Jakarta (ANTARA) - Penganut gaya hidup sehat kini punya alternatif makanan baru berbahan dasar shirataki yang belakangan populer karena mampu membuat kenyang lebih lama, membuat pencernaan lebih sehat, sekaligus menurunkan kadar gula darah. Shirataki berbahan dasar tanaman Konjac, tumbuhan asli Jepang yang telah digunakan sebagai bahan makanan selama ratusan tahun.
Konjac mengandung serat yang menyerap cairan dan dapat membuat rasa kenyang lebih lama. Akar Konjac dipanen dalam berbagai bentuk untuk bisa diolah menjadi beragam masakan dari hidangan pasta tradisional hingga sup dan salad.
Skinny Pasta mengolah konjac menjadi bahan makanan modern yakni pasta yang disukai berbagai kalangan. Selain cara pengolahannya yang mudah, pasta konjac ini juga memiliki kandungan yang lebih sehat.
Dikutip dari keterangan resmi, Rabu, Skinny Pasta menghadirkan pasta yang mengandung sembilan kalori per 100 gram penyajian yang bebas bahan rekayasa genetik, bahan alergen dan zat aditif, juga diformulasikan tidak berbau.
Baca juga: Watsons hadirkan 'Switch & Save' untuk gaya hidup sehat dan hemat
Pasta ini bisa menjadi bahan dari berbagai resep favorit, lewat enam varian, yakni spaghetti shape, rice shape dan fettucine shape 9 kalori, serta noodle, fettucine dan couscous 29 kalori. Alternatif baru ini dapat jadi pilihan untuk menurunkan berat badan atau penderita diabetes.
Berdasarkan laporan yang dilansir dari National Library of Medicine di National Center for Biotechnology Information, disebutkan glukomanan (serat yang terkandung dalam konjac atau shirataki) dapat mengurangi kadar hormon kelaparan (ghrelin).
Laporan tersebut menyatakan bahwa serat kental dalam konjac menunda pengosongan perut, membuat rasa kenyang lebih lama
Jurnal ilmiah lain juga merilis bahwa kandungan glukomanan dalam konsumsi konjac telah terbukti membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan resistensi insulin. Ini disebabkan serat kental menunda pengosongan perut, kadar gula darah dan insulin meningkat lebih bertahap karena nutrisi diserap ke dalam aliran darah.
Semakin banyak protein dan serat yang Anda dapatkan, semakin lambat tubuh Anda mencerna makanan, membuat Anda merasa kenyang lebih lama serta mencegah lonjakan gula darah.
Baca juga: Gaya hidup sehat jadi tren pada fase normal baru
Baca juga: Benarkah gaya hidup sehat perpanjang harapan hidup hingga 14 tahun ?
Baca juga: Ingin mulai gaya hidup aktif, ikuti tips berikut
Baca juga: Tips gaya hidup sehat sebelum hamil
Konjac mengandung serat yang menyerap cairan dan dapat membuat rasa kenyang lebih lama. Akar Konjac dipanen dalam berbagai bentuk untuk bisa diolah menjadi beragam masakan dari hidangan pasta tradisional hingga sup dan salad.
Skinny Pasta mengolah konjac menjadi bahan makanan modern yakni pasta yang disukai berbagai kalangan. Selain cara pengolahannya yang mudah, pasta konjac ini juga memiliki kandungan yang lebih sehat.
Dikutip dari keterangan resmi, Rabu, Skinny Pasta menghadirkan pasta yang mengandung sembilan kalori per 100 gram penyajian yang bebas bahan rekayasa genetik, bahan alergen dan zat aditif, juga diformulasikan tidak berbau.
Baca juga: Watsons hadirkan 'Switch & Save' untuk gaya hidup sehat dan hemat
Pasta ini bisa menjadi bahan dari berbagai resep favorit, lewat enam varian, yakni spaghetti shape, rice shape dan fettucine shape 9 kalori, serta noodle, fettucine dan couscous 29 kalori. Alternatif baru ini dapat jadi pilihan untuk menurunkan berat badan atau penderita diabetes.
Berdasarkan laporan yang dilansir dari National Library of Medicine di National Center for Biotechnology Information, disebutkan glukomanan (serat yang terkandung dalam konjac atau shirataki) dapat mengurangi kadar hormon kelaparan (ghrelin).
Laporan tersebut menyatakan bahwa serat kental dalam konjac menunda pengosongan perut, membuat rasa kenyang lebih lama
Jurnal ilmiah lain juga merilis bahwa kandungan glukomanan dalam konsumsi konjac telah terbukti membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan resistensi insulin. Ini disebabkan serat kental menunda pengosongan perut, kadar gula darah dan insulin meningkat lebih bertahap karena nutrisi diserap ke dalam aliran darah.
Semakin banyak protein dan serat yang Anda dapatkan, semakin lambat tubuh Anda mencerna makanan, membuat Anda merasa kenyang lebih lama serta mencegah lonjakan gula darah.
Baca juga: Gaya hidup sehat jadi tren pada fase normal baru
Baca juga: Benarkah gaya hidup sehat perpanjang harapan hidup hingga 14 tahun ?
Baca juga: Ingin mulai gaya hidup aktif, ikuti tips berikut
Baca juga: Tips gaya hidup sehat sebelum hamil