Jakarta (ANTARA) - Jonny Evans menegaskan Leicester punya kepercayaan diri besar menatap partai final Piala FA melawan Chelsea di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu malam ini.
Hal itu tidak lepas dari kenyataan bahwa Leicester musim ini mampu meraih kemenangan melawan tim-tim tradisional papan atas Liga Premier Inggris yang kerap disebut sebagai big six.
Chelsea termasuk dalam jajaran klub big six yang bisa dikalahkan Leicester di Liga Premier Inggris bersama Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, Liverpool dan Manchester United.
Di Piala FA, MU juga menjadi salah satu batu loncatan yang disingkirkan Leicester di babak perempat final.
"Semua hasil itu menyuntik kepercayaan diri kami," kata Evans dalam laman resmi Leicester, Jumat malam.
"Secara keseluruhan kami berada di tempat menyenangkan dengan kualitas pemain yang ada di tim ini. Kami merasa bisa berdiri sepadan melawan siapapun dan ada beberapa pemain kami yang juga diwaspadai tim lawan," ujarnya menambahkan.
Chelsea juga berhasil dikalahkan Leicester pada pertengahan Januari lalu di Liga Inggris, yang belakangan jadi pelatuk pemecatan Frank Lampard dan datangnya Thomas Tuchel sebagai bos baru di Stamford Bridge.
Evans mengakui kemenangan kala itu begitu nyaman, tetapi kedatangan Tuchel memberi dimensi taktik berbeda yang membuat final Piala FA besok menjadi lebih menarik.
"Kami mengharapkan pertandingan sulit. Kali terakhir menghadapi Chelsea, saya rasa itu salah satu pertandingan terakhir mereka bersama Frank Lampard," katanya.
"Itu berakhir dengan kemenangan menyenangkan bagi kami. Saya pikir kami bermain bagus, tetapi sejak itu pelatih baru mereka datang, menghadirkan dimensi taktik baru.
"Lini belakang mereka terlihat lebih solid dan memainkan serangan-serangan balik berbahaya. Itu formasi yang sempat kami mainkan juga, jadi ini akan menjadi pertarungan yang menarik di final nanti," tutupnya.
Kondisi Evans untuk final masih dibaluti tanda tanya, sebab bek berusia 33 tahun itu melewatkan dua pertandingan terakhir karena cedera tumit yang dideritanya.
Evans tentu berharap bisa menambahkan medali juara Piala FA ke dalam koleksinya setelah memiliki tiga medali Liga Premier Inggris, dua medali Piala Liga serta masing-masing satu medali Liga Champions dan Piala Dunia Klub, yang semuanya dimenangi semasa berseragam Manchester United.
Final besok jadi penampilan kelima Leicester di partai pemungkas Piala FA selang 52 tahun dan masih memburu trofi pertama di kompetisi tersebut.
Hal itu tidak lepas dari kenyataan bahwa Leicester musim ini mampu meraih kemenangan melawan tim-tim tradisional papan atas Liga Premier Inggris yang kerap disebut sebagai big six.
Chelsea termasuk dalam jajaran klub big six yang bisa dikalahkan Leicester di Liga Premier Inggris bersama Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, Liverpool dan Manchester United.
Di Piala FA, MU juga menjadi salah satu batu loncatan yang disingkirkan Leicester di babak perempat final.
"Semua hasil itu menyuntik kepercayaan diri kami," kata Evans dalam laman resmi Leicester, Jumat malam.
"Secara keseluruhan kami berada di tempat menyenangkan dengan kualitas pemain yang ada di tim ini. Kami merasa bisa berdiri sepadan melawan siapapun dan ada beberapa pemain kami yang juga diwaspadai tim lawan," ujarnya menambahkan.
Chelsea juga berhasil dikalahkan Leicester pada pertengahan Januari lalu di Liga Inggris, yang belakangan jadi pelatuk pemecatan Frank Lampard dan datangnya Thomas Tuchel sebagai bos baru di Stamford Bridge.
Evans mengakui kemenangan kala itu begitu nyaman, tetapi kedatangan Tuchel memberi dimensi taktik berbeda yang membuat final Piala FA besok menjadi lebih menarik.
"Kami mengharapkan pertandingan sulit. Kali terakhir menghadapi Chelsea, saya rasa itu salah satu pertandingan terakhir mereka bersama Frank Lampard," katanya.
"Itu berakhir dengan kemenangan menyenangkan bagi kami. Saya pikir kami bermain bagus, tetapi sejak itu pelatih baru mereka datang, menghadirkan dimensi taktik baru.
"Lini belakang mereka terlihat lebih solid dan memainkan serangan-serangan balik berbahaya. Itu formasi yang sempat kami mainkan juga, jadi ini akan menjadi pertarungan yang menarik di final nanti," tutupnya.
Kondisi Evans untuk final masih dibaluti tanda tanya, sebab bek berusia 33 tahun itu melewatkan dua pertandingan terakhir karena cedera tumit yang dideritanya.
Evans tentu berharap bisa menambahkan medali juara Piala FA ke dalam koleksinya setelah memiliki tiga medali Liga Premier Inggris, dua medali Piala Liga serta masing-masing satu medali Liga Champions dan Piala Dunia Klub, yang semuanya dimenangi semasa berseragam Manchester United.
Final besok jadi penampilan kelima Leicester di partai pemungkas Piala FA selang 52 tahun dan masih memburu trofi pertama di kompetisi tersebut.