Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah melakukan sejumlah persiapan-persiapan dalam menghadapi "new normal" atau normal baru.
"Hal itu mengingat sebelumnya banyak masyarakat tidak menggunakan masker dan menjaga jarak," katanya saat menyampaikan sambutan pada rapat paripurna DPRD Barito Selatan di Buntok, Senin.
Sejumlah persiapan dan upaya yang dilakukan pihaknya yakni melakukan upaya penegakan protokol kesehatan dengan pola 4 sehat 5 sempurna.
Ia menjelaskan, 4 sehat 5 sempurna itu yakni wajib menggunakan masker, jaga jarak minimal satu meter, sering cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sebelum menyentuh mata, hidung dan mulut, beristirahat yang cukup, berolahraga yang cukup, jangan panik, serta selalu mengonsumsi makanan bergizi.
Adapun kegiatan yang dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan di kecamatan yang diteruskan sosialisasinya oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kecamatan ke desa-desa.
Kemudian lanjut dia, membentuk posko terpadu tatanan normal baru pada Plaza Beringin, Pasar Sayur dan Ikan (SAIK) dan pasar subuh.
"Melakukan isolasi terhadap ODP, PDP maupun OTG, melaksanakan rapid test masih kepada kontak erat dengan pasien COVID-19 dan terhadap mereka yang melakukan perjalanan di wilayah yang terjadi transmisi lokal," jelasnya.
Selanjutnya, kata dia, melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi dengan melakukan pengamatan pengamatan secara terus menerus untuk mendeteksi secara dini faktor-faktor resiko penyebaran COVID-19.
Disamping itu, pihaknya juga telah melakukan pembangunan ruang isolasi di RSUD Jaraga Sasameh Buntok. Dinas Kesehatan juga telah melakukan sosialisasi normal baru ditingkat kabupaten, kecamatan dan dilanjutkan di puskesmas.
"Dinas Kesehatan melalui tim gugus tugas juga membantu dalam persiapan logistik, sekaligus persiapan 'new normal' dalam hal ini ikut serta dalam simulasi penerapan new normal," demikian Satya Titiek Atyani Djoedir.
Acara rapat paripurna dengan agenda penyampaian hasil reses dan jawaban bupati atas pendapat anggaran dan pemandangan umum fraksi terhadap 5 raperda tersebut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan sejumlah Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah setempat.
Baca juga: Komisi III DPRD Barsel pastikan dukung penganggaran penanganan COVID-19
Baca juga: Wabup Barsel: WTP merupakan keberhasilan bersama
Baca juga: Penderita COVID-19 di Barito Selatan bertambah sembilan orang
"Hal itu mengingat sebelumnya banyak masyarakat tidak menggunakan masker dan menjaga jarak," katanya saat menyampaikan sambutan pada rapat paripurna DPRD Barito Selatan di Buntok, Senin.
Sejumlah persiapan dan upaya yang dilakukan pihaknya yakni melakukan upaya penegakan protokol kesehatan dengan pola 4 sehat 5 sempurna.
Ia menjelaskan, 4 sehat 5 sempurna itu yakni wajib menggunakan masker, jaga jarak minimal satu meter, sering cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sebelum menyentuh mata, hidung dan mulut, beristirahat yang cukup, berolahraga yang cukup, jangan panik, serta selalu mengonsumsi makanan bergizi.
Adapun kegiatan yang dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan di kecamatan yang diteruskan sosialisasinya oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kecamatan ke desa-desa.
Kemudian lanjut dia, membentuk posko terpadu tatanan normal baru pada Plaza Beringin, Pasar Sayur dan Ikan (SAIK) dan pasar subuh.
"Melakukan isolasi terhadap ODP, PDP maupun OTG, melaksanakan rapid test masih kepada kontak erat dengan pasien COVID-19 dan terhadap mereka yang melakukan perjalanan di wilayah yang terjadi transmisi lokal," jelasnya.
Selanjutnya, kata dia, melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi dengan melakukan pengamatan pengamatan secara terus menerus untuk mendeteksi secara dini faktor-faktor resiko penyebaran COVID-19.
Disamping itu, pihaknya juga telah melakukan pembangunan ruang isolasi di RSUD Jaraga Sasameh Buntok. Dinas Kesehatan juga telah melakukan sosialisasi normal baru ditingkat kabupaten, kecamatan dan dilanjutkan di puskesmas.
"Dinas Kesehatan melalui tim gugus tugas juga membantu dalam persiapan logistik, sekaligus persiapan 'new normal' dalam hal ini ikut serta dalam simulasi penerapan new normal," demikian Satya Titiek Atyani Djoedir.
Acara rapat paripurna dengan agenda penyampaian hasil reses dan jawaban bupati atas pendapat anggaran dan pemandangan umum fraksi terhadap 5 raperda tersebut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan sejumlah Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah setempat.
Baca juga: Komisi III DPRD Barsel pastikan dukung penganggaran penanganan COVID-19
Baca juga: Wabup Barsel: WTP merupakan keberhasilan bersama
Baca juga: Penderita COVID-19 di Barito Selatan bertambah sembilan orang