Sampit (ANTARA) - Penularan COVID-19 di kalangan pejabat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meluas sehingga Satuan Tugas Penanganan COVID-19 terus melacak untuk memutus mata rantai penularannya.

"Lima swab sore (Kamis) kemarin hasilnya semua positif terdiri dari tiga pejabat eselon II yakni kepala SOPD (satuan organisasi perangkat daerah), satu pejabat eselon III dan satu sopir," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Jumat.

Awalnya satu orang kepala SOPD dinyatakan positif terjangkit COVID-19, kemudian dilakukan uji swab terhadap orang-orang yang ada riwayat kontak erat dengan pejabat tersebut. Kemarin diumumkan bahwa tiga orang lagi kepala SOPD yang positif terjangkit COVID-19, dan hari ini kembali diumumkan bahwa ada seorang pejabat eselon III dan seorang sopir yang juga terkonfirmasi positif COVID-19.

Mereka yang merasa pernah kontak erat dengan pasien COVID-19 disarankan melakukan isolasi mandiri sambil menunggu uji swab pada Senin (16/11). Mereka adalah anggota keluarga dan orang kontak erat lainnya. Mereka juga diminta tidak bepergian jauh.

Masyarakat, terutama ASN harus berhati-hati karena mereka berisiko saat bekerja karena terjadi perkumpulan dengan orang di ruang kerja maupun saat rapat 

Multazam meminta kepada lembaga-lembaga yang ingin mengadakan acara pemerintahan, mengatur kembali rapat yang dijadwalkan tatap muka untuk dialihkan menggunakan sistem virtual. 

Hari ini Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur juga melakukan penyemprotan desinfektan di kantor-kantor yang kepala SOPD maupun stafnya terkonfirmasi positif COVID-19.

"Berdasarkan hasil analisis Satgas Pusat, situasinya sekarang Kotawaringin Timur mulai 1 November memang menjadi zona merah. Angka kecepatan kematian meningkat dan angka kecepatan penambahan pasien positif COVID-19 juga cepat. Ini yang kemudian membuat kami harus menambah atensi," ujar Multazam.

Multazam menambahkan, kantor SOPD yang kepala dinasnya terpapar COVID-19 itu tetap dibuka karena menyangkut layanan, tetapi pegawai bisa bekerja dari rumah. Namun diakui kondisi ini cukup menyulitkan dari sisi pengambilan kebijakan dan operasional, apalagi SOPD tersebut banyak terkait pilkada padahal pilkada membutuhkan dukungan pemerintah daerah melalui sektor yang kepala SOPD terdampak COVID-19 tersebut.

Baca juga: COVID-19 melonjak, legislator sarankan Pemkab Kotim kaji sekolah tatap muka

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Kotawaringin Timur untuk tetap waspada dan membatasi bepergian ke luar rumah, terutama untuk berkerumun dan berkumpul, baik dengan orang umum maupun keluarga. Data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19 dari rumah sakit, saat ini banyak kluster keluarga.

"Untuk tes cepat COVID-19 bagi ASN, akan kami bicarakan dengan Dinas Kesehatan, tetapi tentu yang akan diprioritaskan adalah mereka yang kontak erat dan jujur bercerita untuk dilakukan uji swab," demikian Multazam.

Sementara itu, hari ini ada satu orang lagi pasien COVID-19 yang meninggal dunia yakni seorang perempuan berusia 59 tahun. Pasien merupakan warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang diketahui memiliki penyakit penyerta.

Hingga Jumat siang, jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 494 orang, terdiri dari 367 orang sembuh, 112 orang dirawat dan 15 orang meninggal dunia.

Baca juga: Pejabat eselon II Kotim terjangkit COVID-19 jadi empat orang

Baca juga: KUA-PPAS Kotim 2021 menurun

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024