Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Wilin C Okamoto meminta pemerintah provinsi memberikan perhatian terhadap infrastruktur jalan dari Simpang Penova menuju Tapin Bini, Kabupaten Lamandau yang sekarang ini masih tanah dan sering sulit dilintasi kendaraan pada saat musim hujan.
Jalan Simpang Penova-Tapin Bini tersebut merupakan ruas jalan provinsi yang perlu ditingkatkan dari jalan tanah menjadi agregat karena ramai dilintasi masyarakat, kata Wilin yang merupakan anggota Komisi IV DPRD Kalteng bidang pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, di Palangka Raya, kemarin.
"Musim hujan seperti sekarang ini, jalan Simpang Penova-Tapin Bini sulit dilalui kendaraan. Jadinya, masyarakat terpaksa menggunakan jalan lain atau milik perusahaan swasta yang tentunya tidak sebebas milik pemerintah. Itulah kenapa perlu ditingkatkan jalan Simpang Penova-Tapin Bini," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan hasil pantauan dari wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kobar, Lamandau dan Sukamara itu, sejumlah titik di sepanjang jalan Simpang Penova-Tapin Bini sekarang ini kondisinya berlubang-lubang, bahkan kerusakannya relatif parah.
Wilin mengatakan ruas jalan kabupaten yang mengarah ke Simpang Penova-Tapin Bini sekarang ini kondisinya sudah cukup baik. Sementara untuk ruas provinsi, kondisi jalan dan jembatannya bahkan ada yang putus, akibat belum ada pemeliharaan ataupun perbaikan selama dua tahun terakhir.
Baca juga: Pemda Kalteng diminta dukung dan bantu usaha sarang burung walet
"Panjang ruas jalan yang butuh peningkatan atau pemeliharaan sekitar 20 km. Setidaknya pemprov perlu melakukan pengerasan (agregat), karena lubang-lubang jalan sudah cukup dalam. Kalau tidak segera ditangani, ya akan semakin rusak parah," beber dia.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengaku bahwa dirinya ada beberapa kali melihat kondisi jalan Simpang Penova-Tapian Bini. Bahkan, dirinya baru-baru ini dalam dengar pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng, juga sudah menyampaikan kondisi jalan tersebut.
Dia pun berharap Pemprov Kalteng melalui Dinas PUPR dapat memberikan perhatian dan melakukan perbaikan serta peningkatan terhadap jalan Simpang Penova-Tapin Bini. Sebab, dirinya meyakini, apabila jalan tersebut dapat segera diperbaiki, maka akan sangat besar dampaknya bagi peningkatan usaha atau ekonomi masyarakat.
"Akses ekonomi masyarakat tentunya akan sangat terbantu. Jalan Simpang Penova-Tapin Bini itu bukan hanya penghubung antar kecamatan, tapi juga langsung ke jalan nasional atau trans kalimantan. Jadi, sangat penting dan mendesak untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan, setidaknya agregat lah," demikian Wilin.
Baca juga: Kalteng terancam kehilangan 21 ribu hektare akibat tata batas
Baca juga: Prihatin dengan stok darah, Ketua DPRD Kalteng inisiasi donor darah
Jalan Simpang Penova-Tapin Bini tersebut merupakan ruas jalan provinsi yang perlu ditingkatkan dari jalan tanah menjadi agregat karena ramai dilintasi masyarakat, kata Wilin yang merupakan anggota Komisi IV DPRD Kalteng bidang pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, di Palangka Raya, kemarin.
"Musim hujan seperti sekarang ini, jalan Simpang Penova-Tapin Bini sulit dilalui kendaraan. Jadinya, masyarakat terpaksa menggunakan jalan lain atau milik perusahaan swasta yang tentunya tidak sebebas milik pemerintah. Itulah kenapa perlu ditingkatkan jalan Simpang Penova-Tapin Bini," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan hasil pantauan dari wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kobar, Lamandau dan Sukamara itu, sejumlah titik di sepanjang jalan Simpang Penova-Tapin Bini sekarang ini kondisinya berlubang-lubang, bahkan kerusakannya relatif parah.
Wilin mengatakan ruas jalan kabupaten yang mengarah ke Simpang Penova-Tapin Bini sekarang ini kondisinya sudah cukup baik. Sementara untuk ruas provinsi, kondisi jalan dan jembatannya bahkan ada yang putus, akibat belum ada pemeliharaan ataupun perbaikan selama dua tahun terakhir.
Baca juga: Pemda Kalteng diminta dukung dan bantu usaha sarang burung walet
"Panjang ruas jalan yang butuh peningkatan atau pemeliharaan sekitar 20 km. Setidaknya pemprov perlu melakukan pengerasan (agregat), karena lubang-lubang jalan sudah cukup dalam. Kalau tidak segera ditangani, ya akan semakin rusak parah," beber dia.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengaku bahwa dirinya ada beberapa kali melihat kondisi jalan Simpang Penova-Tapian Bini. Bahkan, dirinya baru-baru ini dalam dengar pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng, juga sudah menyampaikan kondisi jalan tersebut.
Dia pun berharap Pemprov Kalteng melalui Dinas PUPR dapat memberikan perhatian dan melakukan perbaikan serta peningkatan terhadap jalan Simpang Penova-Tapin Bini. Sebab, dirinya meyakini, apabila jalan tersebut dapat segera diperbaiki, maka akan sangat besar dampaknya bagi peningkatan usaha atau ekonomi masyarakat.
"Akses ekonomi masyarakat tentunya akan sangat terbantu. Jalan Simpang Penova-Tapin Bini itu bukan hanya penghubung antar kecamatan, tapi juga langsung ke jalan nasional atau trans kalimantan. Jadi, sangat penting dan mendesak untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan, setidaknya agregat lah," demikian Wilin.
Baca juga: Kalteng terancam kehilangan 21 ribu hektare akibat tata batas
Baca juga: Prihatin dengan stok darah, Ketua DPRD Kalteng inisiasi donor darah