Sampit (ANTARA) - Jumlah penderita COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang meninggal dunia kembali bertambah satu orang sehingga total sudah sebanyak enam orang.
"Pasien itu meninggal di RSUD dr Murjani pada Minggu (20/9) pukul 19.00 WIB. Pasien berusia 69 tahun itu merupakan warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Seperti biasa, identitas pasien tidak disebutkan secara jelas. Multazam menyebutkan, pasien memiliki penyakit penyerta sehingga kondisinya terus menurun hingga tidak terselamatkan.
Kejadian ini menjadi perhatian serius Satuan Tugas Penanganan COVID-19 untuk menanganinya lebih lanjut. Sebelumnya, anggota keluarga dan orang yang ada riwayat kontak erat dengan pasien ini sudah diperiksa.
Bertambahnya penderita COVID-19 yang meninggal dunia, harus menjadi perhatian semua pihak. Masyarakat juga diharapkan semakin sadar bahwa saat ini situasi masih sangat membahayakan karena penularan virus mematikan tersebut masih sangat tinggi.
Hingga Senin siang, jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 232 orang, terdiri dari 125 orang sembuh, 101 orang masih dirawat dan 6 orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, perkembangan hari ini yaitu tiga orang pasien baru, dua orang sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Baca juga: ASN Kotim tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik peserta pilkada
Masyarakat diimbau tidak menganggap remeh ancaman penularan COVID-19. Virus tersebut sangat mudah menular, sehingga perlu kewaspadaan ekstra agar tidak tertular yakni dengan menjalankan secara ketat protokol kesehatan.
"Masyarakat diharapkan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan menjaga jarak agar tidak tertular COVID-19. Kita harus peduli melindungi diri kita sendiri, keluarga dan orang lain," ujar Multazam yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.
Sementara itu terkait insiden seorang pasien COVID-19 di RSUD dr Murjani Sampit yang nyaris kabur dari ruang isolasi pada Minggu (20/9) siang kemarin, Multazam mengatakan kejadian itu menjadi perhatian bersama.
Evaluasi pun dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Tim medis berupaya memberi pemahaman dan mencegah kejenuhan pasien selama menjalani perawatan sehingga mereka bisa mengikuti pengobatan dengan baik dan segera sembuh.
Baca juga: DPRD Kotim soroti perizinan galian C
Baca juga: Tim Reaksi Cepat Kotim disebar tindak warga tidak menggunakan masker
"Pasien itu meninggal di RSUD dr Murjani pada Minggu (20/9) pukul 19.00 WIB. Pasien berusia 69 tahun itu merupakan warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Seperti biasa, identitas pasien tidak disebutkan secara jelas. Multazam menyebutkan, pasien memiliki penyakit penyerta sehingga kondisinya terus menurun hingga tidak terselamatkan.
Kejadian ini menjadi perhatian serius Satuan Tugas Penanganan COVID-19 untuk menanganinya lebih lanjut. Sebelumnya, anggota keluarga dan orang yang ada riwayat kontak erat dengan pasien ini sudah diperiksa.
Bertambahnya penderita COVID-19 yang meninggal dunia, harus menjadi perhatian semua pihak. Masyarakat juga diharapkan semakin sadar bahwa saat ini situasi masih sangat membahayakan karena penularan virus mematikan tersebut masih sangat tinggi.
Hingga Senin siang, jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 232 orang, terdiri dari 125 orang sembuh, 101 orang masih dirawat dan 6 orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, perkembangan hari ini yaitu tiga orang pasien baru, dua orang sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Baca juga: ASN Kotim tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik peserta pilkada
Masyarakat diimbau tidak menganggap remeh ancaman penularan COVID-19. Virus tersebut sangat mudah menular, sehingga perlu kewaspadaan ekstra agar tidak tertular yakni dengan menjalankan secara ketat protokol kesehatan.
"Masyarakat diharapkan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan menjaga jarak agar tidak tertular COVID-19. Kita harus peduli melindungi diri kita sendiri, keluarga dan orang lain," ujar Multazam yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.
Sementara itu terkait insiden seorang pasien COVID-19 di RSUD dr Murjani Sampit yang nyaris kabur dari ruang isolasi pada Minggu (20/9) siang kemarin, Multazam mengatakan kejadian itu menjadi perhatian bersama.
Evaluasi pun dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Tim medis berupaya memberi pemahaman dan mencegah kejenuhan pasien selama menjalani perawatan sehingga mereka bisa mengikuti pengobatan dengan baik dan segera sembuh.
Baca juga: DPRD Kotim soroti perizinan galian C
Baca juga: Tim Reaksi Cepat Kotim disebar tindak warga tidak menggunakan masker