Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis ilmu kesehatan mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia- Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Martin Hertanto, mengutip para ulama salah satunya dari The Muslim Council of Britain menyatakan tak masalah apabila Anda menggunakan obat tetes mata saat berpuasa Ramadhan.
"Dari sisi medis, tidak membatalkan puasa karena bukan makanan atau minuman," ujar dokter yang berpraktik di JEC Eye Hospitals and Clinics itu dalam sebuah acara daring, Selasa.
Lebih lanjut, alasan dibolehkannya hal tersebut antara lain pada orang dengan glaukoma menghentikan penggunaan obat tetes mata bisa menyebabkan kebutaan dan kerusakan penglihatan. Glaukoma sendiri yang dikenal sebagai si pencuri penglihatan yakni kerusakan saraf mata dengan gangguan lapang pandang yang khas bisa disertai peningkatan tekanan bola mata. Penyakit ini penyebab kebutaan permanen di dunia dan Indonesia.
"Kalau mata normal bisa melihat luas sementara pada glaukoma umumnya pandangan mulai buram dari pinggir, lama-lama sampai tinggal setengahnya, terjadi dalam waktu tahunan dan tidak disadari," kata Martin.
Baca juga: Puasa bukan penyebab rasa kantuk selama Ramadhan
Penyebab umum kondisi ini karena tekanan bola mata yang meningkat dan menyebabkan kerusakan pada saraf mata, sifatnya permanen sehingga memerlukan pengobatan seumur hidup seperti diabetes.
Walau begitu, apabila glaukoma bisa dideteksi dini, maka pengobatan bisa membantu penglihatan. Pengobatan glaukoma pada prinsipnya ada tiga yakni obat-obatan baik tetes mata maupun oral, laser dan operasi.
Namun, apabila ada kekhawatiran obat tetes mata masuk ke tenggorokan, Anda dapat melakukan penekanan di sudut mata dalam untuk menahan saluran mata yang menghubungkan mata dengan hidung dan tenggorokan. Jadi, Anda tak perlu khawatir menggunakan obat tetes mata saat berpuasa.
Namun, Jika ragu, maka Anda bisa menggunakan obat tetes mata di luar jam puasa misalnya usai berbuka puasa dan saat sahur.
Setali tiga uang dengan obat tetes mata, prosedur operasi juga tidak membatalkan puasa. Menurut Martin, operasi yang diperlukan dan penting sebaiknya tidak ditunda. Selain itu, berkonsultasilah dengan dokter apabila mengalami keluhan terutama bila Anda memiliki diabetes untuk meminimalisir perburukan penyakit.
Baca juga: Cara kendalikan emosi saat berpuasa
Baca juga: Dokter sebut puasa bantu anak belajar disiplin dan hidup sehat
Baca juga: Ini keuntungan dari berpuasa bagi pengidap kanker
"Dari sisi medis, tidak membatalkan puasa karena bukan makanan atau minuman," ujar dokter yang berpraktik di JEC Eye Hospitals and Clinics itu dalam sebuah acara daring, Selasa.
Lebih lanjut, alasan dibolehkannya hal tersebut antara lain pada orang dengan glaukoma menghentikan penggunaan obat tetes mata bisa menyebabkan kebutaan dan kerusakan penglihatan. Glaukoma sendiri yang dikenal sebagai si pencuri penglihatan yakni kerusakan saraf mata dengan gangguan lapang pandang yang khas bisa disertai peningkatan tekanan bola mata. Penyakit ini penyebab kebutaan permanen di dunia dan Indonesia.
"Kalau mata normal bisa melihat luas sementara pada glaukoma umumnya pandangan mulai buram dari pinggir, lama-lama sampai tinggal setengahnya, terjadi dalam waktu tahunan dan tidak disadari," kata Martin.
Baca juga: Puasa bukan penyebab rasa kantuk selama Ramadhan
Penyebab umum kondisi ini karena tekanan bola mata yang meningkat dan menyebabkan kerusakan pada saraf mata, sifatnya permanen sehingga memerlukan pengobatan seumur hidup seperti diabetes.
Walau begitu, apabila glaukoma bisa dideteksi dini, maka pengobatan bisa membantu penglihatan. Pengobatan glaukoma pada prinsipnya ada tiga yakni obat-obatan baik tetes mata maupun oral, laser dan operasi.
Namun, apabila ada kekhawatiran obat tetes mata masuk ke tenggorokan, Anda dapat melakukan penekanan di sudut mata dalam untuk menahan saluran mata yang menghubungkan mata dengan hidung dan tenggorokan. Jadi, Anda tak perlu khawatir menggunakan obat tetes mata saat berpuasa.
Namun, Jika ragu, maka Anda bisa menggunakan obat tetes mata di luar jam puasa misalnya usai berbuka puasa dan saat sahur.
Setali tiga uang dengan obat tetes mata, prosedur operasi juga tidak membatalkan puasa. Menurut Martin, operasi yang diperlukan dan penting sebaiknya tidak ditunda. Selain itu, berkonsultasilah dengan dokter apabila mengalami keluhan terutama bila Anda memiliki diabetes untuk meminimalisir perburukan penyakit.
Baca juga: Cara kendalikan emosi saat berpuasa
Baca juga: Dokter sebut puasa bantu anak belajar disiplin dan hidup sehat
Baca juga: Ini keuntungan dari berpuasa bagi pengidap kanker