Jakarta (ANTARA) - Parma secara resmi mengumumkan telah merekrut Fabio Liverani sebagai pelatih baru, demikian diumumkan melalui laman resmi klub.
Sang juru taktik baru dipecat oleh Lecce pada pekan lalu, dan kini ia telah meneken kontrak yang berlangsung sampai 30 Juni 2022 di Parma.
Ia akan mulai melatih Parma mulai 1 September mendatang. Perkenalan diri Liverani sebagai pelatih baru Parma secara resmi akan berlangsung pekan depan.
Mantan gelandang Lazio dan Fiorentina itu menggantikan Roberto D'Aversa, yang dipecat Parma dengan alasan hilangnya kesatuan, harmonisasi, dan antusiasme di antara kedua pihak.
Karier kepelatihan Liverani dimulai di tim junior Genoa, sebelum kemudian diangkat menjadi pelatih tim senior.
Ia kemudian sempat melatih klub Inggris Leyton Lorient, dan selanjutnya menangani dua klub Italia Ternana, dan tiga musim terakhir mengarsiteki Lecce.
Pria 44 tahun itu membawa Lecce promosi dua kali secara beruntun untuk berkompetisi di strata tertinggi Italia setelah absen tujuh tahun pada musim 2019/2020. Sayangnya pada hari terakhir musim lalu mereka harus terdegradasi akibat hanya mampu finis di peringkat ke-18.
Sang juru taktik baru dipecat oleh Lecce pada pekan lalu, dan kini ia telah meneken kontrak yang berlangsung sampai 30 Juni 2022 di Parma.
Ia akan mulai melatih Parma mulai 1 September mendatang. Perkenalan diri Liverani sebagai pelatih baru Parma secara resmi akan berlangsung pekan depan.
Mantan gelandang Lazio dan Fiorentina itu menggantikan Roberto D'Aversa, yang dipecat Parma dengan alasan hilangnya kesatuan, harmonisasi, dan antusiasme di antara kedua pihak.
Karier kepelatihan Liverani dimulai di tim junior Genoa, sebelum kemudian diangkat menjadi pelatih tim senior.
Ia kemudian sempat melatih klub Inggris Leyton Lorient, dan selanjutnya menangani dua klub Italia Ternana, dan tiga musim terakhir mengarsiteki Lecce.
Pria 44 tahun itu membawa Lecce promosi dua kali secara beruntun untuk berkompetisi di strata tertinggi Italia setelah absen tujuh tahun pada musim 2019/2020. Sayangnya pada hari terakhir musim lalu mereka harus terdegradasi akibat hanya mampu finis di peringkat ke-18.