Buntok (ANTARA) - Ketua DPRD Barito Selatan, Kalimantan Tengah HM Farid Yusran menyarankan Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2020 ditambah.
"Hal itu mengingat pelaksanaan pilkada ini di tengah pandemi COVID-19," katanya di Buntok, Kamis.
Berdasarkan informasi dari KPU Barito Selatan untuk jumlah TPS pada Pilkada Kalteng 2020 hanya sebanyak 322 yang tersebar di desa dan kelurahan pada enam kecamatan.
"Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan pemilu legislatif yang jumlahnya sebanyak 414 TPS," ucapnya.
Oleh karena itu, ia menyarakan KPU menambah jumlah TPS untuk menghindari terjadinya penumpukan atau kerumunan masyarakat saat pemilihan atau pencoblosan nantinya.
Saat di dalam TPS masyarakat bisa diatur, namun saat menunggu giliran di luar TPS tidak bisa diatur dan dikhawatirkan terjadi penumpukan.
"Fokus kita tidak hanya keberhasilan pilkada, namun juga terjaminnya kesehatan masyarakat saat melakukan pencoblosan pada 9 Desember 2020 mendatang," jelas politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan itu.
Ia juga meminta pihak terkait agar melaksanakan sosialisasi secara masif kepada masyarakat bahwa pemilihan gubernur dan wakil gubernur kali ini aman dari COVID-19, meski berlangsung di tengah pandemi.
Dengan begitu diharapkan, nantinya tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya bisa tetap tinggi.
Selain itu, Farid Yusran juga mengapresiasi inisiatif Kapolres Barito Selatan, AKBP Devy Firmansyah telah menyelenggarakan 'coffee morning' dengan Forkopimda dan penyelenggara pemilu.
"Hal itu mengingat pelaksanaan pilkada ini di tengah pandemi COVID-19," katanya di Buntok, Kamis.
Berdasarkan informasi dari KPU Barito Selatan untuk jumlah TPS pada Pilkada Kalteng 2020 hanya sebanyak 322 yang tersebar di desa dan kelurahan pada enam kecamatan.
"Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan pemilu legislatif yang jumlahnya sebanyak 414 TPS," ucapnya.
Oleh karena itu, ia menyarakan KPU menambah jumlah TPS untuk menghindari terjadinya penumpukan atau kerumunan masyarakat saat pemilihan atau pencoblosan nantinya.
Saat di dalam TPS masyarakat bisa diatur, namun saat menunggu giliran di luar TPS tidak bisa diatur dan dikhawatirkan terjadi penumpukan.
"Fokus kita tidak hanya keberhasilan pilkada, namun juga terjaminnya kesehatan masyarakat saat melakukan pencoblosan pada 9 Desember 2020 mendatang," jelas politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan itu.
Ia juga meminta pihak terkait agar melaksanakan sosialisasi secara masif kepada masyarakat bahwa pemilihan gubernur dan wakil gubernur kali ini aman dari COVID-19, meski berlangsung di tengah pandemi.
Dengan begitu diharapkan, nantinya tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya bisa tetap tinggi.
Selain itu, Farid Yusran juga mengapresiasi inisiatif Kapolres Barito Selatan, AKBP Devy Firmansyah telah menyelenggarakan 'coffee morning' dengan Forkopimda dan penyelenggara pemilu.