Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 51 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, terendam banjir susulan akibat hujan deras dan kiriman dari daerah lain.

"Berdasarkan data sementara yang masuk terdapat 51 desa dari 13 kecamatan yang terendam banjir susulan," ungkap Pelaksana Harian (PLH) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, Yusran saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi di daerahnya. Selain itu banjir terjadi juga karena ada air kiriman dari luar serta cuaca ekstrem.

Untuk ketinggian air dan wilayah yang terdampak parah masih dalam pendataan dan akan diadakan koordinasi dalam waktu dekat.

"Data sementara kecamatan yang terdampak parah adalah Kecamatan Sejangkung, Sajingan Besar dan Galing. Untuk kecamatan yang lain masih dalam pendataan," sambungnya.

Terkait bantuan, Pemerintah Kabupaten Sambas telah menyalurkan. Kemudian bantuan yang ada ke masyarakat terdampak juga berdatangan dari berbagai pihak baik mandiri maupun organisasi kemasyarakatan.

"Pemkab Sambas telah menyalurkan bantuan berupa beras, mi instan dan sandang kepada korban bencana banjir. Bantuan serupa dari pihak-pihak lain seperti ormas dan lembaga usaha lainnya juga telah tersalurkan kepada masyarakat baik secara sendiri-sendiri maupun melalui pemda," kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Sendoyan, Kecamatan Sejangkung Juliansyah membenarkan bahwa di daerahnya mulai hari ini kembali terendam banjir. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi dan diduga ada air kiriman Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang.

"Bulan lalu kami sudah kebanjiran dengan ketinggian capai 80 cm. Nah, hari ini air signifikan mulai naik dan ketinggian sudah mrncapai 50 cm. Belasan rumah warga terendam banjir saat ini," katanya.

Pewarta : Dedi
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024