Sampit (ANTARA) - Tidak semua tenaga kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, bisa langsung divaksin COVID-19 karena ternyata sebagian terpaksa ditunda lantaran kondisi kesehatannya belum memungkinkan.
"Kalau di Puskesmas Baamang I, mereka yang ada kendala itu adalah mereka yang tekanan darahnya tinggi sehingga ditunda. Nanti tanggal 13 Februari, mereka akan kembali diperiksa, apakah kondisi mereka sudah boleh divaksin atau belum," kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi di Sampit, Sabtu.
Supriadi mengatakan, vaksinasi COVID-19 diberikan kepada warga berusia 15 sampai 59 tahun yang memenuhi persyaratan. Ada kondisi yang tidak boleh bagi warga diberikan vaksin COVID-19, seperti perempuan hamil atau menderita penyakit serius.
Mereka yang masuk kategori untuk divaksin COVID-19 pun harus menjalani skrining kesehatan untuk memastikan kondisi mereka dalam keadaan baik dan boleh diberikan vaksin COVID-19. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi kesehatan belum memungkinkan, maka vaksinasi terhadap orang tersebut akan ditunda hingga kondisi kesehatannya membaik.
Vaksinasi COVID-19 di Kotawaringin Timur dimulai Rabu (27/1) lalu ditandai pemberian vaksin kepada Bupati Supian Hadi sebagai orang pertama yang divaksin COVID-19 di kabupaten ini. Sementara itu, pelayanan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Baamang I dimulai Sabtu (30/1).
Supriadi menjelaskan, sasaran vaksinasi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Baamang I sekitar 22.000 orang. Jumlah tenaga kesehatan sasaran vaksinasi sebanyak 80 orang, termasuk 68 orang yang sudah divaksin.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pengawasan truk masuk kota harus konsisten
"Sejauh ini ada tiga orang yang ditunda divaksin karena kondisi kesehatan mereka belum memungkinkan, sehingga nanti tanggal 13 Februari akan diperiksa lagi. Selain itu, ada dua orang yang batal divaksin karena sedang hamil dan menyusui," ujar Supriadi.
Supriadi meyakinkan kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 aman dan halal digunakan. Dia sudah merasakan sendiri menjalani vaksinasi COVID-19 dan tidak ada merasakan efek samping atau keluhan.
Vaksinasi massal merupakan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Program ini diharapkan berjalan dengan baik dan hasilnya maksimal sehingga pandemi COVID-19 ini segera berakhir.
Berdasarkan data dirilis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, hingga Kamis (4/2) lalu, ada 2.235 orang tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 di daerah ini. Dari jumlah tersebut, ada 2.222 orang yang sudah melakukan registrasi ulang.
Jumlah tenaga kesehatan yang sudah mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan untuk divaksin COVID-19 sebanyak 1.568 orang. Dari jumlah tersebut, 1.326 orang sudah divaksin atau 59,68 persen dari target keseluruhan sasaran, sedangkan 104 orang ditunda dan 138 orang batal divaksin.
Baca juga: Legislator Kotim ini ikut senang harga rotan stabil
Baca juga: Cegah penularan COVID-19 saat MTQ Kotim
"Kalau di Puskesmas Baamang I, mereka yang ada kendala itu adalah mereka yang tekanan darahnya tinggi sehingga ditunda. Nanti tanggal 13 Februari, mereka akan kembali diperiksa, apakah kondisi mereka sudah boleh divaksin atau belum," kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi di Sampit, Sabtu.
Supriadi mengatakan, vaksinasi COVID-19 diberikan kepada warga berusia 15 sampai 59 tahun yang memenuhi persyaratan. Ada kondisi yang tidak boleh bagi warga diberikan vaksin COVID-19, seperti perempuan hamil atau menderita penyakit serius.
Mereka yang masuk kategori untuk divaksin COVID-19 pun harus menjalani skrining kesehatan untuk memastikan kondisi mereka dalam keadaan baik dan boleh diberikan vaksin COVID-19. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi kesehatan belum memungkinkan, maka vaksinasi terhadap orang tersebut akan ditunda hingga kondisi kesehatannya membaik.
Vaksinasi COVID-19 di Kotawaringin Timur dimulai Rabu (27/1) lalu ditandai pemberian vaksin kepada Bupati Supian Hadi sebagai orang pertama yang divaksin COVID-19 di kabupaten ini. Sementara itu, pelayanan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Baamang I dimulai Sabtu (30/1).
Supriadi menjelaskan, sasaran vaksinasi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Baamang I sekitar 22.000 orang. Jumlah tenaga kesehatan sasaran vaksinasi sebanyak 80 orang, termasuk 68 orang yang sudah divaksin.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pengawasan truk masuk kota harus konsisten
"Sejauh ini ada tiga orang yang ditunda divaksin karena kondisi kesehatan mereka belum memungkinkan, sehingga nanti tanggal 13 Februari akan diperiksa lagi. Selain itu, ada dua orang yang batal divaksin karena sedang hamil dan menyusui," ujar Supriadi.
Supriadi meyakinkan kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 aman dan halal digunakan. Dia sudah merasakan sendiri menjalani vaksinasi COVID-19 dan tidak ada merasakan efek samping atau keluhan.
Vaksinasi massal merupakan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Program ini diharapkan berjalan dengan baik dan hasilnya maksimal sehingga pandemi COVID-19 ini segera berakhir.
Berdasarkan data dirilis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, hingga Kamis (4/2) lalu, ada 2.235 orang tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 di daerah ini. Dari jumlah tersebut, ada 2.222 orang yang sudah melakukan registrasi ulang.
Jumlah tenaga kesehatan yang sudah mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan untuk divaksin COVID-19 sebanyak 1.568 orang. Dari jumlah tersebut, 1.326 orang sudah divaksin atau 59,68 persen dari target keseluruhan sasaran, sedangkan 104 orang ditunda dan 138 orang batal divaksin.
Baca juga: Legislator Kotim ini ikut senang harga rotan stabil
Baca juga: Cegah penularan COVID-19 saat MTQ Kotim