Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Noorkhalis Ridha meminta warga di lokasi banjir mewaspadai munculnya berbagai penyakit akibat luapan Sungai Kahayan yang merendam sejumlah permukiman warga.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai munculnya sejumlah penyakit ketika permukiman mereka terendam banjir, akibat luapan DAS Kahayan," kata Noorkhalis Ridha di Palangka Raya, Jumat.
Ridha yang tergabung di Komisi A DPRD Kota Palangka Raya itu menuturkan, banjir tahunan yang sering terjadi di sejumlah permukiman warga yang berada di dataran rendah sudah menjadi hal biasa bagi warga setempat.
Hanya saja, warga terus diingatkan tentang bahaya penyakit yang biasanya muncul saat permukiman mereka terendam banjir. Salah satunya penyakit gatal-gatal akibat mengapungnya sejumlah kotoran dari kolong rumah, termasuk yang paling bahaya adalah dari kotoran tikus.
"Selain gatal-gatal, penyakit yang biasa mengancam warga adalah diare, penyakit kulit dan lain sebagainya," bebernya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Palangka Raya itu menjelaskan, meskipun luapan air Sungai Kahayan setiap tahunnya merendam permukiman warga, namun sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi ke dataran lebih tinggi.
Saat ini hanya merendam wilayah permukiman mereka dan belum masuk ke dalam rumah warga. Meskipun akses jalan yang mereka lalui untuk beraktivitas sehari-hari terganggu, namun kondisi itu tidak sampai menghalangi warga untuk melaksanakan pekerjaan guna menghidupi keluarganya.
Baca juga: Komisi II DPR kaji persiapan pemilu serentak 2024
"Semoga saja luapan DAS Kahayan bisa segera surut dan air tidak masuk ke dalam rumah mereka. Kalau masuk ke dalam rumah mereka, mau tidak mau mereka akan dievakuasi ke daratan yang lebih tinggi," tandasnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Heri Fauzi mengatakan, selama meluapnya banjir tersebut pihaknya juga sudah memantau ke sejumlah permukiman warga yang mulai tergenang.
Salah satunya di kawasan Jalan Anoi, Mendawai, Jalan Danau Rangas dan Jalan Mutiara samping lapangan golf. Dari pemantauan tersebut air belum masuk ke rumah-rumah warga.
"Kami sudah mengingatkan warga untuk berhati-hati terhadap bahaya anak tenggelam saat kondisi seperti ini, aliran listrik jangan sampai terendam ke air serta bahaya lainnya ketika kondisi seperti ini," demikian Heri.
Baca juga: Abdul Razak nakhodai KAHMI Kalteng
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai munculnya sejumlah penyakit ketika permukiman mereka terendam banjir, akibat luapan DAS Kahayan," kata Noorkhalis Ridha di Palangka Raya, Jumat.
Ridha yang tergabung di Komisi A DPRD Kota Palangka Raya itu menuturkan, banjir tahunan yang sering terjadi di sejumlah permukiman warga yang berada di dataran rendah sudah menjadi hal biasa bagi warga setempat.
Hanya saja, warga terus diingatkan tentang bahaya penyakit yang biasanya muncul saat permukiman mereka terendam banjir. Salah satunya penyakit gatal-gatal akibat mengapungnya sejumlah kotoran dari kolong rumah, termasuk yang paling bahaya adalah dari kotoran tikus.
"Selain gatal-gatal, penyakit yang biasa mengancam warga adalah diare, penyakit kulit dan lain sebagainya," bebernya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Palangka Raya itu menjelaskan, meskipun luapan air Sungai Kahayan setiap tahunnya merendam permukiman warga, namun sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi ke dataran lebih tinggi.
Saat ini hanya merendam wilayah permukiman mereka dan belum masuk ke dalam rumah warga. Meskipun akses jalan yang mereka lalui untuk beraktivitas sehari-hari terganggu, namun kondisi itu tidak sampai menghalangi warga untuk melaksanakan pekerjaan guna menghidupi keluarganya.
Baca juga: Komisi II DPR kaji persiapan pemilu serentak 2024
"Semoga saja luapan DAS Kahayan bisa segera surut dan air tidak masuk ke dalam rumah mereka. Kalau masuk ke dalam rumah mereka, mau tidak mau mereka akan dievakuasi ke daratan yang lebih tinggi," tandasnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Heri Fauzi mengatakan, selama meluapnya banjir tersebut pihaknya juga sudah memantau ke sejumlah permukiman warga yang mulai tergenang.
Salah satunya di kawasan Jalan Anoi, Mendawai, Jalan Danau Rangas dan Jalan Mutiara samping lapangan golf. Dari pemantauan tersebut air belum masuk ke rumah-rumah warga.
"Kami sudah mengingatkan warga untuk berhati-hati terhadap bahaya anak tenggelam saat kondisi seperti ini, aliran listrik jangan sampai terendam ke air serta bahaya lainnya ketika kondisi seperti ini," demikian Heri.
Baca juga: Abdul Razak nakhodai KAHMI Kalteng