BKKBN Kalteng optimalkan penyelenggaraan Gesit KB perkuat pembangunan SDM

id bkkbn kalteng, Jeanny Yolla Winokan, gesit kb, rebranding logo kementerian bkkbn, Gerakan Intensifikasi Penggarapan Pelayanan kb prioritas, kalimantan

BKKBN Kalteng optimalkan penyelenggaraan Gesit KB perkuat pembangunan SDM

BKKBN Kalteng bersama mitra kerja usai peluncuran Gesti KB di Palangka Raya, Kamis (5/12/2024). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengoptimalkan penyelenggaraan Gerakan Intensifikasi Penggarapan Pelayanan (Gesit) KB wilayah prioritas dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).

"Gesit KB sebagai salah satu upaya BKKBN dalam membantu mewujudkan visi dan misi Presiden Republik Indonesia, terutama memperkuat pembangunan SDM, pembangunan dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi serta pemberantasan kemiskinan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Jeanny Yolla Winokan di Palangka Raya, Kamis.

Jeanny menjabarkan, sejumlah prioritas yang dituju dari terselenggaranya Gesit KB, adalah meningkatkan akses pelayanan KB berkualitas bagi Pasangan Usia Subur (PUS), meningkatkan capaian penggunaan kontrasepsi khususnya MKJP serta penurunan unmet need terutama di wilayah prioritas.

"Kemudian meningkatkan komitmen dan dukungan mitra kerja terhadap Program Bangga Kencana," jelasnya.

Berkaitan peluncuran Gesit KB melalui lokakarya penguatan kebijakan dan strategi KB pasca persalinan di Kalimantan Tengah, diharap ke depan program Bangga Kencana, khususnya pelayanan KB dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat.

Baca juga: Penganugerahan KIP sarana akselerasi keterbukaan informasi di Kalteng

Lebih lanjut, Jeanny menyampaikan, penyelenggaraan program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, indikator sasaran strategis BKKBN pada 2023 menunjukan Total Fertility Rate (TFR) sudah mencapai angka 2,14 per wanita 15-49 tahun (Pendataan Keluarga 2023), tetapi bila dilihat capaian per kabupaten/kota masih terdapat lebih dari setengah jumlah kabupaten/kota atau sebesar 51,4 persen yang memiliki TFR lebih dari 2,4.

Terjadinya disparitas ini, disebabkan antara lain masih adanya tantangan dalam penyelenggaraan pelayanan KB terutama wilayah yang memiliki keterbatasan aksesibilitas bagi Pasangan Usia Subur (PUS) untuk mendapatkan pelayanan KB yang berkualitas, belum optimalnya pemberian KIE dan penggerakan KB oleh tenaga lini lapangan, serta masih belum optimalnya peran dan dukungan stakeholder dan mitra kerja.

Untuk itu, Gerakan Intensifikasi Penggarapan Pelayanan KB Wilayah Prioritas menjadi upaya meningkatkan capaian indikator tersebut dengan segala tantangan dan mengatasi kesenjangan capaian program, maka diperlukan inovasi kegiatan yang melibatkan dukungan dan peran seluruh mitra kerja terkait untuk memperluas jangkauan, pendekatan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan terutama keluarga berencana.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Palangka Raya Muhammad Fitriyanto Laksono mengatakan, pihaknya menyambut baik penyelenggaraan Gesit KB.

"Sebagai mitra kerja, kami sangat mengapresiasi dan mendukung. Terutama di wilayah-wilayah pasar atau keramainan, itu menjadi sasaran kita juga," jelasnya.

Selama ini, pihaknya pun mengoptimalkan pelayanan KB Bergerak setiap minggunya menjangkau berbagai wilayah, sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan untuk mengakses seluruh pelayanan yang mereka miliki.

Sementara itu, setelah dilaksanakannya peluncuran Gesit KB pada hari ini, BKKBN Perwakilan Kalteng bersama mitra kerja juga mengikuti kegiatan rebranding logo intansi Kementrian BKKBN melalui konferensi video.

Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan kolaborasi optimalkan pengendalian inflasi

Baca juga: Gubernur terus pacu pengentasan kemiskinan di Kalimantan Tengah

Baca juga: Kolaborasi berantas judi online hingga narkoba di Kalteng