Sampit (ANTARA) - Puluhan seniman, khususnya di bidang musik dan tari di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, bersatu membentuk komunitas sebagai wadah bersama untuk melakukan upaya-upaya agar usaha di bidang seni bisa kembali bangkit meski pandemi COVID-19 masih terjadi.
"Selama pandemi COVID-19 ini, hampir tidak ada job yang kami dapat karena orang mengadakan acara kan tidak diperbolehkan. Sekarang ini kan mulai diperbolehkan. Makanya melalui komunitas ini kami berharap bisa melakukan upaya bersama agar bisa kembali bangkit," kata Ketua Komunitas Seniman Kotawaringin Timur, Sugianto di Sampit, Kamus.
Puluhan anggota komunitas yang terdiri dari penyanyi, pemain musik, pemilik alat musik, pembawa acara dan penari, hadir di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur. Mereka menghadiri rapat yang dipimpin Bupati H Supian Hadi didampingi Juru Bicara Gugus Tugas, Multazam.
Berbagai aspirasi mereka sampaikan kepada bupati. Mereka sangat berharap pemerintah daerah memberi solusi agar bidang seni ini bisa kembali berkarya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan karena sebagian dari mereka menggantungkan hidup dari penghasilan kegiatan berkesenian tersebut, yaitu organ tunggal, band dan lainnya.
Melalui komunitas tersebut para seniman sepakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan aturan lainnya yang diterapkan pemerintah. Mereka berkomitmen taat aturan asalkan bisa diizinkan untuk beraktivitas lagi.
Secara internal mereka membuat kesepakatan, pengajuan izin untuk kegiatan seni tersebut melalui komunitas sehingga akan terpantau untuk memudahkan pengawasan dan pembinaan. Bagi peserta yang melanggar aturan, juga telah disepakati bahwa ada sanksi yang akan diberikan.
Melalui komunitas ini, para seniman juga akan membantu pemerintah daerah dalam mengampanyekan pencegahan penularan COVID-19. Tidak terkecuali saat berkegiatan kesenian, protokol kesehatan menjadi hal mutlak dilaksanakan.
Baca juga: DPRD Batola boyong dua Komisi ke DPRD Kotim
"Apapun saran dan masukan dari bupati atau pemerintah daerah, kami akan ikuti. Mudah-mudahan dengan sinergi ini secara perlahan perekonomian kita kembali pulih," kata Nurul, salah satu pengurus Komunitas Seniman Kotawaringin Timur.
Bupati H Supian Hadi mengatakan, saat ini secara perlahan pemerintah daerah memberi izin untuk kegiatan mengumpulkan orang. Namun, penerapan protokol kesehatan menjadi hal wajib yang harus dipenuhi.
"Protokol kesehatan wajib dijalankan agar seniman terhindar dari COVID-19. Jangan sampai muncul kluster baru kalau hiburan ini tidak mengikuti protokol kesehatan. Untuk sementara kalau acaranya siang akan kita bolehkan, tapi kalau untuk malam, kita godok dulu aturannya," ujar Supian.
Supian mengapresiasi dibentuknya Komunitas Seniman Kotim karena akan menjadi langkah positif dalam pemulihan dan pengembangan bidang seni. Komunitas ini juga akan memudahkan jika pemerintah ingin menyalurkan bantuan karena seniman juga pihak yang terdampak COVID-19.
Supian meminta kepengurusan juga dibentuk di tingkat kecamatan sehingga bisa merangkul seniman di semua kecamatan. Komunitas ini juga akan menjadi jembatan para seniman dengan pemerintah daerah sehingga semakin mudah dalam menyampaikan aspirasi secara mengalir.
Baca juga: Masyarakat Kotim diimbau peduli membantu mencegah karhutla
Baca juga: DPRD Kotim dorong BUMD bermitra dengan petani sawit
"Selama pandemi COVID-19 ini, hampir tidak ada job yang kami dapat karena orang mengadakan acara kan tidak diperbolehkan. Sekarang ini kan mulai diperbolehkan. Makanya melalui komunitas ini kami berharap bisa melakukan upaya bersama agar bisa kembali bangkit," kata Ketua Komunitas Seniman Kotawaringin Timur, Sugianto di Sampit, Kamus.
Puluhan anggota komunitas yang terdiri dari penyanyi, pemain musik, pemilik alat musik, pembawa acara dan penari, hadir di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur. Mereka menghadiri rapat yang dipimpin Bupati H Supian Hadi didampingi Juru Bicara Gugus Tugas, Multazam.
Berbagai aspirasi mereka sampaikan kepada bupati. Mereka sangat berharap pemerintah daerah memberi solusi agar bidang seni ini bisa kembali berkarya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan karena sebagian dari mereka menggantungkan hidup dari penghasilan kegiatan berkesenian tersebut, yaitu organ tunggal, band dan lainnya.
Melalui komunitas tersebut para seniman sepakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan aturan lainnya yang diterapkan pemerintah. Mereka berkomitmen taat aturan asalkan bisa diizinkan untuk beraktivitas lagi.
Secara internal mereka membuat kesepakatan, pengajuan izin untuk kegiatan seni tersebut melalui komunitas sehingga akan terpantau untuk memudahkan pengawasan dan pembinaan. Bagi peserta yang melanggar aturan, juga telah disepakati bahwa ada sanksi yang akan diberikan.
Melalui komunitas ini, para seniman juga akan membantu pemerintah daerah dalam mengampanyekan pencegahan penularan COVID-19. Tidak terkecuali saat berkegiatan kesenian, protokol kesehatan menjadi hal mutlak dilaksanakan.
Baca juga: DPRD Batola boyong dua Komisi ke DPRD Kotim
"Apapun saran dan masukan dari bupati atau pemerintah daerah, kami akan ikuti. Mudah-mudahan dengan sinergi ini secara perlahan perekonomian kita kembali pulih," kata Nurul, salah satu pengurus Komunitas Seniman Kotawaringin Timur.
Bupati H Supian Hadi mengatakan, saat ini secara perlahan pemerintah daerah memberi izin untuk kegiatan mengumpulkan orang. Namun, penerapan protokol kesehatan menjadi hal wajib yang harus dipenuhi.
"Protokol kesehatan wajib dijalankan agar seniman terhindar dari COVID-19. Jangan sampai muncul kluster baru kalau hiburan ini tidak mengikuti protokol kesehatan. Untuk sementara kalau acaranya siang akan kita bolehkan, tapi kalau untuk malam, kita godok dulu aturannya," ujar Supian.
Supian mengapresiasi dibentuknya Komunitas Seniman Kotim karena akan menjadi langkah positif dalam pemulihan dan pengembangan bidang seni. Komunitas ini juga akan memudahkan jika pemerintah ingin menyalurkan bantuan karena seniman juga pihak yang terdampak COVID-19.
Supian meminta kepengurusan juga dibentuk di tingkat kecamatan sehingga bisa merangkul seniman di semua kecamatan. Komunitas ini juga akan menjadi jembatan para seniman dengan pemerintah daerah sehingga semakin mudah dalam menyampaikan aspirasi secara mengalir.
Baca juga: Masyarakat Kotim diimbau peduli membantu mencegah karhutla
Baca juga: DPRD Kotim dorong BUMD bermitra dengan petani sawit