Jakarta (ANTARA) - Musikus muda Jevin Julian kembali merilis lagu terbarunya bertajuk "Bonfire", setelah sebelumnya meluncurkan sejumlah single yaitu "Ambisi Publikasi", "Teori Segalanya", "Hope", dan "Bukan Lagu Romantis".
Melalui keterangannya yang diterima ANTARA pada Senin, Jevin menggambarkan lagu "Bonfire" ini sebagai metafora sebuah mimpi, gairah dan kepercayaan diri.
Ia juga mengungkapkan, ketika ia menulis lagu "Bonfire", merupakan salah satu bentuk refleksi diri untuk selalu introspeksi.
Baca juga: Gamaliel dan Jevin Julian nyanyikan ulang 'Sephia'
"Aku pernah hidup dalam penyamaran karena merasa tidak terlalu percaya diri terhadap diri sendiri dan juga musik yang aku hasilkan," kata Jevin.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa lagu ini juga menggambarkan sebuah ketakutan untuk menjalani hidup dengan menjalankan yang benar ia inginkan di musik yang akhirnya menahannya untuk mengejar mimpi yang ia inginkan.
Jevin sendiri akrab dengan sejumlah alat musik. Drum adalah alat musik utama yang dia mainkan sementara piano merupakan alat musik kedua yang dapat dia mainkan.
Memulai karier di tahun 2012, Jevin telah berkolaborasi sekaligus menjadi produser bagi beberapa penyanyi terkenal Indonesia, membuat musik untuk film, radio, hingga iklan.
Jevin memainkan banyak genre dengan beberapa band diantaranya jazz tradisional, pop, britrock, metal, hingga electronic music.
Namun, sejak tahun 2015, Jevin memfokuskan diri untuk musik elektronik . Dengan dasar yang kuat dari harmoni juga ritme yang dimilikinya dari piano dan drum, Jevin merasa dirinya mampu menciptakan musik yang kuat untuk genre ini.
Melalui keterangannya yang diterima ANTARA pada Senin, Jevin menggambarkan lagu "Bonfire" ini sebagai metafora sebuah mimpi, gairah dan kepercayaan diri.
Ia juga mengungkapkan, ketika ia menulis lagu "Bonfire", merupakan salah satu bentuk refleksi diri untuk selalu introspeksi.
Baca juga: Gamaliel dan Jevin Julian nyanyikan ulang 'Sephia'
"Aku pernah hidup dalam penyamaran karena merasa tidak terlalu percaya diri terhadap diri sendiri dan juga musik yang aku hasilkan," kata Jevin.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa lagu ini juga menggambarkan sebuah ketakutan untuk menjalani hidup dengan menjalankan yang benar ia inginkan di musik yang akhirnya menahannya untuk mengejar mimpi yang ia inginkan.
Jevin sendiri akrab dengan sejumlah alat musik. Drum adalah alat musik utama yang dia mainkan sementara piano merupakan alat musik kedua yang dapat dia mainkan.
Memulai karier di tahun 2012, Jevin telah berkolaborasi sekaligus menjadi produser bagi beberapa penyanyi terkenal Indonesia, membuat musik untuk film, radio, hingga iklan.
Jevin memainkan banyak genre dengan beberapa band diantaranya jazz tradisional, pop, britrock, metal, hingga electronic music.
Namun, sejak tahun 2015, Jevin memfokuskan diri untuk musik elektronik . Dengan dasar yang kuat dari harmoni juga ritme yang dimilikinya dari piano dan drum, Jevin merasa dirinya mampu menciptakan musik yang kuat untuk genre ini.