Kuala Kurun (ANTARA) - Petinju Eyger Sing membuka sasana tinju di Kelurahan Tumbang Napoi, Kecamatan Miri Manasa, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, sejak Agustus 2020 lalu.
“Sasananya saya namai dengan nama saya sendiri, yakni Sasana Latihan Tinju Eyger Sing. Saya terpanggil membina generasi muda agar kelak mereka bisa menjadi atlet tinju yang hebat,” ucapnya di Kuala Kurun, Selasa.
Awal pertama kali dibuka, ujar dia, tidak ada generasi muda yang berniat untuk mendaftarkan diri pada sasana tersebut. Dia sampai datang dari rumah ke rumah untuk mengajak generasi muda mendaftar dan berlatih.
Usaha jemput bola menarik minat tiga generasi muda untuk menjadi anggota sasana. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak yang mendaftar menjadi anggota hingga saat ini jumlahnya mencapai 74 orang.
Generasi muda yang mendaftar mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, serta sekolah menengah atas. Bahkan mereka yang mendaftar tidak hanya laki-laki, namun juga perempuan.
“Mayoritas anggota sasana adalah murid SD dan SMP serta laki-laki. Untuk perempuan jumlahnya ada tujuh orang,” beber pria kelahiran Desa Tumbang Sian, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini.
Eyger Sing (kiri) melatih salah satu anggota Sasana Latihan Tinju Eiger Sing di Kelurahan Tumbang Napoi, Kecamatan Miri Manasa, baru-baru ini. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Walau jumlah anggota yang terdaftar sebanyak 74 orang, namun yang aktif berlatih hanya sekitar 20 orang. Pasalnya terkadang sejumlah anggota yang masih bersekolah itu harus membantu orang tua mereka di ladang.
Menurut dia, sebagian besar anggota Sasana Latihan Tinju Eyger Sing berasal dari kalangan masyarakat biasa, sehingga tak jarang mereka harus membantu orang tua berladang maupun kegiatan lainnya.
Hal itu juga yang membuat pria kelahiran 15 Maret 1994 ini tidak memungut biaya pendaftaran maupun biaya bulanan kepada mereka yang ingin mendaftar menjadi anggota sasana.
“Beberapa dari anggota sasana memiliki bakat dan niat yang luar biasa, namun keadaan ekonomi terbatas. Itu yang membuat saya memutuskan tidak menarik biaya apa pun bagi yang ingin mendaftar,” tuturnya.
Dia menyebut, semangat anggota Sasana Latihan Tinju Eyger Sing dalam berlatih sangat luar biasa. Walau sarana dan prasarana latihan belum memadai, mereka tetap antusias mengikuti berbagai menu latihan yang disiapkan.
“Kami berlatih di halaman rumah jabatan Camat Miri Manasa setiap Senin-Jumat, mulai 15.00-17.30 WIB. Peralatannya juga terbatas, hanya ada satu samsak, beberapa sarung tinju dan pelindung kepala,” beber petinju yang telah menjuarai berbagai kejuaraan tingkat nasional maupun internasional ini.
Peralatan latihan yang ada memang belum memadai. Namun dalam waktu dekat Sasana Latihan Tinju Eyger Sing akan mendapat bantuan peralatan latihan yang berasal dari dana aspirasi anggota DPRD Gumas.
Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Camat Miri Manasa, Pemerintah Daerah Gumas, Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Gumas dan pihak lainnya yang telah mendukung sasana tersebut.
Eyger Sing (kanan) bersama salah seorang awak media di Kuala Kurun, belum lama ini. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Sementara itu, Camat Miri Manasa Herli Jambek mendukung penuh upaya Eyger Sing dalam memajukan olahraga tinju di kecamatan itu, sekaligus menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan minat dan bakat.
Terlebih, kehadiran Sasana Latihan Tinju Eyger Sing membawa dampak positif bagi generasi muda di Kelurahan Tumbang Napoi dan sekitarnya, dimana mereka menjadi disiplin dan rutin berolahraga.
“Dengan segala keterbatasan, semangat generasi muda di Tumbang Napoi dan sekitarnya untuk berlatih sangat luar biasa. Jadi ini sekaligus membentuk karakter generasi muda kita,” bebernya.
Lainnya, Pengurus Pertina Gumas Cendrawan mengatakan bahwa Sasana Latihan Tinju Eyger Sing pada 2020 ini mendapat bantuan yang berasal dari dana aspirasi sekitar Rp100 juta dari Anggota DPRD setempat yakni Rayaniatie Djangkan, yang juga merupakan Ketua Pertina Gumas.
“Dana aspirasi sekitar Rp100 juta tersebut akan disalurkan melewati Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (DPKO) Gumas. Tujuannya untuk pembinaan dan pelatihan atlet-atlet kita nantinya,” paparnya.
Selain itu, dari hasil koordinasi dan komunikasi yang dilakukan Pertina Gumas dengan Kepala Bidang Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga DPKO Gumas Siren, dukungan juga sudah disiapkan untuk tahun 2021 mendatang.
“Pagu anggarannya sudah dirancang dan sudah masuk dalam rencana kerja anggaran (RKA). Kita berdoa saja, semoga apa yang sudah direncanakan dan dituangkan dalam RKA DPKO Gumas dananya ada dan tidak terhapus atau terpangkas oleh hal-hal di luar rencana,” tuturnya.
Kedepan ada rencana untuk membuka atau memindahkan Sasana Latihan Tinju Eyger Sing ke Kuala Kurun. Namun itu akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait, seperti pemkab, Komite Olahraga Nasional Indonesia maupun Pertina Gumas dan lainnya.
