Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Cici Susilawati mengajak seluruh masyarakat di kabupaten itu untuk gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), guna mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

“Saat ini Gumas sudah memasuki awal musim hujan. Saya ingatkan kepada masyarakat untuk gencar melakukan PSN dengan 3M plus,” ucap Cici saat dibincangi di Kuala Kurun, Senin.

Politisi Partai Demokrat ini menyebut, 3M plus yang dimaksud adalah menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, serta mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.

Baca juga: Pelaku UKM di Gumas didorong hasillkan prosuk unik dan menarik

Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk, ujar dia, dapat dilakukan dengan cara meletakkan pakaian kotor ke dalam wadah tertutup, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, serta menanam tanaman pengusir nyamuk.

Perempuan kelahiran Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing ini menyebut bahwa hal lainnya yang tak kalah penting adalah pemberian larvasida pada penampungan air yang sudah dikuras.

“Larvasida dapat diperoleh masyarakat di puskesmas terdekat secara gratis,” beber legislator dari daerah pemilihan II yang mencakup Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini.

Baca juga: Petani di Gunung Mas diminta manfaatkan lahan tidur

Sebelumnya, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya, Weny Anggi Mustika, mengatakan sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Tengah telah masuk musim hujan.

"Sekarang wilayah Kalteng bagian utara dan barat sudah memasuki awal musim hujan," kata dia saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Jumat.

Dia menerangkan wilayah Kalimantan Tengah bagian utara itu meliputi Kabupaten Murung Raya, Gunung Mas, Sukamara, Katingan dan sebagian wilayah Kabupaten Kapuas serta sebagian wilayah Kotawaringin.

Selama beberapa hari ke depan, pihaknya mengingatkan tentang potensi terjadinya hujan disertai angin dan petir di wilayah Kalimantan Tengah. Dia menerangkan potensi hujan disertai angin kencang dan petir itu diperkirakan terjadi pada siang hingga malam hari.

Masyarakat juga segera menjauhi pohon besar, papan reklame, dan tidak berada di lapangan terbuka untuk menghindari potensi dampak angin kencang dan sambaran petir saat hujan.

Baca juga: Gumas targetkan POPM kaki gajah 2020 capai 65 persen

Baca juga: Tata ruang isolasi COVID-19 RSUD Kuala Kurun dinilai bagus

Baca juga: Kabupaten Gumas resmikan gedung ruang isolasi COVID-19

 

Pewarta : Chandra
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024