Perempuan di Palangka Raya ditemukan meninggal tengkurap tanpa busana
Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah warga Jalan RTA Milono kilometer 7, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah digegerkan dengan penemuan seorang perempuan berinisial KD yang sudah tidak bernyawa, dengan posisi tengkurap tanpa busana.
"Awalnya saya curiga karena warungnya ini kok tidak buka-buka dari pagi hari tadi," kata salah seorang tetangga korban, Bahar usai menyaksikan korban dievakuasi.
Dirinya mengatakan, bahwa biasanya korban kerap terlihat membuka warung sekitar pukul 08.00 WIB atau 09.00 WIB, namun hingga sore hari korban tak kunjung terlihat membuka warungnya.
Berangkat dari kecurigaan tersebut, dirinya kemudian berinisiatif menghubungi pemilik warung kopi, yakni Mariani dan melaporkan bahwa warung yang ditinggali korban dalam keadaan sepi dan saat dipanggil tidak ada jawaban dari korban.
"Tadi setelah pemilik warung datang, kami coba ketuk-ketuk lagi, karena masih tidak ada jawaban, kami semakin curiga dan menghubungi ketua RT untuk sama-sama mendobrak pintu dan masuk mencari korban," ucapnya.
Bahar melanjutkan, usai berhasil mendobrak pintu warung kopi milik korban, dirinya bersama ketua RT dan pemilik warung mendapati korban berada di dalam kamar dengan kondisi tanpa busana dan dalam posisi tengkurap di atas kasur.
Pada saat dirinya berusaha memanggil korban untuk memastikan kondisinya, korban sudah tidak bergerak atau merespon, sehingga akhirnya ketua RT memanggil kepolisian untuk melaporkan peristiwa tersebut.
"Kami melaporkan ke kepolisian untuk meminta tolong mengevakuasi korban yang sudah tidak bernyawa," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana segera mendatangi TKP dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim Identifikasi Satreskrim Polresta Palangka Raya.
"Dari keterangan sementara, korban memang tinggal seorang diri di lokasi kejadian. Terakhir terlihat menutup warung tadi subuh (Minggu dini hari,red) sekitar Pukul 01.00 WIB," tuturnya.
Dari lokasi kejadian setelah olah TKP, Tim Identifikasi tidak menemukan adanya tanda-tanda yang mengarah ketindak pidana ataupun tanda-tanda kekerasan.
Di lokasi korban meninggal dunia, pihaknya juga berhasil mengamankan barang bukti berupa dompet dan handphone korban, kartu berobat dan beberapa bungkus obat-obatan.
"Kita sementara belum bisa memastikan lebih jauh penyebab kematiannya, saat ini kita bawa dulu ke ruang Kamboja RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk dilakukan Visum et Repertum oleh dokter ahli forensik agar bisa mengetahui penyebab pasti kematiannya," ungkapnya.
Setelah dilakukan olah TKP, jasad korban dibawa untuk dievakuasi ke ruang Kamboja oleh tim relawan White Angel Grup Emergency Response Palangka Raya.
"Awalnya saya curiga karena warungnya ini kok tidak buka-buka dari pagi hari tadi," kata salah seorang tetangga korban, Bahar usai menyaksikan korban dievakuasi.
Dirinya mengatakan, bahwa biasanya korban kerap terlihat membuka warung sekitar pukul 08.00 WIB atau 09.00 WIB, namun hingga sore hari korban tak kunjung terlihat membuka warungnya.
Berangkat dari kecurigaan tersebut, dirinya kemudian berinisiatif menghubungi pemilik warung kopi, yakni Mariani dan melaporkan bahwa warung yang ditinggali korban dalam keadaan sepi dan saat dipanggil tidak ada jawaban dari korban.
"Tadi setelah pemilik warung datang, kami coba ketuk-ketuk lagi, karena masih tidak ada jawaban, kami semakin curiga dan menghubungi ketua RT untuk sama-sama mendobrak pintu dan masuk mencari korban," ucapnya.
Bahar melanjutkan, usai berhasil mendobrak pintu warung kopi milik korban, dirinya bersama ketua RT dan pemilik warung mendapati korban berada di dalam kamar dengan kondisi tanpa busana dan dalam posisi tengkurap di atas kasur.
Pada saat dirinya berusaha memanggil korban untuk memastikan kondisinya, korban sudah tidak bergerak atau merespon, sehingga akhirnya ketua RT memanggil kepolisian untuk melaporkan peristiwa tersebut.
"Kami melaporkan ke kepolisian untuk meminta tolong mengevakuasi korban yang sudah tidak bernyawa," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana segera mendatangi TKP dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim Identifikasi Satreskrim Polresta Palangka Raya.
"Dari keterangan sementara, korban memang tinggal seorang diri di lokasi kejadian. Terakhir terlihat menutup warung tadi subuh (Minggu dini hari,red) sekitar Pukul 01.00 WIB," tuturnya.
Dari lokasi kejadian setelah olah TKP, Tim Identifikasi tidak menemukan adanya tanda-tanda yang mengarah ketindak pidana ataupun tanda-tanda kekerasan.
Di lokasi korban meninggal dunia, pihaknya juga berhasil mengamankan barang bukti berupa dompet dan handphone korban, kartu berobat dan beberapa bungkus obat-obatan.
"Kita sementara belum bisa memastikan lebih jauh penyebab kematiannya, saat ini kita bawa dulu ke ruang Kamboja RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk dilakukan Visum et Repertum oleh dokter ahli forensik agar bisa mengetahui penyebab pasti kematiannya," ungkapnya.
Setelah dilakukan olah TKP, jasad korban dibawa untuk dievakuasi ke ruang Kamboja oleh tim relawan White Angel Grup Emergency Response Palangka Raya.