Palangka Raya (ANTARA) - Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Murni D Djinu mengatakan sebanyak delapan orang dinyatakan sembuh.
"Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19 di Palangka Raya sampai saat ini mencapai 916 orang, usai terjadi penambahan sembuh delapan pasien," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di wilayah Ibu Kota Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu pun berada di angka 81,86 persen dari seluruh kasus positif.
Dia menambahkan berdasarkan data yang dihimpun satgas, warga "Kota Cantik" yang terkonfirmasi positif COVID-19 kasus pertama pada Mei hingga saat ini tercatat 1.119 kasus usai terjadi penambahan tiga kasus positif.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada, juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 62 orang. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 502 orang usai terjadi penambahan dua orang.
Berdasar data yang sama, di wilayah "Kota Cantik" saat ini masih tercatat sebanyak 141 orang berstatus positif dalam perawatan atau sebanyak 12,60 persen dari total kasus positif.
Data tersebut berhasil dihimpun dari seluruh wilayah di Palangka Raya mencakup lima kecamatan yang meliputi 32 kelurahan. Bertambahnya kasus COVID-19 tersebut, juga bentuk keberhasilan tim kesehatan melakukan penelusuran kontak erat antara masyarakat dengan pasien positif.
Sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, deteksi dini, pengamanan hingga penanganan kasus.
Pemerintah kota pun mengajak masyarakat di wilayah "Kota Cantik" untuk selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 sebagai upaya meminimalkan potensi dan mencegah mata rantai penyebaran COVID-19 yang tak kunjung usai.
"Selalu jaga jarak minimal satu hingga dua meter dan selalu gunakan masker. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer," ungkapnya.
Kemudian hindari kerumunan dan selalu taati arahan dan anjuran pemerintah. Apalagi saat ini sudah masuk tahapan pilkada, sehingga harus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi.
"Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19 di Palangka Raya sampai saat ini mencapai 916 orang, usai terjadi penambahan sembuh delapan pasien," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di wilayah Ibu Kota Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu pun berada di angka 81,86 persen dari seluruh kasus positif.
Dia menambahkan berdasarkan data yang dihimpun satgas, warga "Kota Cantik" yang terkonfirmasi positif COVID-19 kasus pertama pada Mei hingga saat ini tercatat 1.119 kasus usai terjadi penambahan tiga kasus positif.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada, juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 62 orang. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 502 orang usai terjadi penambahan dua orang.
Berdasar data yang sama, di wilayah "Kota Cantik" saat ini masih tercatat sebanyak 141 orang berstatus positif dalam perawatan atau sebanyak 12,60 persen dari total kasus positif.
Data tersebut berhasil dihimpun dari seluruh wilayah di Palangka Raya mencakup lima kecamatan yang meliputi 32 kelurahan. Bertambahnya kasus COVID-19 tersebut, juga bentuk keberhasilan tim kesehatan melakukan penelusuran kontak erat antara masyarakat dengan pasien positif.
Sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, deteksi dini, pengamanan hingga penanganan kasus.
Pemerintah kota pun mengajak masyarakat di wilayah "Kota Cantik" untuk selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 sebagai upaya meminimalkan potensi dan mencegah mata rantai penyebaran COVID-19 yang tak kunjung usai.
"Selalu jaga jarak minimal satu hingga dua meter dan selalu gunakan masker. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer," ungkapnya.
Kemudian hindari kerumunan dan selalu taati arahan dan anjuran pemerintah. Apalagi saat ini sudah masuk tahapan pilkada, sehingga harus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi.