Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Fairid Naparin meminta masyarakat di daerah itu untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan ketika berada beraktivitas karena potensi penularan COVID-19 masih tinggi.
"Meskipun wilayah Kota Palangka Raya sudah masuk dalam zona kuning dan tidak merah lagi, protokol kesehatan tetap wajib diterapkan dan jangan sampai abaikan," kata Fairid di Palangka Raya, Minggu.
Ia menuturkan, saat ini yang sangat terpenting adalah jangan sampai masyarakat menyepelekan anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan sangat penting agar penularan COVID-19 di daerah ini bisa terus ditekan.
Penggunaan masker dinilai 60 persen dapat menjaga agar tubuh manusia tidak terpapar COVID-19. Jangan sampai upaya-upaya tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 kota setempat beserta instansi lainnya, malah tidak didukung.
"Dalam artian jangan sampai pemerintah setempat berupaya menekan angka penyebaran virus di tengah pandemi, tapi malah masyarakatnya abai dalam anjuran yang seharusnya dilakukan," ucapnya.
Kepala Daerah termuda se-Kalteng itu menjelaskan, beralihnya Kota Palangka Raya dari zona merah ke zona kuning parameternya adalah keberhasilan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM skala mikro yang ada di setiap Rukun Tetangga (RT).
Baca juga: Pemkot Palangka Raya imbau warga terapkan prokes saat ibadah Ramadhan
Jika banyak warga dalam satu RT yang dinyatakan positif COVID-19, maka status kota ini kembali masuk dalam kategori zona merah. Sebaliknya apabila hanya lima rumah saja penghuninya terkena virus tersebut, maka kategorinya masih kuning.
"Ya alhamdulillah rata-rata tidak sampai di atas angka 10 rumah yang kena, makanya daerah kita masuk dalam zona kuning untuk penyebaran COVID-19 di Palangka Raya khususnya," ungkap Fairid.
Fairid yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Palangka Raya itu, tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat untuk membiasakan pola hidup bersih dan menaati protokol kesehatan.
"Kalau kita terbiasa menjalankan pola hidup bersih dan selalu menaati protokol kesehatan, kemungkinan besar jauh tubuh kita terpapar virus tersebut karena pertahanan terutama agar terhindar dari virus itu adalah selalu menjalankan protokol kesehatan," demikian Fairid Naparin.
Baca juga: DPRD sepakat pemkot beri penghargaan untuk Eyger
"Meskipun wilayah Kota Palangka Raya sudah masuk dalam zona kuning dan tidak merah lagi, protokol kesehatan tetap wajib diterapkan dan jangan sampai abaikan," kata Fairid di Palangka Raya, Minggu.
Ia menuturkan, saat ini yang sangat terpenting adalah jangan sampai masyarakat menyepelekan anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan sangat penting agar penularan COVID-19 di daerah ini bisa terus ditekan.
Penggunaan masker dinilai 60 persen dapat menjaga agar tubuh manusia tidak terpapar COVID-19. Jangan sampai upaya-upaya tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 kota setempat beserta instansi lainnya, malah tidak didukung.
"Dalam artian jangan sampai pemerintah setempat berupaya menekan angka penyebaran virus di tengah pandemi, tapi malah masyarakatnya abai dalam anjuran yang seharusnya dilakukan," ucapnya.
Kepala Daerah termuda se-Kalteng itu menjelaskan, beralihnya Kota Palangka Raya dari zona merah ke zona kuning parameternya adalah keberhasilan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM skala mikro yang ada di setiap Rukun Tetangga (RT).
Baca juga: Pemkot Palangka Raya imbau warga terapkan prokes saat ibadah Ramadhan
Jika banyak warga dalam satu RT yang dinyatakan positif COVID-19, maka status kota ini kembali masuk dalam kategori zona merah. Sebaliknya apabila hanya lima rumah saja penghuninya terkena virus tersebut, maka kategorinya masih kuning.
"Ya alhamdulillah rata-rata tidak sampai di atas angka 10 rumah yang kena, makanya daerah kita masuk dalam zona kuning untuk penyebaran COVID-19 di Palangka Raya khususnya," ungkap Fairid.
Fairid yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Palangka Raya itu, tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat untuk membiasakan pola hidup bersih dan menaati protokol kesehatan.
"Kalau kita terbiasa menjalankan pola hidup bersih dan selalu menaati protokol kesehatan, kemungkinan besar jauh tubuh kita terpapar virus tersebut karena pertahanan terutama agar terhindar dari virus itu adalah selalu menjalankan protokol kesehatan," demikian Fairid Naparin.
Baca juga: DPRD sepakat pemkot beri penghargaan untuk Eyger