Tamiang Layang (ANTARA) - Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) berinisial San (42) harus berurusan dengan Satreskrim Polres Barito Timur Kalimantan Tengah, lantaran tamunya seorang pria tua berinisial B (56) asal Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalsel meninggal dunia di kamarnya.
Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang melalui Kasat Reskrim Iptu Ecky Widi Prawira menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di lokalisasi Kunding Desa Bagok Kecamatan Benua Lima, Senin (28/9) sore sekitar pukul 16.10 WIB.
“Setelah kita terima informasi tersebut, kita langsung melakukan pengecekan dan melakukan olah TKP hingga melakukan visum et repertum,” kata Ecky melalui telepon genggam, Senin malam.
Pria itu meninggal dunia diduga saat sedang melakukan berhubungan badan dengan seorang perempuan berinisial San (42). Tidak begitu lama, B akhirnya mengalami kejang-kejang dan seketika tidak bergerak lagi.
Kondisi itu membuat San berteriak histeris dan kencang. Dalam kondisi panik, San sempat merapikan baju dan meminta pertolongan kepada PSK dan pengunjung lokalisasi lainnya. Sedangkan B masih dalam posisi terbaring tanpa pakaian.
Peristiwa yang membuat geger warga setempat itu akhirnya dilaporkan ke Polsek Benua Lima yang langsung berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Bartim.
Tidak begitu lama, anggota Satreskrim Polres Bartim tiba dan diantaranya memakai pakaian APD lengkap untuk melakukan identifikasi hingga visum.
“Dari hasil visum diketahui tidak ditemukan bekas kekerasan dari bekas benda tumpul maupun benda tajam pada tubuh korban. Untuk sementara diduga meninggal dunia karena serangan jantung,” kata Ecky.
Untuk memastikan kematian kakek tersebut, Satreskrim Polres Bartim terus melakukan penyelidikan, mengumpulkan bahan dan meminta keterangan sejumlah saksi yang pada saat itu berada di tempat kejadian perkara.
Usai identifikasi dan olah tempat kejadian perkara, jenazah B diserahkan kepada pihak keluarga yang sudah tiba. Keluarga pun langsung membawa jenazah almarhum menggunakan mobil ambulans ke Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk dilaksanakan proses pemakaman.
“Kita akan tetap menyelidiki penyebab kematian pria tersebut,” demikian Ecky.
Baca juga: Ribuan pemilih pemula di Bartim terancam kehilangan hak pilih
Baca juga: Desa Dambung Bartim tetap bagian wilayah Kalteng
Baca juga: APBD Perubahan Bartim hindari pemborosan
Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang melalui Kasat Reskrim Iptu Ecky Widi Prawira menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di lokalisasi Kunding Desa Bagok Kecamatan Benua Lima, Senin (28/9) sore sekitar pukul 16.10 WIB.
“Setelah kita terima informasi tersebut, kita langsung melakukan pengecekan dan melakukan olah TKP hingga melakukan visum et repertum,” kata Ecky melalui telepon genggam, Senin malam.
Pria itu meninggal dunia diduga saat sedang melakukan berhubungan badan dengan seorang perempuan berinisial San (42). Tidak begitu lama, B akhirnya mengalami kejang-kejang dan seketika tidak bergerak lagi.
Kondisi itu membuat San berteriak histeris dan kencang. Dalam kondisi panik, San sempat merapikan baju dan meminta pertolongan kepada PSK dan pengunjung lokalisasi lainnya. Sedangkan B masih dalam posisi terbaring tanpa pakaian.
Peristiwa yang membuat geger warga setempat itu akhirnya dilaporkan ke Polsek Benua Lima yang langsung berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Bartim.
Tidak begitu lama, anggota Satreskrim Polres Bartim tiba dan diantaranya memakai pakaian APD lengkap untuk melakukan identifikasi hingga visum.
“Dari hasil visum diketahui tidak ditemukan bekas kekerasan dari bekas benda tumpul maupun benda tajam pada tubuh korban. Untuk sementara diduga meninggal dunia karena serangan jantung,” kata Ecky.
Untuk memastikan kematian kakek tersebut, Satreskrim Polres Bartim terus melakukan penyelidikan, mengumpulkan bahan dan meminta keterangan sejumlah saksi yang pada saat itu berada di tempat kejadian perkara.
Usai identifikasi dan olah tempat kejadian perkara, jenazah B diserahkan kepada pihak keluarga yang sudah tiba. Keluarga pun langsung membawa jenazah almarhum menggunakan mobil ambulans ke Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk dilaksanakan proses pemakaman.
“Kita akan tetap menyelidiki penyebab kematian pria tersebut,” demikian Ecky.
Baca juga: Ribuan pemilih pemula di Bartim terancam kehilangan hak pilih
Baca juga: Desa Dambung Bartim tetap bagian wilayah Kalteng
Baca juga: APBD Perubahan Bartim hindari pemborosan