Tamiang Layang (ANTARA) - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah sedang membahas Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan tahun anggaran 2021.
“Saat ini sedang dilakukan pembahasan dan mengevaluasinya, apa saja yang perlu kita benahi di dalam RKA itu akan kita sesuaikan,” kata Ketua DPRD Bartim Nur Sulistio di Tamiang Layang, Minggu.
Pembahasan anggaran yang lebih rinci akan dibahas pada saat dilaksanakan rapat pembahasan anggaran. DPRD Bartim mempunyai waktu 60 hari kerja sejak kepala daerah menyampaikan nota keuangan sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam undang-undang.
Rapat pembahasan anggaran diagendakan selesai pada Desember 2020. Dalam prinsipnya semua fraksi menerima atas nota keuangan yang disampaikan oleh kepala daerah.
“Tetapi tentunya kita akan buktikan nanti secara detail pada saat rapat pembahasan dengan nota keuangan dalam bentuk dokumen,” kata politisi Partai golongan Karya itu.
Sebelum dilaksanakan rapat pembahasan, DPRD Bartim menggelar rapat pemandangan umum fraksi pendukung dewan atas pengajuan nota keuangan dan Raperda APBD Kabupaten Bartim tahun anggaran 2021.
Pemandangan umum fraksi pendukung DPRD Bartim ditanggapi Wakil Bupati Bartim Habib Said Abdul Saleh Al Qadry dengan ucapan terima kasih, karena telah memberikan masukan, kritikan dan pendapat yang tujuannya untuk membangun Kabupaten BArtim lebih baik lagi.
Dijelaskan, bahwa dinamika dan kondisi perekonomian baik pada pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi dan kondisi sosial daerah di Kabupaten Bartim juga ikut terpengaruh pandemi COVID-19.
“Salah satu yang terdampak yakni sektor pendapatan asli daerah (PAD). Minimnya PAD terkena dampak pengaruh dari imbas pandemi COVID-19,” kata Habib Saleh.
Untuk itu, lanjutnya, Pemkab Bartim menyepakati bahwa belanja daerah pada tahun anggaran 2021 nanti fokus pada peningkatan perekonomian masyarakat, sehingga perlu program kegiatan yang lebih prioritas dan lebih produktif agar benar-benar tepat sasaran.
“Pemkab Bartim juga akan menggali pendanaan baru melalui program pemulihan ekonomi nasional dari Pemerintah Pusat,” kata Habib Saleh lagi.
Wabup Habib Saleh juga meminta jajaran eksekutif dan legislatif menjaga kesehatan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam pembahasan anggaran, terutama 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Agar kita semua disehatkan badan dan bisa bekerja untuk mewujudkan Kabupaten Bartim sehat, cerdas dan sejahtera,” demikian Habib Saleh.
Baca juga: Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Bartim masih tinggi
Baca juga: Perselisihan warga Kandris dan CV MJM diselesaikan secara ritual adat
“Saat ini sedang dilakukan pembahasan dan mengevaluasinya, apa saja yang perlu kita benahi di dalam RKA itu akan kita sesuaikan,” kata Ketua DPRD Bartim Nur Sulistio di Tamiang Layang, Minggu.
Pembahasan anggaran yang lebih rinci akan dibahas pada saat dilaksanakan rapat pembahasan anggaran. DPRD Bartim mempunyai waktu 60 hari kerja sejak kepala daerah menyampaikan nota keuangan sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam undang-undang.
Rapat pembahasan anggaran diagendakan selesai pada Desember 2020. Dalam prinsipnya semua fraksi menerima atas nota keuangan yang disampaikan oleh kepala daerah.
“Tetapi tentunya kita akan buktikan nanti secara detail pada saat rapat pembahasan dengan nota keuangan dalam bentuk dokumen,” kata politisi Partai golongan Karya itu.
Sebelum dilaksanakan rapat pembahasan, DPRD Bartim menggelar rapat pemandangan umum fraksi pendukung dewan atas pengajuan nota keuangan dan Raperda APBD Kabupaten Bartim tahun anggaran 2021.
Pemandangan umum fraksi pendukung DPRD Bartim ditanggapi Wakil Bupati Bartim Habib Said Abdul Saleh Al Qadry dengan ucapan terima kasih, karena telah memberikan masukan, kritikan dan pendapat yang tujuannya untuk membangun Kabupaten BArtim lebih baik lagi.
Dijelaskan, bahwa dinamika dan kondisi perekonomian baik pada pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi dan kondisi sosial daerah di Kabupaten Bartim juga ikut terpengaruh pandemi COVID-19.
“Salah satu yang terdampak yakni sektor pendapatan asli daerah (PAD). Minimnya PAD terkena dampak pengaruh dari imbas pandemi COVID-19,” kata Habib Saleh.
Untuk itu, lanjutnya, Pemkab Bartim menyepakati bahwa belanja daerah pada tahun anggaran 2021 nanti fokus pada peningkatan perekonomian masyarakat, sehingga perlu program kegiatan yang lebih prioritas dan lebih produktif agar benar-benar tepat sasaran.
“Pemkab Bartim juga akan menggali pendanaan baru melalui program pemulihan ekonomi nasional dari Pemerintah Pusat,” kata Habib Saleh lagi.
Wabup Habib Saleh juga meminta jajaran eksekutif dan legislatif menjaga kesehatan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam pembahasan anggaran, terutama 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Agar kita semua disehatkan badan dan bisa bekerja untuk mewujudkan Kabupaten Bartim sehat, cerdas dan sejahtera,” demikian Habib Saleh.
Baca juga: Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Bartim masih tinggi
Baca juga: Perselisihan warga Kandris dan CV MJM diselesaikan secara ritual adat