Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan mengingatkan Anda jangan sampai tertukar menggunakan antiseptik dan disinfektan yang sebenarnya sama-sama bisa mengenyahkan bakteri, virus dan mikroba jahat di sekitar Anda.
"Antiseptik pembunuh bakteri atau virus yang dikhususkan untuk bagian-bagian tubuh seperti tangan, sedangkan disinfektan pembunuh bakteri, kuman atau virus untuk alat-alat yang kita gunakan sehari-hari," ujar dokter Aditya Surya Pratama dalam webinar "Perlindungan Ekstra Saat Berkegiatan Bersama Saniter Untuk #IndonesiaTerlindungi", Kamis.
Menurut Aditya, Anda memang bisa saja menggunakan antiseptik untuk membersihkan permukaan benda tetapi hasilnya tak akan optimal seperti pada bagian tubuh. Dia menyarankan Anda untuk membaca petunjuk penggunaan baik itu antiseptik maupun disinfektan agar tidak salah memanfaatkannya.
Baca juga: Bukan alkohol, ini rekomendasi dokter untuk bersihkan luka
Lalu bagaimana jika Anda memanfaatkan antiseptik untuk membersihkan udara ruangan dari virus corona? Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan, Erlina Burhan pernah mengatakan hal ini hanya membuang-buang energi.
"Saya kira agak terlalu membuang-buang energi kalau membersihkan udara dari virus dengan menyemprot (antiseptik yang dijadikan cairan difusser)," kata dia dalam sebuah diskusi daring beberapa waktu lalu.
Sebaliknya, menyemprotkan disinfektan untuk tubuh juga tidak disarankan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hal ini bisa secara fisik dan psikologis berbahaya dan tidak akan mengurangi kemampuan orang yang terinfeksi virus corona misalnya untuk menyebarkan virus melalui tetesan atau kontak.
Lebih lanjut mengenai disinfektan, profesor mikrobiologi di Edinburgh Napier University, Skotlandia, Stephanie Dancer mengingatkan, bahan kimia itu (seperti hidrogen peroksida) bisa mendekontaminasi permukaan atau benda dengan menghasilkan radikal bebas perusak yang menyerang komponen sel, sehingga mampu membunuh hampir semua bakteri, virus, dan mikroba lain di permukaan.
Baca juga: Ternyata ini bahaya gunakan sabun antiseptik untuk mandi
Disinfektan membutuhkan waktu hingga 10 menit untuk membunuh kuman, bakteri atau virus. Kemudian, ingatlah, sebelum mendisinfeksi permukaan benda, sebaiknya bersihkan dulu permukaan itu barulah kemudian mendisinfeksinya misalnya sekadar menyekanya dengan kain atau membersihkannya.
"Area utama yang harus didisinfeksi adalah permukaan yang sering digunakan bersama oleh anggota keluarga dan yang bersentuhan dekat dengan cairan tubuh. Jika jendela Anda kotor, itu bukan masalah besar bagi kesehatan Anda, tetapi kenop pintu yang disentuh setelah bersin bisa menjadi masalah," kata profesor mikrobiologi di Medical University of South Carolina, Michael G. Schmidt, seperti dilansir dari Insider.
Baca juga: Jenis sabun yang tidak disarankan digunakan rutin
Baca juga: Pakar kesehatan imbau jangan berlebihan cuci tangan pakai disinfektan
Baca juga: Jangan berlebihan cuci tangan pakai disinfektan
"Antiseptik pembunuh bakteri atau virus yang dikhususkan untuk bagian-bagian tubuh seperti tangan, sedangkan disinfektan pembunuh bakteri, kuman atau virus untuk alat-alat yang kita gunakan sehari-hari," ujar dokter Aditya Surya Pratama dalam webinar "Perlindungan Ekstra Saat Berkegiatan Bersama Saniter Untuk #IndonesiaTerlindungi", Kamis.
Menurut Aditya, Anda memang bisa saja menggunakan antiseptik untuk membersihkan permukaan benda tetapi hasilnya tak akan optimal seperti pada bagian tubuh. Dia menyarankan Anda untuk membaca petunjuk penggunaan baik itu antiseptik maupun disinfektan agar tidak salah memanfaatkannya.
Baca juga: Bukan alkohol, ini rekomendasi dokter untuk bersihkan luka
Lalu bagaimana jika Anda memanfaatkan antiseptik untuk membersihkan udara ruangan dari virus corona? Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan, Erlina Burhan pernah mengatakan hal ini hanya membuang-buang energi.
"Saya kira agak terlalu membuang-buang energi kalau membersihkan udara dari virus dengan menyemprot (antiseptik yang dijadikan cairan difusser)," kata dia dalam sebuah diskusi daring beberapa waktu lalu.
Sebaliknya, menyemprotkan disinfektan untuk tubuh juga tidak disarankan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hal ini bisa secara fisik dan psikologis berbahaya dan tidak akan mengurangi kemampuan orang yang terinfeksi virus corona misalnya untuk menyebarkan virus melalui tetesan atau kontak.
Lebih lanjut mengenai disinfektan, profesor mikrobiologi di Edinburgh Napier University, Skotlandia, Stephanie Dancer mengingatkan, bahan kimia itu (seperti hidrogen peroksida) bisa mendekontaminasi permukaan atau benda dengan menghasilkan radikal bebas perusak yang menyerang komponen sel, sehingga mampu membunuh hampir semua bakteri, virus, dan mikroba lain di permukaan.
Baca juga: Ternyata ini bahaya gunakan sabun antiseptik untuk mandi
Disinfektan membutuhkan waktu hingga 10 menit untuk membunuh kuman, bakteri atau virus. Kemudian, ingatlah, sebelum mendisinfeksi permukaan benda, sebaiknya bersihkan dulu permukaan itu barulah kemudian mendisinfeksinya misalnya sekadar menyekanya dengan kain atau membersihkannya.
"Area utama yang harus didisinfeksi adalah permukaan yang sering digunakan bersama oleh anggota keluarga dan yang bersentuhan dekat dengan cairan tubuh. Jika jendela Anda kotor, itu bukan masalah besar bagi kesehatan Anda, tetapi kenop pintu yang disentuh setelah bersin bisa menjadi masalah," kata profesor mikrobiologi di Medical University of South Carolina, Michael G. Schmidt, seperti dilansir dari Insider.
Baca juga: Jenis sabun yang tidak disarankan digunakan rutin
Baca juga: Pakar kesehatan imbau jangan berlebihan cuci tangan pakai disinfektan
Baca juga: Jangan berlebihan cuci tangan pakai disinfektan