Sampit (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mengajak pemuda di daerah itu menjadi pemilih yang cerdas untuk menyukseskan pemilu kepala daerah serentak 9 Desember nanti.

"Pemuda harus jadi pemilih berkualitas dan cerdas sehingga menghasilkan pemimpin berkualitas. Rasa keingintahuan siapa calon dan mencari tahu bagaimana calon, itu harus supaya pemuda tidak sembarangan dalam memilih pemimpin Kotawaringin Timur dan Kalimantan Tengah," kata Ketua KPU Kotawaringin Timur, Siti Fathonah Purnaningsih di Sampit, Jumat.

Menurut Siti Fathonah, peran pemuda dalam menyukseskan pilkada sangat penting. Mereka diharapkan menjadi contoh bagi kelompok masyarakat lainnya untuk meningkatkan kesadaran dalam menggunakan hak pilih.

Partisipasi generasi muda dalam menyukseskan pilkada tidak hanya dengan menggunakan hak pilih saat pemungutan suara nanti, tetapi juga mendukung setiap tahapan pilkada. Generasi muda harus menggunakan semua potensi mereka untuk mendukung pilkada berkualitas.

KPU juga berharap generasi muda menjadi pemilih yang cerdas dan berkualitas. Generasi muda harus menyalurkan rasa keingintahuan mereka dengan mencari informasi tentang masing-masing pasangan calon sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan bagi mereka dalam menggunakan hak pilih.

Peran pemuda juga dibutuhkan untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih saat pemungutan suara nanti. Dengan begitu, partisipasi pemilih akan semakin tinggi dan berdampak terhadap kualitas pilkada.

Baca juga: KPU Kotim kembalikan 13 kotak suara

Generasi muda yang sebagian merupakan pemilih pemula, sudah seharusnya mencari banyak informasi tentang pasangan calon. Pemilih pemula juga harus mengetahui tentang tata cara penggunaan hak pilih serta hal penting lainnya.

Pemilih pemula diimbau tidak tidak terpengaruh oleh kabar bohong atau "hoax". Semua pihak harus menjaga situasi agar tetap kondusif, termasuk menjaga etika dalam menggunakan media sosial agar tidak terjadi permasalahan.

Siti Fathonah menjelaskan, pemilih pemula tidak hanya dilihat dari umur, tetapi juga kategori lain. Pemilih pemula tidak hanya warga yang sudah berusia 17 tahun, tetapi juga yang sudah menikah maupun orang yang baru pensiun TNI dan Polri.

"Kami membentuk relawan demokrasi dengan 10 basis seperti perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, pemilih pemula, keagamaan dan lainnya. Ada 25 orang di setiap basis. Mereka membantu sosialisasi," demikian Siti Fathonah.

Baca juga: Pelaku usaha kepariwisataan di Kotim diingatkan patuhi protokol kesehatan

Baca juga: DPRD berharap Bawaslu Kotim ungkap dugaan ASN terlibat politik


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024