Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Noorkhalis Ridha berharap vaksinasi COVID-19 yang sedang dilaksanakan pemerintah, efektif memutus penularan virus mematikan itu sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.
"Untuk itu kami mengimbau masyarakat juga mendukung program ini. Kalau nanti mendapatkan jatah vaksin COVID-19 dari pemerintah, jangan takut dan jangan sampai tidak mengikuti vaksin tersebut karena ini untuk meningkatkan imun tubuh kita agar terhindar dari serangan virus COVID-19," kata Ridha di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan, sementara ini gelombang kedua vaksinasi tersebut ditujukan petugas pelayanan publik seperti terhadap TNI-Polri, wartawan, karyawan BUMN, wartawan, anggota DPRD dan lainnya di daerah setempat.
Bagi mereka yang sudah divaksin pada tahap kedua, nanti akan kembali mengikuti vaksinasi ke tiga pada tanggal 24 Maret 2021. Ridha mengaku belum mendapat informasi kapan vaksinasi untuk masyarakat umum dimulai.
"Yang jelas semua pemberian vaksin akan dilakukan pada tahun ini baik kepada instansi, tenaga medis maupun masyarakat. Intinya saya minta masyarakat agar tetap bersabar menunggu giliran divaksin," katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut membeberkan, usai menjalani vaksin, dirinya sama sekali tidak ada efek negatif yang terjadi di tubuh.
Menurutnya, suntik vaksin sama sekali tidak sakit. Namun warga harus menjaga kebugaran tubuh agar sebelum divaksin, tensi darah jangan sampai tinggi sehingga bisa memenuhi syarat kesehatan untuk divaksin.
Baca juga: Ombudsman Kalteng terima 22 pengaduan di awal 2021
"Alhamdulillah saya sudah divaksin kemarin. Mengenai efeknya cuma ngantuk dan lapar saja. Setelah makan, stabilitas tubuh tetap normal seperti biasanya," ungkapnya.
Menurut Ridha, masyarakat disarankan jangan sampai termakan isu-isu yang tidak benar mengenai program vaksin tersebut, terutama hoax yang banyak beredar di media sosial.
Selama ini informasi bohong baik mengenai vaksin serta lain sebagainya, sering sekali bertebaran di media sosial yang diduga sengaja disebar oleh orang tidak bertanggung jawab untuk mempengaruhi pikiran masyarakat sehingga membuat takut mereka ketika menjalani vaksin.
"Dari berita bohong di media sosial yang sering sekali bertebaran, terkadang masyarakat kita takut untuk dilakukan vaksin COVID-19, sehingga membuat resah sejumlah warga yang termakan kabar tersebut," demikian Ridha.
Baca juga: Wartawan di Palangka Raya ikuti vaksinasi COVID-19
"Untuk itu kami mengimbau masyarakat juga mendukung program ini. Kalau nanti mendapatkan jatah vaksin COVID-19 dari pemerintah, jangan takut dan jangan sampai tidak mengikuti vaksin tersebut karena ini untuk meningkatkan imun tubuh kita agar terhindar dari serangan virus COVID-19," kata Ridha di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan, sementara ini gelombang kedua vaksinasi tersebut ditujukan petugas pelayanan publik seperti terhadap TNI-Polri, wartawan, karyawan BUMN, wartawan, anggota DPRD dan lainnya di daerah setempat.
Bagi mereka yang sudah divaksin pada tahap kedua, nanti akan kembali mengikuti vaksinasi ke tiga pada tanggal 24 Maret 2021. Ridha mengaku belum mendapat informasi kapan vaksinasi untuk masyarakat umum dimulai.
"Yang jelas semua pemberian vaksin akan dilakukan pada tahun ini baik kepada instansi, tenaga medis maupun masyarakat. Intinya saya minta masyarakat agar tetap bersabar menunggu giliran divaksin," katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut membeberkan, usai menjalani vaksin, dirinya sama sekali tidak ada efek negatif yang terjadi di tubuh.
Menurutnya, suntik vaksin sama sekali tidak sakit. Namun warga harus menjaga kebugaran tubuh agar sebelum divaksin, tensi darah jangan sampai tinggi sehingga bisa memenuhi syarat kesehatan untuk divaksin.
Baca juga: Ombudsman Kalteng terima 22 pengaduan di awal 2021
"Alhamdulillah saya sudah divaksin kemarin. Mengenai efeknya cuma ngantuk dan lapar saja. Setelah makan, stabilitas tubuh tetap normal seperti biasanya," ungkapnya.
Menurut Ridha, masyarakat disarankan jangan sampai termakan isu-isu yang tidak benar mengenai program vaksin tersebut, terutama hoax yang banyak beredar di media sosial.
Selama ini informasi bohong baik mengenai vaksin serta lain sebagainya, sering sekali bertebaran di media sosial yang diduga sengaja disebar oleh orang tidak bertanggung jawab untuk mempengaruhi pikiran masyarakat sehingga membuat takut mereka ketika menjalani vaksin.
"Dari berita bohong di media sosial yang sering sekali bertebaran, terkadang masyarakat kita takut untuk dilakukan vaksin COVID-19, sehingga membuat resah sejumlah warga yang termakan kabar tersebut," demikian Ridha.
Baca juga: Wartawan di Palangka Raya ikuti vaksinasi COVID-19