Sampit (ANTARA) - Pandemi COVID-19 juga berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat, namun pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tidak patah semangat untuk terus berjuang dan bangkit dari keterpurukan.
"Seperti sektor usaha lainnya, kami di UMKM juga terkena dampak pandemi COVID-19. Penjualan turun drastis. Tapi, kami terus berupaya karena ini harus kami lakukan agar bisa tetap bertahan," kata Rahmat Noor, salah satu pelaku UMKM di Sampit, Jumat.
Tokoh pemuda yang gencar mempromosikan produk olahan 'nanas gantang' khas Kecamatan Baamang ini mengatakan, penjualan menurun sekitar 50 persen sejak pandemi COVID-19 terjadi.
Beberapa penyebabnya adalah ketakutan masyarakat beraktivitas di luar rumah karena khawatir tertular COVID-19. Selain itu, menurunnya daya beli masyarakat akibat kebijakan perusahaan memotong gaji, bahkan merumahkan karyawan akibat lesunya ekonomi di masa pandemi COVID-19 ini.
Pria yang akrab disapa Rahmat Kotim ini bersama rekan-rekannya sesama pelaku UMKM terus berjuang agar bisa tetap eksis di tengah pandemi COVID-19 meski penjualan jauh berkurang. Mereka harus bertahan, apalagi bagi UMKM yang sudah mempunyai karyawan.
Berbagai cara mereka lakukan untuk mempromosikan produk dan menarik minat pembeli, seperti mengikuti webinar, membuka gerai bersama serta mengoptimalkan promosi melalui akun media sosial.
Rahmat yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Baamang ini membuka penjualan di Banjarmasin Kalimantan Selatan bahkan Pulau Jawa. Namun dia mengaku terkendala pengiriman, serta kemasan produk yang kalah bersaing dengan produk di luar daerah.
Baca juga: Laboratorium PCR RSUD Murjani Sampit mulai digunakan
Untuk permodalan, Rahmat mengaku masih mengandalkan modal sendiri. Dia berterima kasih jika ada pihak yang bisa membantu permodalan dengan cara yang mudah.
"Kami juga masih terkendala dalam mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan. Kami berharap kendala-kendala ini menjadi perhatian pemerintah daerah untuk membantu kami pelaku UMKM," harap Rahmat.
Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi mengatakan, pihaknya telah memberikan izin untuk pelaku usaha hiburan, industri kreatif dan lainnya untuk kembali membuka usahanya namun dengan syarat wajib menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Begitu pula UMKM, Supian Hadi berharap sektor ini bisa kembali pulih karena dampaknya sangat besar bagi masyarakat. Pelaku UMKM diimbau disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga selain menjalankan ekonomi, juga membantu memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Kita semua berupaya bagaimana agar perekonomian kembali bangkit, tetapi penularan COVID-19 semakin turun. Itu yang sangat kita harapkan. Mudah-mudahan ekonomi kita kembali bangkit dan penularan COVID-19 ini bisa berhenti," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Penyusunan Raperda Pilkades Kotim pertimbangkan pandemi COVID-19
Baca juga: DPRD Kotim minta pengawasan distribusi pupuk bersubsidi diperketat
"Seperti sektor usaha lainnya, kami di UMKM juga terkena dampak pandemi COVID-19. Penjualan turun drastis. Tapi, kami terus berupaya karena ini harus kami lakukan agar bisa tetap bertahan," kata Rahmat Noor, salah satu pelaku UMKM di Sampit, Jumat.
Tokoh pemuda yang gencar mempromosikan produk olahan 'nanas gantang' khas Kecamatan Baamang ini mengatakan, penjualan menurun sekitar 50 persen sejak pandemi COVID-19 terjadi.
Beberapa penyebabnya adalah ketakutan masyarakat beraktivitas di luar rumah karena khawatir tertular COVID-19. Selain itu, menurunnya daya beli masyarakat akibat kebijakan perusahaan memotong gaji, bahkan merumahkan karyawan akibat lesunya ekonomi di masa pandemi COVID-19 ini.
Pria yang akrab disapa Rahmat Kotim ini bersama rekan-rekannya sesama pelaku UMKM terus berjuang agar bisa tetap eksis di tengah pandemi COVID-19 meski penjualan jauh berkurang. Mereka harus bertahan, apalagi bagi UMKM yang sudah mempunyai karyawan.
Berbagai cara mereka lakukan untuk mempromosikan produk dan menarik minat pembeli, seperti mengikuti webinar, membuka gerai bersama serta mengoptimalkan promosi melalui akun media sosial.
Rahmat yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Baamang ini membuka penjualan di Banjarmasin Kalimantan Selatan bahkan Pulau Jawa. Namun dia mengaku terkendala pengiriman, serta kemasan produk yang kalah bersaing dengan produk di luar daerah.
Baca juga: Laboratorium PCR RSUD Murjani Sampit mulai digunakan
Untuk permodalan, Rahmat mengaku masih mengandalkan modal sendiri. Dia berterima kasih jika ada pihak yang bisa membantu permodalan dengan cara yang mudah.
"Kami juga masih terkendala dalam mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan. Kami berharap kendala-kendala ini menjadi perhatian pemerintah daerah untuk membantu kami pelaku UMKM," harap Rahmat.
Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi mengatakan, pihaknya telah memberikan izin untuk pelaku usaha hiburan, industri kreatif dan lainnya untuk kembali membuka usahanya namun dengan syarat wajib menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Begitu pula UMKM, Supian Hadi berharap sektor ini bisa kembali pulih karena dampaknya sangat besar bagi masyarakat. Pelaku UMKM diimbau disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga selain menjalankan ekonomi, juga membantu memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Kita semua berupaya bagaimana agar perekonomian kembali bangkit, tetapi penularan COVID-19 semakin turun. Itu yang sangat kita harapkan. Mudah-mudahan ekonomi kita kembali bangkit dan penularan COVID-19 ini bisa berhenti," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Penyusunan Raperda Pilkades Kotim pertimbangkan pandemi COVID-19
Baca juga: DPRD Kotim minta pengawasan distribusi pupuk bersubsidi diperketat