Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Beta Syailendra berharap vaksinasi massal terhadap petugas pelayanan publik berdampak efektif sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa lebih optimal.
"Pelayanan maksimal, saya yakin masyarakat puas meski di tengah pandemi COVID-19 yang selama ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat di daerah kita," kata Beta Syailendra di Palangka Raya, Senin.
Dia menuturkan, pemberian vaksin terhadap petugas pelayanan publik seperti pegawai pemerintah, Polri, TNI, karyawan swasta dan lainnya mampu memutus mata rantai penularan COVID-19, khususnya agar tidak terjadi penularan virus mematikan itu dalam pelayanan publik.
Dampaknya diharapkan mampu berimbas positif terhadap pelayanan kepada masyarakat, sehingga pendapatan asli daerah (PAD) yang sudah ditargetkan tahun ini bisa tercapai.
Bagi petugas pelayanan publik yang sudah divaksin, diminta tetap menjalankan protokol kesehatan ketika melayani masyarakat, yang ingin bermohon ke instansi di mana mereka bekerja.
"Walaupun sudah divaksin bagi pelayan publik, saya harapkan tetap menaati protokol kesehatan karena tidak ada jaminan biar sudah divaksin kebal dari virus yang bisa membahayakan nyawa manusia itu," katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional itu menegaskan, vaksinasi terhadap petugas pelayanan publik dan nantinya disusul kepada masyarakat luas, menjadi jawaban pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Palangka Raya.
Setelah divaksin, kekebalan tubuh manusia akan cukup baik dan tidak mudah terserang berbagai virus. Maka dari itu mari sukseskan program vaksinasi yang dianjurkan oleh pemerintah seperti sekarang ini.
"Vaksin aman dan halal. Tujuannya untuk memutus mata rantai COVID-19 yang sekarang ini penyebarannya cukup tinggi di Kota Palangka Raya," ungkap Beta.
Berdasarkan pantauan di lapangan, vaksinasi COVID-19 secara massal dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalteng selama dua hari pada 20 dan 21 Maret 2021 dengan sasaran sekitar 8.000 orang.
Sasaran vaksinasi massal adalah para pelayan publik pada perangkat daerah lingkup Pemprov Kalteng, Pemkot Palangka Raya dan lainnya. Vaksinasi ini juga dilaksanakan di tiga daerah berbeda meliputi Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat dan Pulang Pisau.
Untuk Palangka Raya, sasaran vaksinasi massal mencapai 5.000 orang, Kotawaringin Barat 2.000 orang dan Pulang Pisau 1.000 orang.
Baca juga: Jekan Raya peringkat pertama paling rawan karhutla di Palangka Raya
"Pelayanan maksimal, saya yakin masyarakat puas meski di tengah pandemi COVID-19 yang selama ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat di daerah kita," kata Beta Syailendra di Palangka Raya, Senin.
Dia menuturkan, pemberian vaksin terhadap petugas pelayanan publik seperti pegawai pemerintah, Polri, TNI, karyawan swasta dan lainnya mampu memutus mata rantai penularan COVID-19, khususnya agar tidak terjadi penularan virus mematikan itu dalam pelayanan publik.
Dampaknya diharapkan mampu berimbas positif terhadap pelayanan kepada masyarakat, sehingga pendapatan asli daerah (PAD) yang sudah ditargetkan tahun ini bisa tercapai.
Bagi petugas pelayanan publik yang sudah divaksin, diminta tetap menjalankan protokol kesehatan ketika melayani masyarakat, yang ingin bermohon ke instansi di mana mereka bekerja.
"Walaupun sudah divaksin bagi pelayan publik, saya harapkan tetap menaati protokol kesehatan karena tidak ada jaminan biar sudah divaksin kebal dari virus yang bisa membahayakan nyawa manusia itu," katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional itu menegaskan, vaksinasi terhadap petugas pelayanan publik dan nantinya disusul kepada masyarakat luas, menjadi jawaban pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Palangka Raya.
Setelah divaksin, kekebalan tubuh manusia akan cukup baik dan tidak mudah terserang berbagai virus. Maka dari itu mari sukseskan program vaksinasi yang dianjurkan oleh pemerintah seperti sekarang ini.
"Vaksin aman dan halal. Tujuannya untuk memutus mata rantai COVID-19 yang sekarang ini penyebarannya cukup tinggi di Kota Palangka Raya," ungkap Beta.
Berdasarkan pantauan di lapangan, vaksinasi COVID-19 secara massal dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalteng selama dua hari pada 20 dan 21 Maret 2021 dengan sasaran sekitar 8.000 orang.
Sasaran vaksinasi massal adalah para pelayan publik pada perangkat daerah lingkup Pemprov Kalteng, Pemkot Palangka Raya dan lainnya. Vaksinasi ini juga dilaksanakan di tiga daerah berbeda meliputi Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat dan Pulang Pisau.
Untuk Palangka Raya, sasaran vaksinasi massal mencapai 5.000 orang, Kotawaringin Barat 2.000 orang dan Pulang Pisau 1.000 orang.
Baca juga: Jekan Raya peringkat pertama paling rawan karhutla di Palangka Raya