertumbuhan bakteri.
Menurut Giulio Xiloyannis, ZALORA’s Chief Commercial Officer, ini merupakan langkah awal dari mereka membuat produk fashion berkelanjutan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.