Palangka Raya (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah masih mengkaji opsi pelaksanaan sekolah tatap muka di wilayah setempat.
"Kami bersama Dinas Pendidikan masih melakukan kajian terkait pelaksanaan pendidikan tatap muka. Bahasannya nanti didasarkan hasil kajian epidemiologi dan perkembangan kasus COVID-19," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Senin.
Pernyataan itu diungkapkan wanita yang juga Kepala BPBD Kota Palangka Raya terkait kesiapan pemerintah setempat tentang opsi pelaksanaan sekolah tatap muka.
"Untuk pendidikan karena dari pusat menyatakan pada Januari 2021 akan tatap muka maka akan kita kaji mendalam. Namun jika hasilnya disimpulkan sekolah tatap muka berisiko tinggi maka opsi itu bisa saja belum kita laksanakan," katanya.
Saat ini di Kota Palangka Raya sendiri pertumbuhan kasus COVID-19 masih mengkhawatirkan. Setidaknya tercatat pasien positif COVID-19 di kota ini bertambah 22 orang sehingga akumulasi pasien positif COVID-19 tercatat 1.381 kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Murni D Djinu mengatakan berdasar data yang dihimpun satgas, warga Palangka Raya yang masih dalam perawatan kasus COVID-19 sebanyak 125 orang atau sebanyak 9,05 persen.
"Sementara untuk tingkat kesembuhan berada di angka 85,73 persen dari total kasus positif atau tercatat sebanyak 1.184 kasus sembuh COVID-19 usai bertambah 13 kasus sembuh," katanya.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 72 orang. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 725 orang.
"Untuk itu, selalu jaga jarak minimal satu hingga dua meter dan selalu gunakan masker. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Hindari kerumunan dan selalu taati arahan dan anjuran pemerintah," katanya.
"Kami bersama Dinas Pendidikan masih melakukan kajian terkait pelaksanaan pendidikan tatap muka. Bahasannya nanti didasarkan hasil kajian epidemiologi dan perkembangan kasus COVID-19," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Senin.
Pernyataan itu diungkapkan wanita yang juga Kepala BPBD Kota Palangka Raya terkait kesiapan pemerintah setempat tentang opsi pelaksanaan sekolah tatap muka.
"Untuk pendidikan karena dari pusat menyatakan pada Januari 2021 akan tatap muka maka akan kita kaji mendalam. Namun jika hasilnya disimpulkan sekolah tatap muka berisiko tinggi maka opsi itu bisa saja belum kita laksanakan," katanya.
Saat ini di Kota Palangka Raya sendiri pertumbuhan kasus COVID-19 masih mengkhawatirkan. Setidaknya tercatat pasien positif COVID-19 di kota ini bertambah 22 orang sehingga akumulasi pasien positif COVID-19 tercatat 1.381 kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Murni D Djinu mengatakan berdasar data yang dihimpun satgas, warga Palangka Raya yang masih dalam perawatan kasus COVID-19 sebanyak 125 orang atau sebanyak 9,05 persen.
"Sementara untuk tingkat kesembuhan berada di angka 85,73 persen dari total kasus positif atau tercatat sebanyak 1.184 kasus sembuh COVID-19 usai bertambah 13 kasus sembuh," katanya.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 72 orang. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 725 orang.
"Untuk itu, selalu jaga jarak minimal satu hingga dua meter dan selalu gunakan masker. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Hindari kerumunan dan selalu taati arahan dan anjuran pemerintah," katanya.