Jakarta (ANTARA) - Marketing Director Kantar Indonesia, Fanny Murhayati, membagikan beberapa kiatnya untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memanfaatkan platform digital guna memasarkan produk lebih efektif dan bisa menjangkau banyak orang, terutama jelang bulan Ramadan.
Hal ini didorong data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI yang menunjukan masyarakat lebih banyak menggunakan internet untuk merayakan kebersamaan di bulan suci Ramadan 2020. Angka peningkatannya meningkat sebanyak 40 persen dari Ramadan dan Idul Fitri tahun 2019.
"Sehingga, memang peningkatan aktivitas di internet ini bisa ikut dimanfaatkan brand dan pelaku UMKM untuk memasarkan bisnisnya dengan efektif," kata Fanny dalam diskusi media "TikTok Ramadhan Insight 2021" bersama TikTok for Business yang digelar secara daring, Selasa.
Baca juga: Kampanyekan digital UMKM, Gojek gandeng platform 'influencer'
Fanny lalu mulai membagi kiatnya, "Yang pertama adalah bagaimana membuat konten tersebut relevan dengan para pengguna (aplikasi/platform digital)."
Menurut Fanny, membuat konten yang relevan dapat menimbulkan kedekatan emosional dengan pengguna, yang mungkin nantinya bisa menggugah minat mereka untuk membeli produk yang dipasarkan.
Kiat selanjutnya, adalah bagaimana pelaku UMKM mampu menyesuaikan produk dan kontennya dengan kondisi saat ini. Misalnya karena pandemi yang sudah berjalan selama satu tahun, mendorong jasa antar barang lebih diminati masyarakat. Dengan pendekatan tersebut, bisa membuat produk dan brand menjadi lebih sesuai dan menarik.
Selain membuat produk menjadi relevan, langkah selanjutnya adalah bagaimana pemilik usaha membuat konten yang variatif di dashboard / feed media sosialnya. "Jadi, jangan semua (konten) diisi dengan iklan, karena pengguna pasti akan bosan. Berikan variasi konten kreatif seperti informasi unik hingga edukasi dan hiburan," kata Fanny.
"Terakhir, adalah pastikan dan yakinkan calon konsumen bahwa produk kita aman, baik dari sisi kesehatan dan higienitasnya, karena sekarang konsumen memprioritaskan hal tersebut di masa pandemi," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Platform kredit digital di e-commerce semakin diminati
Baca juga: Salah gunakan data pengguna, karyawan OVO dipecat
Baca juga: OPPO sediakan platform digital bagi pemasar
Hal ini didorong data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI yang menunjukan masyarakat lebih banyak menggunakan internet untuk merayakan kebersamaan di bulan suci Ramadan 2020. Angka peningkatannya meningkat sebanyak 40 persen dari Ramadan dan Idul Fitri tahun 2019.
"Sehingga, memang peningkatan aktivitas di internet ini bisa ikut dimanfaatkan brand dan pelaku UMKM untuk memasarkan bisnisnya dengan efektif," kata Fanny dalam diskusi media "TikTok Ramadhan Insight 2021" bersama TikTok for Business yang digelar secara daring, Selasa.
Baca juga: Kampanyekan digital UMKM, Gojek gandeng platform 'influencer'
Fanny lalu mulai membagi kiatnya, "Yang pertama adalah bagaimana membuat konten tersebut relevan dengan para pengguna (aplikasi/platform digital)."
Menurut Fanny, membuat konten yang relevan dapat menimbulkan kedekatan emosional dengan pengguna, yang mungkin nantinya bisa menggugah minat mereka untuk membeli produk yang dipasarkan.
Kiat selanjutnya, adalah bagaimana pelaku UMKM mampu menyesuaikan produk dan kontennya dengan kondisi saat ini. Misalnya karena pandemi yang sudah berjalan selama satu tahun, mendorong jasa antar barang lebih diminati masyarakat. Dengan pendekatan tersebut, bisa membuat produk dan brand menjadi lebih sesuai dan menarik.
Selain membuat produk menjadi relevan, langkah selanjutnya adalah bagaimana pemilik usaha membuat konten yang variatif di dashboard / feed media sosialnya. "Jadi, jangan semua (konten) diisi dengan iklan, karena pengguna pasti akan bosan. Berikan variasi konten kreatif seperti informasi unik hingga edukasi dan hiburan," kata Fanny.
"Terakhir, adalah pastikan dan yakinkan calon konsumen bahwa produk kita aman, baik dari sisi kesehatan dan higienitasnya, karena sekarang konsumen memprioritaskan hal tersebut di masa pandemi," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Platform kredit digital di e-commerce semakin diminati
Baca juga: Salah gunakan data pengguna, karyawan OVO dipecat
Baca juga: OPPO sediakan platform digital bagi pemasar