Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong menyebut bahwa strategi penerapan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah selama tahun 2020 telah tepat sasaran.
“Terdapat anomali data di mana angka kemiskinan mengalami penurunan di masa melemahnya perekonomian daerah selama tahun 2020,” ucapnya saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian sekaligus Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan tahun anggaran 2020 serta Rencana Pelaksanaan Pembangunan tahun anggaran 2021, di Kuala Kurun, Kamis.
Dia menyebut, data sementara angka kemiskinan tahun 2020 adalah 4,75 persen dibanding 4,91 persen tahun sebelumnya. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan, di mana pada tahun 2020 adalah 70,81 dibanding 70,65 tahun sebelumnya.
Baca juga: Ketua DPRD Gumas dukung pelaksanaan tes narkoba bagi PTT
Berkaca dari data tersebut, kata orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini, strategi penerapan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah selama tahun 2020 telah tepat sasaran dalam melayani masyarakat.
Dia menjabarkan, berdasarkan hasil realisasi APBD Gumas pada akhir tahun 2020, untuk pendapatan sebesar 101,37 persen, dimana pendapatan asli daerah 137,66 persen, dana perimbangan 98,62 persen, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah 103,34 persen.
Untuk realisasi keuangan belanja sebesar 91,01 persen dimana belanja langsung 94,62 persen dan tidak langsung 85,14 persen. Realisasi keuangan belanja tersebut sudah sesuai dengan target yang ingin dicapai hingga Triwulan IV akhir tahun 2020, yakni minimal 90 persen.
“Pada kesempatan kali ini saya membuka ruang untuk kita, dalam memberi masukan dan saran yang inovatif agar kita mencapai target kinerja tahun 2021, dengan memperhatikan hasil capaian kinerja kita pada tahun anggaran 2020,” tuturnya.
Baca juga: Lakalantas di Gumas umumnya terjadi karena kelalaian pengendara
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Gumas Yantrio Aulia menyampaikan rapat bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan rencana pembangunan berupa realisasi atau informasi pembangunan, baik keuangan maupun fisik yang didanai dari APBD dan APBN yang dilaksanakan masing-masing perangkat daerah di lingkup Pemkab Gumas.
Lalu untuk menginventarisir permasalahan dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan pembangunan tahun 2020 serta tindak lanjut yang diperlukan kedepannya dalam pelaksanaan pembangunan tahun anggaran 2021, baik yang bersumber dari APBD maupun APBN.
“Selanjutnya adalah untuk mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan, baik program dan kegiatan dari dana APBD maupun APBN sesuai sasaran dan target kegiatan yang telah ditetapkan,” demikian Yantrio Aulia.
Baca juga: Legislator Gumas sebut Upon Batu miliki beragam potensi wisata
Baca juga: PDAM Gunung Mas berupaya tambah kapasitas produksi air
Baca juga: Pemkab Gumas tidak perpanjang kontrak PTT jika positif narkoba
“Terdapat anomali data di mana angka kemiskinan mengalami penurunan di masa melemahnya perekonomian daerah selama tahun 2020,” ucapnya saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian sekaligus Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan tahun anggaran 2020 serta Rencana Pelaksanaan Pembangunan tahun anggaran 2021, di Kuala Kurun, Kamis.
Dia menyebut, data sementara angka kemiskinan tahun 2020 adalah 4,75 persen dibanding 4,91 persen tahun sebelumnya. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan, di mana pada tahun 2020 adalah 70,81 dibanding 70,65 tahun sebelumnya.
Baca juga: Ketua DPRD Gumas dukung pelaksanaan tes narkoba bagi PTT
Berkaca dari data tersebut, kata orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini, strategi penerapan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah selama tahun 2020 telah tepat sasaran dalam melayani masyarakat.
Dia menjabarkan, berdasarkan hasil realisasi APBD Gumas pada akhir tahun 2020, untuk pendapatan sebesar 101,37 persen, dimana pendapatan asli daerah 137,66 persen, dana perimbangan 98,62 persen, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah 103,34 persen.
Untuk realisasi keuangan belanja sebesar 91,01 persen dimana belanja langsung 94,62 persen dan tidak langsung 85,14 persen. Realisasi keuangan belanja tersebut sudah sesuai dengan target yang ingin dicapai hingga Triwulan IV akhir tahun 2020, yakni minimal 90 persen.
“Pada kesempatan kali ini saya membuka ruang untuk kita, dalam memberi masukan dan saran yang inovatif agar kita mencapai target kinerja tahun 2021, dengan memperhatikan hasil capaian kinerja kita pada tahun anggaran 2020,” tuturnya.
Baca juga: Lakalantas di Gumas umumnya terjadi karena kelalaian pengendara
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Gumas Yantrio Aulia menyampaikan rapat bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan rencana pembangunan berupa realisasi atau informasi pembangunan, baik keuangan maupun fisik yang didanai dari APBD dan APBN yang dilaksanakan masing-masing perangkat daerah di lingkup Pemkab Gumas.
Lalu untuk menginventarisir permasalahan dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan pembangunan tahun 2020 serta tindak lanjut yang diperlukan kedepannya dalam pelaksanaan pembangunan tahun anggaran 2021, baik yang bersumber dari APBD maupun APBN.
“Selanjutnya adalah untuk mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan, baik program dan kegiatan dari dana APBD maupun APBN sesuai sasaran dan target kegiatan yang telah ditetapkan,” demikian Yantrio Aulia.
Baca juga: Legislator Gumas sebut Upon Batu miliki beragam potensi wisata
Baca juga: PDAM Gunung Mas berupaya tambah kapasitas produksi air
Baca juga: Pemkab Gumas tidak perpanjang kontrak PTT jika positif narkoba