Jakarta (ANTARA) - Twitter mengumumkan akan menambah fitur transkripsi untuk cuitan berbentuk audio dan video.
"Transkripsi untuk audio dan video merupakan bagian dari rencana besar kami agar semua fitur di Twitter bisa diakses oleh semua orang, baik (fitur) yang lama maupun yang baru," cuit akun @TwitterSupport, dikutip Kamis.
Twitter meluncurkan fitur cuitan dalam bentuk audio pada Juni lalu, mereka mengaku mendapatkan banyak permintaan untuk memasukkan transkripsi agar bisa bisa diakses oleh penyandang disabilitas.
Laman Cnet menuliskan platform mikroblog tersebut dikritik warganet ketika memperkenalkan fitur audio pada Juni lalu, mereka dianggap membuat fitur yang tidak ramah bagi difabel.
"Kami menyesal sial menguji coba cuitan suara tanpa dukungan untuk orang yang mengalami gangguan penglihatan, tuli, atau kesulitan mendengar. Kami melewatkan dukungan tersebut ketika memperkenalkan eksperimen ini. Aksesibiltas semestinya tidak dipikirkan belakangan," kata mereka pada Juni lalu.
Twitter pada unggahan di blog resmi mereka September lalu menyatakan mereka berkomitmen membuat platform tersebut inklusif bagi komunitas disabilitas dan membuat tim khusus untuk meninjau soal aksesibilitas pada fitur dan produk mereka.
"Transkripsi untuk audio dan video merupakan bagian dari rencana besar kami agar semua fitur di Twitter bisa diakses oleh semua orang, baik (fitur) yang lama maupun yang baru," cuit akun @TwitterSupport, dikutip Kamis.
Twitter meluncurkan fitur cuitan dalam bentuk audio pada Juni lalu, mereka mengaku mendapatkan banyak permintaan untuk memasukkan transkripsi agar bisa bisa diakses oleh penyandang disabilitas.
Laman Cnet menuliskan platform mikroblog tersebut dikritik warganet ketika memperkenalkan fitur audio pada Juni lalu, mereka dianggap membuat fitur yang tidak ramah bagi difabel.
"Kami menyesal sial menguji coba cuitan suara tanpa dukungan untuk orang yang mengalami gangguan penglihatan, tuli, atau kesulitan mendengar. Kami melewatkan dukungan tersebut ketika memperkenalkan eksperimen ini. Aksesibiltas semestinya tidak dipikirkan belakangan," kata mereka pada Juni lalu.
Twitter pada unggahan di blog resmi mereka September lalu menyatakan mereka berkomitmen membuat platform tersebut inklusif bagi komunitas disabilitas dan membuat tim khusus untuk meninjau soal aksesibilitas pada fitur dan produk mereka.