Buntok (ANTARA) - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah bertambah lima orang, sehingga kumulatifnya menjadi 178 orang.
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Barito Selatan, dr Djulita Kurniadia Palar di Buntok, Rabu mengatakan, lima orang terkonfirmasi positif itu, satu diantaranya berstatus sebagai ASN.
"Lima orang yang terkonfirmasi positif tersebut terdiri dari dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan," katanya.
Kelima orang itu berasal dari Kecamatan Dusun Selatan, dan sebagian dirawat di RSUD Jaraga Sasameh Buntok serta ada juga yang melakukan isolasi mandiri.
Bertambahnya lima orang itu, maka jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tercatat sebanyak 178 orang dengan rincian 74 orang dalam perawatan, 98 sembuh dan enam orang meninggal dunia.
Dalam hal ini, pihaknya akan terus melakukan tracking aktif dan menelusuri penularan virus corona di wilayah setempat secara maksimal.
"Tracking aktif dilakukan sebagai upaya pencegahan dan mempersempit penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona itu tidak meluas," terangnya yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Barito Selatan itu.
Ia menjelaskan, tracking aktif itu dengan cara melacak dan menelusuri orang-orang berisiko dan memiliki kontak dengan pasien yang sebelumnya dinyatakan positif.
"Dengan ditemukannya kasus ini merupakan upaya yang kami lakukan memutus dan mencegah agar penyebarannya tidak meluas," ungkapnya.
Djulita juga mengimbau kepada masyarakat di Barito Selatan agar bersama-sama bergotong royong mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 dengan mengikuti semua anjuran pemerintah maupun menerapkan protokol kesehatan.
Mematuhi protokol kesehatan itu dengan memakai masker pada saat beraktivitas, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan lainnya.
Kemudian rajin berolahraga, jangan panik dan selanjutnya konsumsi makanan bergizi dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh.
"Bergotong royong dan bersatu kita bisa mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini," demikian Djulita Kurniadia Palar.
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Barito Selatan, dr Djulita Kurniadia Palar di Buntok, Rabu mengatakan, lima orang terkonfirmasi positif itu, satu diantaranya berstatus sebagai ASN.
"Lima orang yang terkonfirmasi positif tersebut terdiri dari dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan," katanya.
Kelima orang itu berasal dari Kecamatan Dusun Selatan, dan sebagian dirawat di RSUD Jaraga Sasameh Buntok serta ada juga yang melakukan isolasi mandiri.
Bertambahnya lima orang itu, maka jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tercatat sebanyak 178 orang dengan rincian 74 orang dalam perawatan, 98 sembuh dan enam orang meninggal dunia.
Dalam hal ini, pihaknya akan terus melakukan tracking aktif dan menelusuri penularan virus corona di wilayah setempat secara maksimal.
"Tracking aktif dilakukan sebagai upaya pencegahan dan mempersempit penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona itu tidak meluas," terangnya yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Barito Selatan itu.
Ia menjelaskan, tracking aktif itu dengan cara melacak dan menelusuri orang-orang berisiko dan memiliki kontak dengan pasien yang sebelumnya dinyatakan positif.
"Dengan ditemukannya kasus ini merupakan upaya yang kami lakukan memutus dan mencegah agar penyebarannya tidak meluas," ungkapnya.
Djulita juga mengimbau kepada masyarakat di Barito Selatan agar bersama-sama bergotong royong mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 dengan mengikuti semua anjuran pemerintah maupun menerapkan protokol kesehatan.
Mematuhi protokol kesehatan itu dengan memakai masker pada saat beraktivitas, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan lainnya.
Kemudian rajin berolahraga, jangan panik dan selanjutnya konsumsi makanan bergizi dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh.
"Bergotong royong dan bersatu kita bisa mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini," demikian Djulita Kurniadia Palar.