Jakarta (ANTARA) - Pelatih Inter Milan Antonio Conte menegaskan bahwa ia tetap menganggap Juventus merupakan tim acuan untuk klub-klub Liga Italia, setelah membawa timnya menang 2-0 atas Bianconerri pada Minggu setempat atau Senin dini hari WIB.
Ini merupakan pertama kalinya Conte dapat menaklukkan Juventus sejak ia meninggalkan klub asal Turin tersebut, setelah pada tiga pertandingan sebelumnya selalu menjadi pecundang.
Gol pembukaan Inter dibukukan oleh mantan pemain Juventus, Arturo Vidal, sebelum gol Nicolo Barella melengkapi kemenangan Nerazzurri.
"Untuk dapat mengalahkan tim seperti Juventus, yang merupakan acuan bagi semua tim Italia, kami harus tampil sangat bagus," kata Conte seperti dikutip Sky Sport Italia.
Baca juga: Pirlo: Juventus tampil buruk setelah dipecundangi Inter Milan
"Kami melakukannya pada malam ini. Kami melakukan persiapan dengan baik dan memuaskan untuk melihat bahwa kami benar perihal hal-hal yang menurut kami dapat melukai Juventus. Para pemain mengikuti rencana dengan sempurna, dan saya sangat gembira untuk mereka, karena ini merupakan pertandingan-pertandingan yang memberikan kepercayaan diri kepada Anda, membuat Anda memahami bahwa Anda berada di jalur yang benar," tambahnya.
Ini juga merupakan pertama kalinya Inter mengalahkan Juventus di Giuseppe Meazza di Liga Italia sejak September 2016, saat mereka masih dilatih Frank de Boer.
"Saya masih menganggap Juve memiliki jarak bukan hanya dengan Inter, namun semua klub lain, namun kami bekerja keras untuk memangkas selisih itu. Kita telah melihat Inter mendapatkan kredibilitasnya, baik di level nasional dan internasional, karena kami mencapai final Liga Europa," yakin mantan pelatih Chelsea itu.
Kedua gol Inter bukan dihasilkan oleh para penyerangnya, namun bagi Conte itu hanya masalah nasib buruk semata.
"Kami tidak mendapatkan gol dari para penyerang pada hari ini, namun menurut saya itu hanya nasib buruk, sebab Lautaro (Martinez) dan Romelu (Lukaku) memiliki sejumlah peluang. Tim ini menciptakan banyak peluang, namun kami tidak memiliki naluri pembunuh, maka kami biasanya memerlukan tiga atau empat peluang untuk dapat mencetak gol," pungkas Conte.
Baca juga: Dua tim raksasa saling gempur di Derby d'Italia
Baca juga: Kerja keras Juventus hasilkan kemenangan atas Sassuolo
Baca juga: Bek Juventus Matthijs de Ligt positif COVID-19
Ini merupakan pertama kalinya Conte dapat menaklukkan Juventus sejak ia meninggalkan klub asal Turin tersebut, setelah pada tiga pertandingan sebelumnya selalu menjadi pecundang.
Gol pembukaan Inter dibukukan oleh mantan pemain Juventus, Arturo Vidal, sebelum gol Nicolo Barella melengkapi kemenangan Nerazzurri.
"Untuk dapat mengalahkan tim seperti Juventus, yang merupakan acuan bagi semua tim Italia, kami harus tampil sangat bagus," kata Conte seperti dikutip Sky Sport Italia.
Baca juga: Pirlo: Juventus tampil buruk setelah dipecundangi Inter Milan
"Kami melakukannya pada malam ini. Kami melakukan persiapan dengan baik dan memuaskan untuk melihat bahwa kami benar perihal hal-hal yang menurut kami dapat melukai Juventus. Para pemain mengikuti rencana dengan sempurna, dan saya sangat gembira untuk mereka, karena ini merupakan pertandingan-pertandingan yang memberikan kepercayaan diri kepada Anda, membuat Anda memahami bahwa Anda berada di jalur yang benar," tambahnya.
Ini juga merupakan pertama kalinya Inter mengalahkan Juventus di Giuseppe Meazza di Liga Italia sejak September 2016, saat mereka masih dilatih Frank de Boer.
"Saya masih menganggap Juve memiliki jarak bukan hanya dengan Inter, namun semua klub lain, namun kami bekerja keras untuk memangkas selisih itu. Kita telah melihat Inter mendapatkan kredibilitasnya, baik di level nasional dan internasional, karena kami mencapai final Liga Europa," yakin mantan pelatih Chelsea itu.
Kedua gol Inter bukan dihasilkan oleh para penyerangnya, namun bagi Conte itu hanya masalah nasib buruk semata.
"Kami tidak mendapatkan gol dari para penyerang pada hari ini, namun menurut saya itu hanya nasib buruk, sebab Lautaro (Martinez) dan Romelu (Lukaku) memiliki sejumlah peluang. Tim ini menciptakan banyak peluang, namun kami tidak memiliki naluri pembunuh, maka kami biasanya memerlukan tiga atau empat peluang untuk dapat mencetak gol," pungkas Conte.
Baca juga: Dua tim raksasa saling gempur di Derby d'Italia
Baca juga: Kerja keras Juventus hasilkan kemenangan atas Sassuolo
Baca juga: Bek Juventus Matthijs de Ligt positif COVID-19