Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Andayani berharap listrik masuk desa terpencil, seperti yang diprogramkan pemerintah pusat melalui Perusahaan Listrik Negara, dapat lebih dipercepat.
"Permintaan mempercepat tersebut karena sampai saat ini masih ada desa terpencil di provinsi ini yang belum dialiri listrik, kata Andayani di Palangka Raya, kemarin.
"Itu kami ketahui saat melakukan reses beberapa waktu lalu ke sejumlah desa, khususnya yang ada di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau," tambahnya.
Anggota DPRD Kalteng itu mengakui pemerataan aliran listrik PLN ke seluruh desa terpencil di provinsi ini tidak mudah. Sebab, kondisi wilayahnya relatif jauh dan terkadang belum ada jalan darat, serta jumlah penduduknya yang sangat sedikit.
Meski begitu, dirinya tetap mengharapkan pemerintah pusat bersama daerah, bisa mencari solusi untuk mengatasinya. Salah satu yang bisa dilakukan yakni membuat program listrik bertenaga surya.
"Sekarang ini kan listrik tenaga surya sudah cukup banyak dan kualitasnya juga semakin bagus. Ini bisa dimanfaatkan pemerintah agar aliran listrik bisa merata sampai ke desa terpencil," kata Andayani.
Baca juga: DPRD Kalteng dorong pemprov kembangkan wisata memiliki tematik unik
Menurut Anggota Komisi III DPRD Kalteng yang membidangi pendidikan dan kesehatan itu, keberadaan listrik sekarang ini sangat penting. Apalagi sejak adanya pandemi COVID-19, semakin dibutuhkan untuk pendidikan maupun kesehatan.
Untuk itu, dia meminta adanya program bantuan listrik tenaga surya bagi masyarakat mulai tahun 2021 ini. Daripada harus menunggu pemasangan tiang-tiang PLN yang memang butuh waktu dan biaya besar, khususnya ke desa-desa terpencil.
"Jadi, biar lebih lebih praktis dan cepat, untuk sementara ini adalah listrik tenaga surya. Saya berharap itu dapat segera dilaksanakan di tahun 2021 ini," demikian Andayani.
Baca juga: Kalteng terlalu anggap remeh masalah aset dan tata batas
Baca juga: DPRD berharap Keberadaan perda baru buat Bank Kalteng semakin maju
"Permintaan mempercepat tersebut karena sampai saat ini masih ada desa terpencil di provinsi ini yang belum dialiri listrik, kata Andayani di Palangka Raya, kemarin.
"Itu kami ketahui saat melakukan reses beberapa waktu lalu ke sejumlah desa, khususnya yang ada di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau," tambahnya.
Anggota DPRD Kalteng itu mengakui pemerataan aliran listrik PLN ke seluruh desa terpencil di provinsi ini tidak mudah. Sebab, kondisi wilayahnya relatif jauh dan terkadang belum ada jalan darat, serta jumlah penduduknya yang sangat sedikit.
Meski begitu, dirinya tetap mengharapkan pemerintah pusat bersama daerah, bisa mencari solusi untuk mengatasinya. Salah satu yang bisa dilakukan yakni membuat program listrik bertenaga surya.
"Sekarang ini kan listrik tenaga surya sudah cukup banyak dan kualitasnya juga semakin bagus. Ini bisa dimanfaatkan pemerintah agar aliran listrik bisa merata sampai ke desa terpencil," kata Andayani.
Baca juga: DPRD Kalteng dorong pemprov kembangkan wisata memiliki tematik unik
Menurut Anggota Komisi III DPRD Kalteng yang membidangi pendidikan dan kesehatan itu, keberadaan listrik sekarang ini sangat penting. Apalagi sejak adanya pandemi COVID-19, semakin dibutuhkan untuk pendidikan maupun kesehatan.
Untuk itu, dia meminta adanya program bantuan listrik tenaga surya bagi masyarakat mulai tahun 2021 ini. Daripada harus menunggu pemasangan tiang-tiang PLN yang memang butuh waktu dan biaya besar, khususnya ke desa-desa terpencil.
"Jadi, biar lebih lebih praktis dan cepat, untuk sementara ini adalah listrik tenaga surya. Saya berharap itu dapat segera dilaksanakan di tahun 2021 ini," demikian Andayani.
Baca juga: Kalteng terlalu anggap remeh masalah aset dan tata batas
Baca juga: DPRD berharap Keberadaan perda baru buat Bank Kalteng semakin maju