Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono meninjau kawasan food estate di Desa Bentuk Jaya A5, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Jumat (12/2).
Penanaman di Kecamatan Dadahup masih terkendala akibat hujan, sehingga akan dipersiapkan langkah-langkah untuk mengatasinya agar bisa dilakukan penanaman, kata Momon Rusmono.
"Terkait food estate di Dadahup, ada permasalahan karena musim hujan, sehingga tinggi air ini tidak bisa dilakukan penanaman dan perlu upaya-upaya menurunkan air di lahan," terangnya.
Strategi yang dapat diambil guna mengatasi kendala tinggi air di lahan itu, seperti memperbanyak pompa dengan kapasitas yang cukup tinggi, serta membuka atau menutup beberapa saluran irigasi.
Tujuannya agar air segera surut dan dalam jangka waktu tak terlalu lama bisa dilakukan penanaman. Ia mengharapkan penanaman kawasan food estate di Kapuas ditargetkan selesai paling lambat akhir April.
Adapun hasil peninjauan lapangan tersebut akan ditindaklanjuti, melalui pembahasan dan koordinasi lebih lanjut bersama seluruh instansi terkait agar percepatan tanam itu bisa segera direalisasikan.
"Tindak lanjut dari kunjungan ini, akan kami rapatkan, baik membahas tentang masalah air maupun percepatan tanam agar bisa tercapai," terangnya.
Dalam kunjungan tersebut, Sekjen Kementan tersebut didampingi Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, beserta instansi terkait lainnya.
Sebelumnya saat kunjungan Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Rabu (10/2) lalu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, secara keseluruhan Program Food Estate berjalan cukup baik dan lancar.
Total tanaman padi yang sudah terpanen seluas 2.875 hektare dan tertanam seluas 18.879 hektare serta tentu setiap hari kedepan akan terus bertambah.
"Tentu dalam membangun segala sesuatu, tahap awal pasti ada kekurangan, tapi kekurangan kedepan dengan dukungan pemerintah pusat dan lainnya, saya optimis program ini akan berhasil," tegasnya.
Penanaman di Kecamatan Dadahup masih terkendala akibat hujan, sehingga akan dipersiapkan langkah-langkah untuk mengatasinya agar bisa dilakukan penanaman, kata Momon Rusmono.
"Terkait food estate di Dadahup, ada permasalahan karena musim hujan, sehingga tinggi air ini tidak bisa dilakukan penanaman dan perlu upaya-upaya menurunkan air di lahan," terangnya.
Strategi yang dapat diambil guna mengatasi kendala tinggi air di lahan itu, seperti memperbanyak pompa dengan kapasitas yang cukup tinggi, serta membuka atau menutup beberapa saluran irigasi.
Tujuannya agar air segera surut dan dalam jangka waktu tak terlalu lama bisa dilakukan penanaman. Ia mengharapkan penanaman kawasan food estate di Kapuas ditargetkan selesai paling lambat akhir April.
Adapun hasil peninjauan lapangan tersebut akan ditindaklanjuti, melalui pembahasan dan koordinasi lebih lanjut bersama seluruh instansi terkait agar percepatan tanam itu bisa segera direalisasikan.
"Tindak lanjut dari kunjungan ini, akan kami rapatkan, baik membahas tentang masalah air maupun percepatan tanam agar bisa tercapai," terangnya.
Dalam kunjungan tersebut, Sekjen Kementan tersebut didampingi Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, beserta instansi terkait lainnya.
Sebelumnya saat kunjungan Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Rabu (10/2) lalu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, secara keseluruhan Program Food Estate berjalan cukup baik dan lancar.
Total tanaman padi yang sudah terpanen seluas 2.875 hektare dan tertanam seluas 18.879 hektare serta tentu setiap hari kedepan akan terus bertambah.
"Tentu dalam membangun segala sesuatu, tahap awal pasti ada kekurangan, tapi kekurangan kedepan dengan dukungan pemerintah pusat dan lainnya, saya optimis program ini akan berhasil," tegasnya.