Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Elieser Jaya melalui Kepala Bidang Perdagangan Rianti Miasi mengatakan hasil pemantauan di sejumlah pasar, pasokan bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah di kabupaten setempat dipastikan aman dan mencukupi.
“Stok kebutuhan barang pokok di sejumlah pasar masih mencukupi untuk menghadapi perayaan hari besar keagamaan Hari Raya Idul Fitri, baik dari jumlah ketersediaan barang dan distribusi tidak ada kendala,” kata Rianti di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Rianti, selain ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok, harga-harga barang juga tidak mengalami lonjakan yang signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H ini. Bahkan, komoditi sayur mayur diantaranya ada yang harganya mengalami penurunan, seperti harga cabai dari sebelumnya Rp150 ribu perkilogram turun menjadi Rp100 ribu.
“Seperti harga bawang dari data harian, memang ada mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 perkilogram, namun kenaikan ini masih dalam batas wajar,” terang Rianti.
Menurut Rianti, untuk distribusi atau pasokan barang kebutuhan pokok sampai saat ini tidak mengalami masalah, meski terjadi penyekatan pada pintu-pintu masuk batas antar provinsi sebagai imbas pelarangan mudik yang diberlakukan pemerintah untuk menghindari mobilisasi orang dalam jumlah besar untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kendaraan pengangkut masih tetap diperbolehkan melintas untuk memasok kebutuhan barang pokok ke sejumlah daerah.
Baca juga: Kementan apresiasi keseriusan Gubernur Kalteng dalam pengembangan food estate
Disperindagkop setempat juga telah melaksanakan pasar murah di Kecamatan Kahayan Kuala dan Kecamatan Sebangau Kuala. Tujuannya untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dan mengantisipasi lonjakan harga barang menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Hanya saja pola pelaksanaan pasar murah saat pandemi COVID-19 ini berbeda dari sebelumnya,” terang Rianti.
Disperindagkop setempat hanya bersifat mendistribusikan atau membawa paket berisi sembako ke kecamatan. Pihak kecamatan nantinya langsung membagikan paket sembako ini kepada pemerintah desa yang sebelumnya telah dilakukan musyawarah dalam menetapkan jumlah penerima setiap desa, menyesuaikan ketersediaan kuota yang dialokasikan oleh Disperindagkop setempat.
Paket sembako berisi diantaranya beras, tepung, minyak goreng, ikan kaleng, mie instan, susu dan sirup yang nilai total mencapai Rp125 ribu. Setelah subsidi sebesar Rp75 ribu, paket sembako ini dijual dengan harga Rp50 ribu yang dinilai sangat membantu meringankan masyarakat.
Baca juga: Perempuan korban kekerasan diminta berani melapor
“Stok kebutuhan barang pokok di sejumlah pasar masih mencukupi untuk menghadapi perayaan hari besar keagamaan Hari Raya Idul Fitri, baik dari jumlah ketersediaan barang dan distribusi tidak ada kendala,” kata Rianti di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Rianti, selain ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok, harga-harga barang juga tidak mengalami lonjakan yang signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H ini. Bahkan, komoditi sayur mayur diantaranya ada yang harganya mengalami penurunan, seperti harga cabai dari sebelumnya Rp150 ribu perkilogram turun menjadi Rp100 ribu.
“Seperti harga bawang dari data harian, memang ada mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 perkilogram, namun kenaikan ini masih dalam batas wajar,” terang Rianti.
Menurut Rianti, untuk distribusi atau pasokan barang kebutuhan pokok sampai saat ini tidak mengalami masalah, meski terjadi penyekatan pada pintu-pintu masuk batas antar provinsi sebagai imbas pelarangan mudik yang diberlakukan pemerintah untuk menghindari mobilisasi orang dalam jumlah besar untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kendaraan pengangkut masih tetap diperbolehkan melintas untuk memasok kebutuhan barang pokok ke sejumlah daerah.
Baca juga: Kementan apresiasi keseriusan Gubernur Kalteng dalam pengembangan food estate
Disperindagkop setempat juga telah melaksanakan pasar murah di Kecamatan Kahayan Kuala dan Kecamatan Sebangau Kuala. Tujuannya untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dan mengantisipasi lonjakan harga barang menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Hanya saja pola pelaksanaan pasar murah saat pandemi COVID-19 ini berbeda dari sebelumnya,” terang Rianti.
Disperindagkop setempat hanya bersifat mendistribusikan atau membawa paket berisi sembako ke kecamatan. Pihak kecamatan nantinya langsung membagikan paket sembako ini kepada pemerintah desa yang sebelumnya telah dilakukan musyawarah dalam menetapkan jumlah penerima setiap desa, menyesuaikan ketersediaan kuota yang dialokasikan oleh Disperindagkop setempat.
Paket sembako berisi diantaranya beras, tepung, minyak goreng, ikan kaleng, mie instan, susu dan sirup yang nilai total mencapai Rp125 ribu. Setelah subsidi sebesar Rp75 ribu, paket sembako ini dijual dengan harga Rp50 ribu yang dinilai sangat membantu meringankan masyarakat.
Baca juga: Perempuan korban kekerasan diminta berani melapor