Jakarta (ANTARA) - Apple memperkenalkan notebook MacBook Air dengan prosesor pertama yang dirancang sendiri untuk Mac, langkah yang akan mengikat komputer dan iPhone-nya lebih erat secara teknologi.

Chip baru yang dinamai M1 itu menandai pergeseran dari teknologi Intel yang telah menggerakkan otak elektronik komputer Mac selama hampir 15 tahun.

Langkah ini menjadi anugerah bagi komputer Apple, yang selalu dibayangi oleh iPhone namun masih menghasilkan puluhan miliar dolar dalam penjualan per tahun.

Dengan kehadiran prosesor baru ini, dikutip dari Reuters, Kamis, Apple berharap pengembang kini akan memuat keluarga aplikasi yang berfungsi baik di komputer maupun ponselnya.

Baca juga: Jangan lupa lepas penutup kamera MacBook

MacBook Air dibanderol mulai dari 999 dolar AS (sekitar Rp14,1 juta), sama seperti pendahulunya. M1 juga akan ditanamkan pada notebook MacBook Pro, yang dibanderol mulai dari 1.299 dolar AS (sekitar Rp18,4 juta), dan komputer Mac Mini seharga 699 dolar AS (sekitar Rp9,9 juta), yang hadir tanpa monitor.

Produk baru tersebut akan tersedia mulai pekan depan, menurut Vice president of Hardware Engineering Apple, John Ternus.

Saham Apple dilaporkan naik sekitar 0,2 persen saat acara yang digelar Selasa (10/11) itu berakhir.

Pendiri perusahaan analis Moor Insights & Strategy, Patrick Moorhead, memperkirakan Apple akan menghemat biaya antara 150 dolar AS dan 200 dolar AS per chip dengan menggunakan prosesornya sendiri.

"Kami tidak melihat Apple menambahkan fitur mahal apa pun. Mereka akan mendapat margin yang jauh lebih tinggi," kata Moorhead.

Baca juga: Apple dikabarkan buat iPhone, iPad dan Macbook murah tahun ini

Cepat dan efisien

Pada Juni, Apple mengatakan akan mulai melengkapi Mac dengan chipnya sendiri, membangun sejarah panjangnya dalam mendesain prosesor untuk iPhone, iPad dan Apple Watch.

Apple mengatakan bahwa M1 dibuat dengan mengunggulkan efisiensi dan kecepatan, untuk meningkatkan masa pakai baterai, dan sistem operasi versi terbaru dari Apple telah disesuaikan dengan prosesor tersebut. MacBook Air dengan chip M1 (apple.com)


"Pengumuman ini menggarisbawahi betapa pentingnya desain prosesor kustom berkinerja tinggi untuk memimpin komputasi," kata Jon Carvill, wakil presiden Nuvia, perusahaan chip pusat data yang didirikan oleh mantan eksekutif Apple.

"Kami pikir tren serupa juga terjadi pada masa depan pusat data," dia melanjutkan.

Apple mengklaim sejumlah peningkatan kinerja dibanding generasi sebelumnya, yang semuanya didasarkan pada chip Intel, meskipun Apple tidak secara langsung menyebut Intel.

"Kami yakin PC yang didukung Intel -- seperti yang berbasis prosesor seluler Intel Core Generasi ke-11 -- memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan global di bidang yang paling mereka, serta platform paling terbuka untuk pengembang, baik saat ini maupun di masa depan," kata Intel.

Chip ponsel Apple memanfaatkan teknologi arsitektur komputasi dari Arm, yang berbasis di Inggris, diproduksi oleh mitra luar, Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSM).

Baca juga: Garuda larang penumpang bawa Macbook Pro ke dalam pesawat

Sementara itu, Microsoft dan Qualcomm telah bekerja sama selama empat tahun untuk membawa laptop Windows berbasis Arm ke pasar, dengan produsen utama, termasuk Lenovo, Asus dan Samsung.

Namun bagi Microsoft dan Apple, ujian sebenarnya adalah para pengembang perangkat lunak. Apple berharap bahwa sekelompok besar pengembang iPhone akan merangkul Mac baru, yang akan berbagi arsitektur komputasi Arm 64-bit yang sama dengan iPhone dan dapat menggunakan aplikasi serupa.

Software chief Apple, Craig Federighi, mengatakan Adobe akan membawa perangkat lunak Photoshopnya ke Mac baru berbasis M1 awal tahun depan.

"Ekosistem aplikasi dan masa pakai baterai mungkin adalah dua hal yang akan membuat orang tertarik," kata Ben Bajarin, analis untuk perusahaan riset pasar konsumen Creative Strategies.

Apple telah mengalami ledakan penjualan Mac karena pandemi COVID-19, dengan mencatat rekor penjualan fiskal kuartal keempat Mac sebesar 9 miliar dolar AS awal bulan ini -- semuanya berbasis Intel.

Pada Juni, CEO Apple Tim Cook mengatakan Apple akan terus mendukung perangkat yang didukung Intel tersebut untuk "tahun-tahun mendatang" tetapi tidak menentukan tanggal akhir masa pakainya.

Baca juga: MacBook Pro dilarang masuk pesawat

Baca juga: Alasan Apple ganti 'butterfly keyboard' MacBook

Baca juga: Masalah ini sebabkan Apple tarik MacBook Pro lama

Pewarta : Arindra Meodia
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024