“Pertina Gumas bersungguh-sungguh mengejar prestasi. Oleh sebab itu, pembinaan kepada atlet muda, khususnya mereka yang masih duduk di bangku SD dan SMP memang menjadi prioritas,” jelas Cendrawan.
“Sasananya saya namai dengan nama saya sendiri, yakni Sasana Latihan Tinju Eyger Sing. Saya terpanggil membina generasi muda agar kelak mereka bisa menjadi atlet tinju yang hebat,” ucapnya di Kuala Kurun, Selasa.
Awal pertama kali dibuka, ujar dia, tidak ada generasi muda yang berniat untuk mendaftarkan diri pada sasana tersebut. Dia sampai datang dari rumah ke rumah untuk mengajak generasi muda mendaftar dan berlatih.
Usaha jemput bola menarik minat tiga generasi muda untuk menjadi anggota sasana. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak yang mendaftar menjadi anggota hingga saat ini jumlahnya mencapai 74 orang.
Generasi muda yang mendaftar mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, serta sekolah menengah atas. Bahkan mereka yang mendaftar tidak hanya laki-laki, namun juga perempuan.
“Mayoritas anggota sasana adalah murid SD dan SMP serta laki-laki. Untuk perempuan jumlahnya ada tujuh orang,” beber pria kelahiran Desa Tumbang Sian, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini.
Walau jumlah anggota yang terdaftar sebanyak 74 orang, namun yang aktif berlatih hanya sekitar 20 orang. Pasalnya terkadang sejumlah anggota yang masih bersekolah itu harus membantu orang tua mereka di ladang.
Menurut dia, sebagian besar anggota Sasana Latihan Tinju Eyger Sing berasal dari kalangan masyarakat biasa, sehingga tak jarang mereka harus membantu orang tua berladang maupun kegiatan lainnya.
Hal itu juga yang membuat pria kelahiran 15 Maret 1994 ini tidak memungut biaya pendaftaran maupun biaya bulanan kepada mereka yang ingin mendaftar menjadi anggota sasana.
“Beberapa dari anggota sasana memiliki bakat dan niat yang luar biasa, namun keadaan ekonomi terbatas. Itu yang membuat saya memutuskan tidak menarik biaya apa pun bagi yang ingin mendaftar,” tuturnya.
Dia menyebut, semangat anggota Sasana Latihan Tinju Eyger Sing dalam berlatih sangat luar biasa. Walau sarana dan prasarana latihan belum memadai, mereka tetap antusias mengikuti berbagai menu latihan yang disiapkan.
“Kami berlatih di halaman rumah jabatan Camat Miri Manasa setiap Senin-Jumat, mulai 15.00-17.30 WIB. Peralatannya juga terbatas, hanya ada satu samsak, beberapa sarung tinju dan pelindung kepala,” beber petinju yang telah menjuarai berbagai kejuaraan tingkat nasional maupun internasional ini.
Peralatan latihan yang ada memang belum memadai. Namun dalam waktu dekat Sasana Latihan Tinju Eyger Sing akan mendapat bantuan peralatan latihan yang berasal dari dana aspirasi anggota DPRD Gumas.
Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Camat Miri Manasa, Pemerintah Daerah Gumas, Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Gumas dan pihak lainnya yang telah mendukung sasana tersebut.
Sementara itu, Camat Miri Manasa Herli Jambek mendukung penuh upaya Eyger Sing dalam memajukan olahraga tinju di kecamatan itu, sekaligus menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan minat dan bakat.
Terlebih, kehadiran Sasana Latihan Tinju Eyger Sing membawa dampak positif bagi generasi muda di Kelurahan Tumbang Napoi dan sekitarnya, dimana mereka menjadi disiplin dan rutin berolahraga.
“Dengan segala keterbatasan, semangat generasi muda di Tumbang Napoi dan sekitarnya untuk berlatih sangat luar biasa. Jadi ini sekaligus membentuk karakter generasi muda kita,” bebernya.
Lainnya, Pengurus Pertina Gumas Cendrawan mengatakan bahwa Sasana Latihan Tinju Eyger Sing pada 2020 ini mendapat bantuan yang berasal dari dana aspirasi sekitar Rp100 juta dari Anggota DPRD setempat yakni Rayaniatie Djangkan, yang juga merupakan Ketua Pertina Gumas.
“Dana aspirasi sekitar Rp100 juta tersebut akan disalurkan melewati Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (DPKO) Gumas. Tujuannya untuk pembinaan dan pelatihan atlet-atlet kita nantinya,” paparnya.
Selain itu, dari hasil koordinasi dan komunikasi yang dilakukan Pertina Gumas dengan Kepala Bidang Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga DPKO Gumas Siren, dukungan juga sudah disiapkan untuk tahun 2021 mendatang.
“Pagu anggarannya sudah dirancang dan sudah masuk dalam rencana kerja anggaran (RKA). Kita berdoa saja, semoga apa yang sudah direncanakan dan dituangkan dalam RKA DPKO Gumas dananya ada dan tidak terhapus atau terpangkas oleh hal-hal di luar rencana,” tuturnya.
Kedepan ada rencana untuk membuka atau memindahkan Sasana Latihan Tinju Eyger Sing ke Kuala Kurun. Namun itu akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait, seperti pemkab, Komite Olahraga Nasional Indonesia maupun Pertina Gumas dan lainnya.
“Pertina Gumas bersungguh-sungguh mengejar prestasi. Oleh sebab itu, pembinaan kepada atlet muda, khususnya mereka yang masih duduk di bangku SD dan SMP memang menjadi prioritas,” jelas Cendrawan.