Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menjamin ketersediaan blanko Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) di kota setempat.
"Kondisi blanko KTP-el kita aman bahkan saat ini kita masih memiliki stok sekitar 7.000 blanko," kata Kepala Disdukcapil Kota Palangka Raya Afendie di Palangka Raya, Sabtu.
Untuk itu pihaknya meminta masyarakat tidak perlu was-was jika layanan kartu tanda penduduk elektronik akan terkendala dan lambat karena kehabisan persediaan blanko.
Afendi mengatakan berdasar data Kementerian Dalam Negeri Semester II 2020 dari total 197.911 penduduk Kota Palangka Raya wajib berKTP-el, sebanyak 177.884 masyarakat telah melakukan perekaman dan 19.283 belum melakukan perekaman.
Berdasar data yang sama sebanyak 179.203 kartu tanda penduduk elektronik telah dilakukan pencetakan dan 17.964 sisanya belum dilakukan pencetakan atau masih dalam tahap pencetakan.
Data tersebut telah mencakup 30 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya.
"Untuk itu dalam memastikan ketersediaan blangko KTP-el kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Jangan sampai kita kehabisan stok blanko karena itu akan menyebabkan penumpukan pencetakan KTP-el," katanya.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan perekaman KTP-el dan keaktifan masyarakat melakukan pengurusan administrasi kependudukan pihaknya melakukan layanan jemput bola.
"Layanan ini kami beri nama Dukcapil Maga Masyarakat (DMM) yang artinya Dukcapil menyambangi masyarakat secara langsung untuk melakukan pendataan dan pelayanan kependudukan," katanya.
Afendie menerangkan, program tersebut dikerjasamakan dengan pihak kelurahan yang mana pihak Dukcapil dan kelurahan akan menjadwalkan waktu dan tempat pelayanan.
"Kelurahan akan mengumumkan jadwal tersebut, sehingga pada saatnya masyarakat tidak perlu ke Dukcapil karena kami yang akan datang langsung ke lokasi," katanya.
Apalagi, lanjut dia sejumlah wilayah pinggiran di "Kota Cantik" cukup jauh dari pusat kota maupun kecamatan. Belum lagi jalan menuju kota yang belum sepenuhnya baik juga menjadi kendala bagi masyarakat mengurus data kependudukan.
"Untuk itu program Dukcapil Maja Masyarakat ini juga sebagai upaya kami dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepatuhan dan keaktifan dalam pendataan kependudukan," kata Afendie.
"Kondisi blanko KTP-el kita aman bahkan saat ini kita masih memiliki stok sekitar 7.000 blanko," kata Kepala Disdukcapil Kota Palangka Raya Afendie di Palangka Raya, Sabtu.
Untuk itu pihaknya meminta masyarakat tidak perlu was-was jika layanan kartu tanda penduduk elektronik akan terkendala dan lambat karena kehabisan persediaan blanko.
Afendi mengatakan berdasar data Kementerian Dalam Negeri Semester II 2020 dari total 197.911 penduduk Kota Palangka Raya wajib berKTP-el, sebanyak 177.884 masyarakat telah melakukan perekaman dan 19.283 belum melakukan perekaman.
Berdasar data yang sama sebanyak 179.203 kartu tanda penduduk elektronik telah dilakukan pencetakan dan 17.964 sisanya belum dilakukan pencetakan atau masih dalam tahap pencetakan.
Data tersebut telah mencakup 30 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya.
"Untuk itu dalam memastikan ketersediaan blangko KTP-el kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Jangan sampai kita kehabisan stok blanko karena itu akan menyebabkan penumpukan pencetakan KTP-el," katanya.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan perekaman KTP-el dan keaktifan masyarakat melakukan pengurusan administrasi kependudukan pihaknya melakukan layanan jemput bola.
"Layanan ini kami beri nama Dukcapil Maga Masyarakat (DMM) yang artinya Dukcapil menyambangi masyarakat secara langsung untuk melakukan pendataan dan pelayanan kependudukan," katanya.
Afendie menerangkan, program tersebut dikerjasamakan dengan pihak kelurahan yang mana pihak Dukcapil dan kelurahan akan menjadwalkan waktu dan tempat pelayanan.
"Kelurahan akan mengumumkan jadwal tersebut, sehingga pada saatnya masyarakat tidak perlu ke Dukcapil karena kami yang akan datang langsung ke lokasi," katanya.
Apalagi, lanjut dia sejumlah wilayah pinggiran di "Kota Cantik" cukup jauh dari pusat kota maupun kecamatan. Belum lagi jalan menuju kota yang belum sepenuhnya baik juga menjadi kendala bagi masyarakat mengurus data kependudukan.
"Untuk itu program Dukcapil Maja Masyarakat ini juga sebagai upaya kami dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepatuhan dan keaktifan dalam pendataan kependudukan," kata Afendie.