Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengecam tindakan pilot yang bermanuver di udara untuk membubarkan aksi demonstrasi mahasiswa di bawahnya yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Menurut Idham, pilot tersebut bertindak mengada-ada yang di luar prosedur operasional standar yang berlaku untuk mengamankan kerumunan.
"Itu sudah saya tindak itu. Saya sudah periksa sama (Divisi) Propam itu, enggak ada SOP-nya bermanuver udara. Mengarang-ngarang saja yang di Kendari itu," kata Idham yang mengikuti rapat kerja Komisi III DPR RI secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Adanya rotasi Kapolda hanya ada dua sebab, kata Kapolri Idham Azis
Andai pada masa sekarang masih boleh menerapkan hukuman badan, Idham Azis pasti menempeleng oknum yang bersangkutan.
"Kalau masih boleh, saya tempeleng itu," kata Idham.
Idham mengatakan bahwa selama menjadi Kapolri, merasa institusi yang dipimpinnya sekarang bagai jasa tak berhimpun, dosa tak terampun.
Setiap hari Idham berupaya agar kepolisian terus melakukan prestasi. Akan tetapi, ada saja para oknum polisi nakal di lapangan.
Baca juga: Kapolri copot jabatan dua jendral terkait keluarkan surat jalan untuk buronan kelas kakap
"Kayak yang bapak-bapak anggota Dewan sampaikan, ada yang di Kalimantan Barat. Orang enggak mau ditilang, malah dilecehkan. Ada yang di Kendari ini," kata Idham.
Namun, dia meminta jangan digeneralisasi bahwa semua polisi demikian apabila ada oknum polisi yang nakal.
"Yakinlah bahwa masih banyak polisi di Republik ini yang punya nurani, yang punya komitmen dan punya integritas," kata Idham.
Baca juga: Komnas HAM desak Kapolri segera tindak oknum polisi aniaya saksi di sel tahanan
Menurut Idham, pilot tersebut bertindak mengada-ada yang di luar prosedur operasional standar yang berlaku untuk mengamankan kerumunan.
"Itu sudah saya tindak itu. Saya sudah periksa sama (Divisi) Propam itu, enggak ada SOP-nya bermanuver udara. Mengarang-ngarang saja yang di Kendari itu," kata Idham yang mengikuti rapat kerja Komisi III DPR RI secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Adanya rotasi Kapolda hanya ada dua sebab, kata Kapolri Idham Azis
Andai pada masa sekarang masih boleh menerapkan hukuman badan, Idham Azis pasti menempeleng oknum yang bersangkutan.
"Kalau masih boleh, saya tempeleng itu," kata Idham.
Idham mengatakan bahwa selama menjadi Kapolri, merasa institusi yang dipimpinnya sekarang bagai jasa tak berhimpun, dosa tak terampun.
Setiap hari Idham berupaya agar kepolisian terus melakukan prestasi. Akan tetapi, ada saja para oknum polisi nakal di lapangan.
Baca juga: Kapolri copot jabatan dua jendral terkait keluarkan surat jalan untuk buronan kelas kakap
"Kayak yang bapak-bapak anggota Dewan sampaikan, ada yang di Kalimantan Barat. Orang enggak mau ditilang, malah dilecehkan. Ada yang di Kendari ini," kata Idham.
Namun, dia meminta jangan digeneralisasi bahwa semua polisi demikian apabila ada oknum polisi yang nakal.
"Yakinlah bahwa masih banyak polisi di Republik ini yang punya nurani, yang punya komitmen dan punya integritas," kata Idham.
Baca juga: Komnas HAM desak Kapolri segera tindak oknum polisi aniaya saksi di sel tahanan