Sampit (ANTARA) - Gebrakan di akhir masa jabatan Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Supian Hadi dalam membuka keterisolasian, disambut gembira masyarakat, apalagi setelah kini mobil pun bisa masuk ke sejumlah desa yang selama ini sulit dijangkau melalui jalan darat.
"Pantauan sambang desa 2021 ini di wilayah utara ada 39 kilometer menuju arah Desa Tumbang Gagu yaitu Dusun Setarak Sungai Jembatan Kalang. Selama ini sekitar 22 tahun warga tidak pernah melihat mobil masuk kampung, alhamdulillah kemarin sudah banyak mobil masuk. Masyarakat berharapan aktivitas ekonomi akan turut bergerak cepat," kata Supian di Sampit, Senin.
Di pengujung masa jabatannya, Supian menggandeng perusahaan besar dalam meningkatkan infrastruktur kawasan pelosok. Sebanyak 32 perusahaan besar swasta di Kabupaten Kotawaringin Timur menyatakan komitmen mereka bergotong-royong membantu memperbaiki kerusakan jalan di kawasan pelosok daerah ini. Total jalan yang dibuka maupun diperbaiki diperkirakan lebih dari 200 kilometer.
Komitmen itu diperkuat dengan penandatanganan kesepakatan antara pimpinan masing-masing perusahaan dengan Supian Hadi pada Jumat (22/1) lalu. Pihak perusahaan pun langsung memulai melakukan pekerjaan di lapangan.
Tidak tanggung-tanggung, jalan yang dibuka maupun dilebarkan di beberapa lokasi lebarnya ada yang 20 hingga 35 meter. Langkah ini memang untuk mengantisipasi kebutuhan infrastruktur untuk jangka panjang karena kawasan itu diyakini akan semakin maju.
"Sempat ada warga keberatan karena tanahnya kena pelebaran jalan selebar 20 meter. Saya turun berdiskusi dan jelaskan manfaat sehingga akhirnya warga dengan sukarela bersedia. Alhamdulillah paling lama tiga pekan selesai. Saat ini sudah sekitar 30 persen jalan hampir jadi, sedangkan yang lainnya persiapan," kata Supian.
Baca juga: Pemkab Kotim tetap berharap Pemprov Kalteng wujudkan Jembatan Mentaya
Salah satu jalan yang dibuka adalah menuju Desa Tumbang Gagu Kecamatan Antang Kalang. Desa paling ujung ini kini sudah bisa dijangkau menggunakan mobil.
Saat ini sedang dipersiapkan pembuatan jembatan dan direncanakan pembukaan jalan tambahan sekitar 4.600 meter dibantu oleh perusahaan. Jika ini selesai maka wisatawa bisa menggunakan mobil menuju objek wisata budaya yaitu Betang Tumbang Gagu yang merupakan rumah khas Suku Dayak yang telah berusia lebih dari 100 tahun.
Supian menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap semua perusahaan yang telah membantu peningkatan dan pembukaan jalan ini. Dia yakin peningkatan jalan ini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di pelosok.
Kendala yang dihadapi yaitu perusahaan tidak memiliki buldozer untuk mempercepat pekerjaan sehingga harus menyewa. Mereka hanya banyak memiliki ekskavator sehingga cukup lambat untuk pengerjaan jalan.
Supian mengajak pemerintah desa dan masyarakat untuk ikut merawat jalan ini. Jalan difungsikan untuk menunjang kegiatan ekonomi masyarakat agar bisa meningkatkan kesejahteraan.
"Kini tinggal warga dan pengguna jalan untuk ikut merawat. Maaf, jangan ada pembalakan liar karena itu bisa sangat mempercepat kerusakan karena beban berat. Saya minta pemerintah desa sama-sama menjaga jalan," ucap Supian.
Supian Hadi bersama Wakil Bupati Muhammad Taufiq Mukri akan mengakhiri masa jabatan periode kedua kepemimpinan mereka pada 17 Februari 2021. Dia berharap peningkatan infrastruktur ini akan dilanjutkan oleh bupati dan wakil bupati terpilih nantinya.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kotim segera menyasar petugas pelayanan publik
Baca juga: Legislator Kotim apresiasi Desa Eka Bahurui percontohan 'Lewu Isen Mulang'
Baca juga: Pos lapangan efektif kurangi potensi karhutla di Kotim