Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Kurun terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya melalui penerapan digitalisasi.
Bupati Gumas Jaya S Monong di Kuala Kurun, Kamis mengatakan saat ini RSUD Kuala Kurun telah memiliki alat untuk mencetak kartu berobat pasien yang dilengkapi dengan fitur barcode.
“Kartu berobat yang dilengkapi barcode ini merupakan salah satu program peningkatan pelayanan di RSUD Kuala Kurun,” ucap orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.
Baca juga: Bupati Gumas nyatakan siap disuntik vaksin COVID-19
Dia menjelaskan, kartu berobat yang dilengkapi barcode ini bermanfaat untuk memudahkan pencarian data-data pasien. Jika pasien pernah berobat ke RSUD Kuala Kurun maka data yang lengkap tersedia dan mudah dicari.
Disamping itu, ujar dia, RSUD Kuala Kurun juga memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan berbagai informasi penting seperti ruangan dan tipe kelas yang tersedia dan terisi, dan dokter yang melayani.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa di ruang bedah tersedia komputer yang memuat data terkait pasien, keluhan pasien, serta tindakan yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada pasien yang bersangkutan.
Baca juga: Penerbangan Kuala Kurun-Banjarmasin diharap majukan pariwisata Gumas
“Sekarang sudah digital, semua data dan informasi sudah di situ. Kita juga lebih efektif dan efisien dalam memberi pelayanan kepada pasien yang datang ke RSUD Kuala Kurun,” beber Jaya.
Direktur RSUD Kuala Kurun dr Rusni D Mahar mengatakan bahwa alat untuk mencetak kartu berobat pasien yang dilengkapi barcode sudah dimiliki oleh rumah sakit tersebut sejak 11 Januari 2021 lalu.
Menurut dia, kartu berobat pasien yang dilengkapi fitur barcode bermanfaat untuk memudahkan proses registrasi atau pendaftaran dan pencarian data pasien, sehingga lebih efektif dan efisien.
“RSUD Kuala Kurun juga telah memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang terintegrasi pada rawat jalan di delapan klinik pelayanan, walau masih belum pada tahap sempurna,” jelas dr Rusni.
Baca juga: RSUD Kuala Kurun miliki laboratorium TCM COVID-19
Baca juga: Penerbangan bersubsidi rute Kuala Kurun-Banjarmasin resmi dibuka
Baca juga: Bupati Gumas ceritakan kenangan bersama mendiang Ketua Dusmala
Bupati Gumas Jaya S Monong di Kuala Kurun, Kamis mengatakan saat ini RSUD Kuala Kurun telah memiliki alat untuk mencetak kartu berobat pasien yang dilengkapi dengan fitur barcode.
“Kartu berobat yang dilengkapi barcode ini merupakan salah satu program peningkatan pelayanan di RSUD Kuala Kurun,” ucap orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.
Baca juga: Bupati Gumas nyatakan siap disuntik vaksin COVID-19
Dia menjelaskan, kartu berobat yang dilengkapi barcode ini bermanfaat untuk memudahkan pencarian data-data pasien. Jika pasien pernah berobat ke RSUD Kuala Kurun maka data yang lengkap tersedia dan mudah dicari.
Disamping itu, ujar dia, RSUD Kuala Kurun juga memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan berbagai informasi penting seperti ruangan dan tipe kelas yang tersedia dan terisi, dan dokter yang melayani.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa di ruang bedah tersedia komputer yang memuat data terkait pasien, keluhan pasien, serta tindakan yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada pasien yang bersangkutan.
Baca juga: Penerbangan Kuala Kurun-Banjarmasin diharap majukan pariwisata Gumas
“Sekarang sudah digital, semua data dan informasi sudah di situ. Kita juga lebih efektif dan efisien dalam memberi pelayanan kepada pasien yang datang ke RSUD Kuala Kurun,” beber Jaya.
Direktur RSUD Kuala Kurun dr Rusni D Mahar mengatakan bahwa alat untuk mencetak kartu berobat pasien yang dilengkapi barcode sudah dimiliki oleh rumah sakit tersebut sejak 11 Januari 2021 lalu.
Menurut dia, kartu berobat pasien yang dilengkapi fitur barcode bermanfaat untuk memudahkan proses registrasi atau pendaftaran dan pencarian data pasien, sehingga lebih efektif dan efisien.
“RSUD Kuala Kurun juga telah memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang terintegrasi pada rawat jalan di delapan klinik pelayanan, walau masih belum pada tahap sempurna,” jelas dr Rusni.
Baca juga: RSUD Kuala Kurun miliki laboratorium TCM COVID-19
Baca juga: Penerbangan bersubsidi rute Kuala Kurun-Banjarmasin resmi dibuka
Baca juga: Bupati Gumas ceritakan kenangan bersama mendiang Ketua Dusmala