Jakarta (ANTARA) - Penyanyi The Weeknd mengatakan memboikot "Grammy Awards" sebagai bentuk kekecewaannya akibat kisruhnya proses nominasi dalam ajang itu.
"Karena adanya komite rahasia, saya tidak akan mengizinkan label yang menaungi saya mengirimkan laguku pada penyelenggara Grammy," kata pria yang bernama asli Abel Tesfaye itu seperti dilansir dari Billboards, Jumat.
The Weeknd sebenarnya banyak diunggulkan dalam 4 besar kategori dalam ajang "Grammy Awards", ia pun digadang- gadang untuk menyabet "album of the year" berkat album keempatnya "After Hours" yang telah merajai tangga lagu nomor 1 di Billboard 200 selama 4 minggu berturut- turut.
Lalu dalam kategori "song of the year" untuk lagu "Blinding Lights" yang menjadi populer dan menembus tangga lagu Billboard setahun setelah dirilis.
Baca juga: Tentang Grammy Awards 2021 yang perlu Anda tahu
Akan tetapi hal itu pupus usai daftar nominasi Grammy Awards 2021 diumumkan pada 24 November 2020, tidak ada satu pun nama The Weeknd tertera dalam daftar yang disaring oleh Recording Academy itu.
Pelantun lagu "Earned It" itu pun bergabung dengan para musisi lainnya seperti Drake, Kid Cudi, Jay-Z, hingga Kanye West untuk memboikot penghargaan yang telah diselenggarakan lebih dari 60 kali itu.
Kekecewaan yang dirasakan pria yang sudah memenangi tiga penghargaan "Grammy Awards" pada tahun- tahun sebelumnya pun membuatnya bertanya- tanya dan merasa kemenangannya dalam ajang itu tak lagi berarti.
"Orang-orang bilang saya akan dinominasikan. Seluruhnya mengatakan seperti 'Ini dia,ini tahunmu', ini membuat kita semua bingung," ujar The Weeknd.
Wassim "Sal" Slaiby manajernya pun ikut angkat suara, ia benar- benar kecewa karena tak ada transparansi proses pemilihan nominasi dalam "Grammy Awards".
"Grammy harus mengurus komitenya,itu harus dibenahi dan dapat mengembalikan kepercayaan orang-orang untuk kembali bangga pada penghargaan itu. Ini saatnya Harvey untuk melangkah dan membuktikan akhirnya Grammy di tangan yang tepat," tegas Slaiby.
Sementara itu, CEO sementara dari Recording Academy yang menyelenggarakan Grammy Awards Harvey Mason Jr mengatakan pihaknya tetap akan meningkatkan komitenya terutama dalam hal penjaringan nominasi.
"Kita sedih saat semua orang kecewa. Tapi dapat saya katakan kami akan terus berkembang. Dalam satu tahun terakhir kami bekerja keras meningkatkan ajang penghargaan ini, termasuk dalam hal mengulas komite yang mengurus nominasi," ujar Harvey
"Karena adanya komite rahasia, saya tidak akan mengizinkan label yang menaungi saya mengirimkan laguku pada penyelenggara Grammy," kata pria yang bernama asli Abel Tesfaye itu seperti dilansir dari Billboards, Jumat.
The Weeknd sebenarnya banyak diunggulkan dalam 4 besar kategori dalam ajang "Grammy Awards", ia pun digadang- gadang untuk menyabet "album of the year" berkat album keempatnya "After Hours" yang telah merajai tangga lagu nomor 1 di Billboard 200 selama 4 minggu berturut- turut.
Lalu dalam kategori "song of the year" untuk lagu "Blinding Lights" yang menjadi populer dan menembus tangga lagu Billboard setahun setelah dirilis.
Baca juga: Tentang Grammy Awards 2021 yang perlu Anda tahu
Akan tetapi hal itu pupus usai daftar nominasi Grammy Awards 2021 diumumkan pada 24 November 2020, tidak ada satu pun nama The Weeknd tertera dalam daftar yang disaring oleh Recording Academy itu.
Pelantun lagu "Earned It" itu pun bergabung dengan para musisi lainnya seperti Drake, Kid Cudi, Jay-Z, hingga Kanye West untuk memboikot penghargaan yang telah diselenggarakan lebih dari 60 kali itu.
Kekecewaan yang dirasakan pria yang sudah memenangi tiga penghargaan "Grammy Awards" pada tahun- tahun sebelumnya pun membuatnya bertanya- tanya dan merasa kemenangannya dalam ajang itu tak lagi berarti.
"Orang-orang bilang saya akan dinominasikan. Seluruhnya mengatakan seperti 'Ini dia,ini tahunmu', ini membuat kita semua bingung," ujar The Weeknd.
Wassim "Sal" Slaiby manajernya pun ikut angkat suara, ia benar- benar kecewa karena tak ada transparansi proses pemilihan nominasi dalam "Grammy Awards".
"Grammy harus mengurus komitenya,itu harus dibenahi dan dapat mengembalikan kepercayaan orang-orang untuk kembali bangga pada penghargaan itu. Ini saatnya Harvey untuk melangkah dan membuktikan akhirnya Grammy di tangan yang tepat," tegas Slaiby.
Sementara itu, CEO sementara dari Recording Academy yang menyelenggarakan Grammy Awards Harvey Mason Jr mengatakan pihaknya tetap akan meningkatkan komitenya terutama dalam hal penjaringan nominasi.
"Kita sedih saat semua orang kecewa. Tapi dapat saya katakan kami akan terus berkembang. Dalam satu tahun terakhir kami bekerja keras meningkatkan ajang penghargaan ini, termasuk dalam hal mengulas komite yang mengurus nominasi," ujar Harvey