Jakarta (ANTARA) - Warna rambut menjadi pudar atau brassy sebenarnya bisa terjadi seiring frekuensi keramas yang sering. Namun, kondisi ini bisa Anda tahan lajunya yakni dengan menghindari cara keramas yang salah hingga memperhatikan alat mekanik seperti catok.
"Pada dasarnya rambut yang diwarnai akan pudar dan menguning perlahan-lahan seiring dengan seringnya frekuensi keramas. Namun ada hal-hal yang patut diperhatikan untuk menghindari hasil warna rambut cepat kembali pudar atau brassy," kata Head of Education L'Oréal Professionnel, Indra Tanudarma dalam siaran tertulisnya, Sabtu.
Berikut lima hal yang perlu dihindari agar rambut tidak cepat pudar menurut Indra:
1. Keramas pakai air yang terlalu panas dan terlalu sering
Keramas menggunakan air yang terlalu panas dan sering setelah mewarnai rambut dapat semakin mempercepat hilangnya warna. Indra menyarankan keramas dua hari sekali sudah cukup untuk menjaga rambut dan kulit kepala tetap bersih, dan warna tidak semakin cepat hilang.
Baca juga: Keramas jadi kunci atasi rambut lepek
Baca juga: Kesalahan saat keramas bisa rusak rambut
2. Pakai sampo yang kurang tepat
Rambut yang diwarnai membutuhkan perawatan yang tepat agar tak mudah luntur dan memudar. Dalam memilih sampo, cobalah mempertimbangkan produk yang bebas sulfat (sulfate-free).
Untuk mengetahui sampo yang mengandung sulfat atau deterjen, Anda bisa melihat kadar busa ketika keramas. Semakin banyak busa yang muncul, maka semakin banyak pula kandungan sulfat yang berujung pada semakin cepat menghilangkan warna rambut.
Selain sampo, perhatikan juga teknik keramas. Indra merekomendasikan memijit kulit kepala secara menyeluruh tapi tidak terlalu kasar.
3. Tidak jeli dalam pilih kondisioner
Sama seperti frekuensi keramas, penggunaan kondisioner juga harus ideal yakni dua hari sekali. Saat ini ada beragam kondisioner yang tersedia di pasaran, termasuk yang mengandung blue violet pigment untuk menetralkan warna kuning, membuat warna rambut tetap cool dan tidak terlalu brassy.
4. Tidak gunakan masker rambut
Kualitas rambut yang baik bisa Anda dapatkan jika merawatnya secara lengkap. Menggunakan masker rambut, menjadi salah satu bagian perawatan yang sebaiknya tak Anda lewatkan.
5. Terlalu sering gunakan alat catok yang terlalu panas
Sebaiknya kurangilah penggunaan alat mekanik seperti alat catok. Jika perlu menggunakannya, jangan naikkan suhu catok mencapai lebih dari 160 derajat Celcius.
Kemudian, ketika mencatok atau mengeringkan rambut, gunakan produk anti-humidity agar rambut tidak kering.
Selain kelima teknik yang sudah dipaparkan, Indra juga menyarankan Anda untuk terus berkonsultasi dengan hairdresser mencari solusi tepat walaupun tengah stay at home.
"Pada dasarnya rambut yang diwarnai akan pudar dan menguning perlahan-lahan seiring dengan seringnya frekuensi keramas. Namun ada hal-hal yang patut diperhatikan untuk menghindari hasil warna rambut cepat kembali pudar atau brassy," kata Head of Education L'Oréal Professionnel, Indra Tanudarma dalam siaran tertulisnya, Sabtu.
Berikut lima hal yang perlu dihindari agar rambut tidak cepat pudar menurut Indra:
1. Keramas pakai air yang terlalu panas dan terlalu sering
Keramas menggunakan air yang terlalu panas dan sering setelah mewarnai rambut dapat semakin mempercepat hilangnya warna. Indra menyarankan keramas dua hari sekali sudah cukup untuk menjaga rambut dan kulit kepala tetap bersih, dan warna tidak semakin cepat hilang.
Baca juga: Keramas jadi kunci atasi rambut lepek
Baca juga: Kesalahan saat keramas bisa rusak rambut
2. Pakai sampo yang kurang tepat
Rambut yang diwarnai membutuhkan perawatan yang tepat agar tak mudah luntur dan memudar. Dalam memilih sampo, cobalah mempertimbangkan produk yang bebas sulfat (sulfate-free).
Untuk mengetahui sampo yang mengandung sulfat atau deterjen, Anda bisa melihat kadar busa ketika keramas. Semakin banyak busa yang muncul, maka semakin banyak pula kandungan sulfat yang berujung pada semakin cepat menghilangkan warna rambut.
Selain sampo, perhatikan juga teknik keramas. Indra merekomendasikan memijit kulit kepala secara menyeluruh tapi tidak terlalu kasar.
3. Tidak jeli dalam pilih kondisioner
Sama seperti frekuensi keramas, penggunaan kondisioner juga harus ideal yakni dua hari sekali. Saat ini ada beragam kondisioner yang tersedia di pasaran, termasuk yang mengandung blue violet pigment untuk menetralkan warna kuning, membuat warna rambut tetap cool dan tidak terlalu brassy.
4. Tidak gunakan masker rambut
Kualitas rambut yang baik bisa Anda dapatkan jika merawatnya secara lengkap. Menggunakan masker rambut, menjadi salah satu bagian perawatan yang sebaiknya tak Anda lewatkan.
5. Terlalu sering gunakan alat catok yang terlalu panas
Sebaiknya kurangilah penggunaan alat mekanik seperti alat catok. Jika perlu menggunakannya, jangan naikkan suhu catok mencapai lebih dari 160 derajat Celcius.
Kemudian, ketika mencatok atau mengeringkan rambut, gunakan produk anti-humidity agar rambut tidak kering.
Selain kelima teknik yang sudah dipaparkan, Indra juga menyarankan Anda untuk terus berkonsultasi dengan hairdresser mencari solusi tepat walaupun tengah stay at home.