Jakarta (ANTARA) - Platform dompet digital OVO menyatakan sudah memecat karyawan yang menyalahgunakan data pribadi pengguna dalam kasus yang mencuat baru-baru ini.
"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak berstatus karyawan OVO," kata Head of Public Relations OVO, Sinta Setyaningsih, kepada Antara, Jumat.
OVO menyebut tindakan menggunakan data pengguna untuk kepentingan pribadi merupakan pelanggaran berat terhadap prosedur dan kebijakan terkait privasi data pengguna.
Baca juga: Seorang petugas OVO diduga salahgunakan data pengguna
"OVO berkomitmen untuk melindungi privasi data pengguna, sesuai dengan tujuan perusahaan untuk terus memberikan layanan keuangan terbaik bagi masyarakat Indonesia," kata Sinta.
OVO juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut dan memastikan kejadian seperti itu tidak akan terulang.
Seorang pengguna media sosial mengunggah percakapan adiknya dengan salah seorang yang mengaku sebagai karyawan OVO untuk mengurus kenaikan kapasitas menjadi akun premier.
Dalam percakapan tersebut, orang yang mengaku sebagai karyawan OVO menghubungi pengguna untuk kepentingan pribadi.
Baca juga: Bos Lippo jual saham OVO karena tak kuat 'bakar uang'
Baca juga: OVO jadi Unicorn, Luhut minta berkontribusi lebih bagi bangsa
Baca juga: OVO dikabarkan berstatus unicorn
"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak berstatus karyawan OVO," kata Head of Public Relations OVO, Sinta Setyaningsih, kepada Antara, Jumat.
OVO menyebut tindakan menggunakan data pengguna untuk kepentingan pribadi merupakan pelanggaran berat terhadap prosedur dan kebijakan terkait privasi data pengguna.
Baca juga: Seorang petugas OVO diduga salahgunakan data pengguna
"OVO berkomitmen untuk melindungi privasi data pengguna, sesuai dengan tujuan perusahaan untuk terus memberikan layanan keuangan terbaik bagi masyarakat Indonesia," kata Sinta.
OVO juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut dan memastikan kejadian seperti itu tidak akan terulang.
Seorang pengguna media sosial mengunggah percakapan adiknya dengan salah seorang yang mengaku sebagai karyawan OVO untuk mengurus kenaikan kapasitas menjadi akun premier.
Dalam percakapan tersebut, orang yang mengaku sebagai karyawan OVO menghubungi pengguna untuk kepentingan pribadi.
Baca juga: Bos Lippo jual saham OVO karena tak kuat 'bakar uang'
Baca juga: OVO jadi Unicorn, Luhut minta berkontribusi lebih bagi bangsa
Baca juga: OVO dikabarkan berstatus unicorn