Kuala Kurun, Gunung Mas, Kalte (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, menggelar Sosialisasi HIV AIDS dan Layanan Pemeriksaan Kesehatan dalam rangka Hari AIDS Sedunia, di Kuala Kurun, Jumat.
Bupati yang juga selaku Ketua KPA Gumas Jaya S Monong mengatakan, tema peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2020 ini adalah Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Solidaritas : 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030.
"Dengan tema itu saya berharap agar komitmen, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara segenap pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan penyakit menular lainnya semakin nyata," ucapnya.
Dia menyebut, HIV AID masih menjadi musuh besar kesehatan. Gambarannya seperti fenomena gunung es, yakni hanya sedikit pengidap yang terdeteksi namun lebih banyak yang belum terdeteksi.
Sebagian besar masyarakat, ujar dia, baru mengetahui jika yang bersangkutan telah lama terinfeksi setelah diperiksa di rumah sakit karena diserang berbagai penyakit dan mengalami komplikasi.
Menurut orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini, target terpenting yang harus dicapai dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS adalah mewujudkan three zeroes pada tahun 2030.
“Three zeroes yang dimaksud adalah tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV AIDS,” paparnya.
Oleh sebab itu, sambung suami Mimie Mariatie ini, kegiatan Hari AIDS Sedunia tahun 2020 ini diarahkan pada upaya meningkatkan pencegahan HIV AIDS yang lebih intensif secara terpadu.
Disamping itu, kegiatan Hari AIDS Sedunia tahun 2020 ini juga diupayakan pada peningkatan akses masyarakat terhadap tes dan pengobatan HIV, serta informasi yang dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat.
Lebih lanjut, pencegahan dan pengendalian HIV AIDS hanya mungkin akan berhasil jika mendapat dukungan jajaran pemerintah di pusat maupun daerah, serta peran segenap lapisan masyarakat, termasuk dukungan swasta dan dunia usaha.
Wabup yang juga selaku Ketua Pelaksana KPA Gumas Efrensia L.P. Umbing mengatakan bahwa sampai tahun 2020 terdapat 46 kasus HIV AIDS positif di kabupaten setempat, baik yang aktif menjalani pengobatan, tidak mau berobat atau menghilang, sudah meninggal dunia, atau pindah domisili.
"Kebanyakan pasien ODHA di Gumas menjalani pengobatan di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Diyakini angka sebenarnya dapat lebih besar, layaknya fenomena gunung es," jelas Efrensia.
Bupati yang juga selaku Ketua KPA Gumas Jaya S Monong mengatakan, tema peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2020 ini adalah Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Solidaritas : 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030.
"Dengan tema itu saya berharap agar komitmen, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara segenap pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan penyakit menular lainnya semakin nyata," ucapnya.
Dia menyebut, HIV AID masih menjadi musuh besar kesehatan. Gambarannya seperti fenomena gunung es, yakni hanya sedikit pengidap yang terdeteksi namun lebih banyak yang belum terdeteksi.
Sebagian besar masyarakat, ujar dia, baru mengetahui jika yang bersangkutan telah lama terinfeksi setelah diperiksa di rumah sakit karena diserang berbagai penyakit dan mengalami komplikasi.
Menurut orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini, target terpenting yang harus dicapai dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS adalah mewujudkan three zeroes pada tahun 2030.
“Three zeroes yang dimaksud adalah tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV AIDS,” paparnya.
Oleh sebab itu, sambung suami Mimie Mariatie ini, kegiatan Hari AIDS Sedunia tahun 2020 ini diarahkan pada upaya meningkatkan pencegahan HIV AIDS yang lebih intensif secara terpadu.
Disamping itu, kegiatan Hari AIDS Sedunia tahun 2020 ini juga diupayakan pada peningkatan akses masyarakat terhadap tes dan pengobatan HIV, serta informasi yang dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat.
Lebih lanjut, pencegahan dan pengendalian HIV AIDS hanya mungkin akan berhasil jika mendapat dukungan jajaran pemerintah di pusat maupun daerah, serta peran segenap lapisan masyarakat, termasuk dukungan swasta dan dunia usaha.
Wabup yang juga selaku Ketua Pelaksana KPA Gumas Efrensia L.P. Umbing mengatakan bahwa sampai tahun 2020 terdapat 46 kasus HIV AIDS positif di kabupaten setempat, baik yang aktif menjalani pengobatan, tidak mau berobat atau menghilang, sudah meninggal dunia, atau pindah domisili.
"Kebanyakan pasien ODHA di Gumas menjalani pengobatan di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Diyakini angka sebenarnya dapat lebih besar, layaknya fenomena gunung es," jelas Efrensia.