Kuala Kurun (ANTARA) - Kapolres Gunung Mas, Kalimantan Tengah AKBP Rudi Asriman mengatakan bahwa pihaknya melakukan sejumlah langkah guna mengantisipasi serangan teroris terhadap Mapolres setempat.
“Guna mengantisipasi serangan terorisme terhadap Mapolres Gumas, personel kita siagakan dengan menggunakan pakaian lengkap, rompi anti peluru bersenjata,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu malam.
Selain itu, ujar dia, akses masuk dan keluar kendaraan dan pejalan kaki menuju Mapolres Gumas dipusatkan pada satu pintu. Personel juga akan melakukan pemeriksaan secara detail tiap pengunjung.
Baca juga: Kesiapan Sinode Umum XXIV GKE capai 80 persen
Pengunjung yang datang akan diperiksa kartu pengenalnya dan diminta meninggalkan kartu pengenal tersebut selama berkunjung ke Mapolres Gumas. Pihaknya juga akan memonitor lingkungan sekitar melalui Closed Circuit Television (CCTV).
“Kami tetap meningkatkan kesiapan para personel Polres Gumas, dengan melakukan berbagai pelatihan terkait ancaman - ancaman teror yang mungkin terjadi di wilayah ini,” papar Kapolres Gumas.
Sebelumnya, Polres Gumas juga telah meningkatkan pengamanan pasca peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Peningkatan pengamanan dilakukan agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif.
Dia menjelaskan, personel Polres Gumas melakukan pengamanan di tempat ibadah, tempat umum, atau objek-objek vital lainnya yang ada di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Baca juga: Masyarakat Gumas diminta bersabar menunggu tahapan vaksinasi COVID-19
Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu (31/3) sekitar pukul 16.30 WIB terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.
Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.
Tidak menunggu lama, terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.
Peristiwa tembakan ini terjadi tiga hari setelah tragedi bom bunuh diri di gerbang depan Gereja Katedral Makassar yang dilakukan pasangan suami istri pada Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Polres Gumas siap amankan ibadah Jumat Agung dan Paskah
Baca juga: Pemeliharaan jalan dalam Kota Kuala Kurun telah dimulai
Baca juga: Legislator Gumas: Tetap taati prokes walau sudah dua kali vaksin
“Guna mengantisipasi serangan terorisme terhadap Mapolres Gumas, personel kita siagakan dengan menggunakan pakaian lengkap, rompi anti peluru bersenjata,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu malam.
Selain itu, ujar dia, akses masuk dan keluar kendaraan dan pejalan kaki menuju Mapolres Gumas dipusatkan pada satu pintu. Personel juga akan melakukan pemeriksaan secara detail tiap pengunjung.
Baca juga: Kesiapan Sinode Umum XXIV GKE capai 80 persen
Pengunjung yang datang akan diperiksa kartu pengenalnya dan diminta meninggalkan kartu pengenal tersebut selama berkunjung ke Mapolres Gumas. Pihaknya juga akan memonitor lingkungan sekitar melalui Closed Circuit Television (CCTV).
“Kami tetap meningkatkan kesiapan para personel Polres Gumas, dengan melakukan berbagai pelatihan terkait ancaman - ancaman teror yang mungkin terjadi di wilayah ini,” papar Kapolres Gumas.
Sebelumnya, Polres Gumas juga telah meningkatkan pengamanan pasca peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Peningkatan pengamanan dilakukan agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif.
Dia menjelaskan, personel Polres Gumas melakukan pengamanan di tempat ibadah, tempat umum, atau objek-objek vital lainnya yang ada di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Baca juga: Masyarakat Gumas diminta bersabar menunggu tahapan vaksinasi COVID-19
Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu (31/3) sekitar pukul 16.30 WIB terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.
Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.
Tidak menunggu lama, terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.
Peristiwa tembakan ini terjadi tiga hari setelah tragedi bom bunuh diri di gerbang depan Gereja Katedral Makassar yang dilakukan pasangan suami istri pada Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Polres Gumas siap amankan ibadah Jumat Agung dan Paskah
Baca juga: Pemeliharaan jalan dalam Kota Kuala Kurun telah dimulai
Baca juga: Legislator Gumas: Tetap taati prokes walau sudah dua kali vaksin