Pulang Pisau (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah mengimbau kepada seluruh peternak sapi yang di daerah setempat, untuk ikut ke dalam program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS).
“Program AUTS ini diharapkan bisa memberikan jaminan kepada para peternak sapi dan bisa diklaim apabila ada sapi yang mati atau hilang dicuri,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) Slamet Untung Riyanto melalui Kabid Peternakan Ibrahim, Selasa.
Ibrahim mengatakan, dengan asuransi melalui PT Jasindo ini para peternak bisa meminimalisir resiko kerugian yang dialami. Sapi yang bisa masuk asuransi adalah sapi betina yang produktif. Biaya premi asuransi ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dan program ini berjalan pada Tahun 2021.
Sehingga para peternak bisa langsung mendaftar melalui Dinas Pertanian setempat atau petugas teknis peternakan hingga bulan Desember mendatang.
“Petani atau peternak yang memiliki sapi betina produktif tinggal mendaftar, dan klaim asuransi maksimal yang diperoleh bisa mencapai Rp10 Juta,” kata Ibrahim.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Ibrahim. ANTARA/ Adi Waskito
Dijelaskan Ibrahim, apabila sapi tersebut hilang dicuri dalam klaim asuransi harus melampirkan surat keterangan atau berita acara dari kepolisian setempat. Begitu juga sapi mati yang diakibatkan oleh sakit, klaim asuransi harus melampirkan surat keterangan dari dokter hewan atau pejabat yang berwenang.
Menurut Ibrahim, jumlah kuota ternak yang bisa diklaim masih tidak ditentukan jumlahnya dan para peternak bisa sebanyak-banyaknya mengasuransikan hewan ternaknya.
Dalam asuransi ini, peternak tidak bisa berbohong karena sapi akan dipasang semacam chip sehingga diketahui posisi hewan tersebut. Sapi yang telah di asuransikan nantinya diberi tanda EARTEG pada telingga sapi sehingga memudahkan dalam pengawasan.
Ia mengatakan, jumlah sapi di Kabupaten Pulang Pisau saat ini kurang lebih mencapai 9 ribu ekor dengan jumlah sapi betina produktif sekitar 1.700 ekor. Peternak yang baru mendaftarkan sapinya pada program asuransi ini baru mencapai 633 ekor.
Ibrahim berharap para peternak bisa memanfaatkan program asuransi ini yang dijamin preminya asuransinya selama satu tahun. Peternak sapi bisa meminimalisir kerugian akibat resiko kematian ternak seperti mati karena penyakit, mati beranak, kecelakaan, dan hilang akibat pencurian.
“Program AUTS ini diharapkan bisa memberikan jaminan kepada para peternak sapi dan bisa diklaim apabila ada sapi yang mati atau hilang dicuri,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) Slamet Untung Riyanto melalui Kabid Peternakan Ibrahim, Selasa.
Ibrahim mengatakan, dengan asuransi melalui PT Jasindo ini para peternak bisa meminimalisir resiko kerugian yang dialami. Sapi yang bisa masuk asuransi adalah sapi betina yang produktif. Biaya premi asuransi ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dan program ini berjalan pada Tahun 2021.
Sehingga para peternak bisa langsung mendaftar melalui Dinas Pertanian setempat atau petugas teknis peternakan hingga bulan Desember mendatang.
“Petani atau peternak yang memiliki sapi betina produktif tinggal mendaftar, dan klaim asuransi maksimal yang diperoleh bisa mencapai Rp10 Juta,” kata Ibrahim.
Dijelaskan Ibrahim, apabila sapi tersebut hilang dicuri dalam klaim asuransi harus melampirkan surat keterangan atau berita acara dari kepolisian setempat. Begitu juga sapi mati yang diakibatkan oleh sakit, klaim asuransi harus melampirkan surat keterangan dari dokter hewan atau pejabat yang berwenang.
Menurut Ibrahim, jumlah kuota ternak yang bisa diklaim masih tidak ditentukan jumlahnya dan para peternak bisa sebanyak-banyaknya mengasuransikan hewan ternaknya.
Dalam asuransi ini, peternak tidak bisa berbohong karena sapi akan dipasang semacam chip sehingga diketahui posisi hewan tersebut. Sapi yang telah di asuransikan nantinya diberi tanda EARTEG pada telingga sapi sehingga memudahkan dalam pengawasan.
Ia mengatakan, jumlah sapi di Kabupaten Pulang Pisau saat ini kurang lebih mencapai 9 ribu ekor dengan jumlah sapi betina produktif sekitar 1.700 ekor. Peternak yang baru mendaftarkan sapinya pada program asuransi ini baru mencapai 633 ekor.
Ibrahim berharap para peternak bisa memanfaatkan program asuransi ini yang dijamin preminya asuransinya selama satu tahun. Peternak sapi bisa meminimalisir kerugian akibat resiko kematian ternak seperti mati karena penyakit, mati beranak, kecelakaan, dan hilang akibat pencurian.