Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarbaru dan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) di Provinsi Kalimantan Selatan memberlakukan status tanggap darurat banjir di wilayahnya.
"Status Banjarbaru kami nyatakan darurat banjir karena aktivitas seluruh masyarakat terganggu (akibat banjir)," kata Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan di Banjarbaru, Jumat.
Darmawan sudah memantau banjir di beberapa bagian wilayah Banjarbaru dan menggelar rapat koordinasi untuk menangani dampak banjir.
Pemerintah Kota Banjarbaru sudah mengerahkan petugas untuk mengevakuasi warga dari daerah terdampak banjir serta menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum untuk membantu korban banjir.
"Kami juga sudah memastikan agar dinas dan instansi terkait memenuhi kebutuhan warga terdampak, terutama suplai makanan, dengan mendirikan dapur umum atau mendistribusikan makanan siap saji," kata Darmawan.
Pemerintah kota juga menyiagakan petugas puskesmas dan layanan 119 untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir.
Wakil Wali Kota meminta instansi pemerintah di lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru menggalang bantuan bagi warga yang terdampak banjir, yang melanda sekitar 20 kelurahan di Kota Banjarbaru.
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga memberlakukan status tanggap darurat banjir karena sebagian wilayahnya diliputi banjir.
Bupati Hulu Sungai Tengah Ahmad Chairansyah, yang tempat kediamannya juga kebanjiran, menyatakan bahwa status tanggap darurat banjir diberlakukan dari 14 hingga 21 Januari 2021.
Banjir membuat jalan, permukiman, pusat perdagangan, sekolah, dan daerah perkantoran tergenang di wilayah Hulu Sungai Tengah. Akses telekomunikasi dan pasokan listrik di daerah itu juga terganggu.
"Status Banjarbaru kami nyatakan darurat banjir karena aktivitas seluruh masyarakat terganggu (akibat banjir)," kata Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan di Banjarbaru, Jumat.
Darmawan sudah memantau banjir di beberapa bagian wilayah Banjarbaru dan menggelar rapat koordinasi untuk menangani dampak banjir.
Pemerintah Kota Banjarbaru sudah mengerahkan petugas untuk mengevakuasi warga dari daerah terdampak banjir serta menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum untuk membantu korban banjir.
"Kami juga sudah memastikan agar dinas dan instansi terkait memenuhi kebutuhan warga terdampak, terutama suplai makanan, dengan mendirikan dapur umum atau mendistribusikan makanan siap saji," kata Darmawan.
Pemerintah kota juga menyiagakan petugas puskesmas dan layanan 119 untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir.
Wakil Wali Kota meminta instansi pemerintah di lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru menggalang bantuan bagi warga yang terdampak banjir, yang melanda sekitar 20 kelurahan di Kota Banjarbaru.
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga memberlakukan status tanggap darurat banjir karena sebagian wilayahnya diliputi banjir.
Bupati Hulu Sungai Tengah Ahmad Chairansyah, yang tempat kediamannya juga kebanjiran, menyatakan bahwa status tanggap darurat banjir diberlakukan dari 14 hingga 21 Januari 2021.
Banjir membuat jalan, permukiman, pusat perdagangan, sekolah, dan daerah perkantoran tergenang di wilayah Hulu Sungai Tengah. Akses telekomunikasi dan pasokan listrik di daerah itu juga terganggu.