Jakarta (ANTARA) - Antonio Conte mengatakan bahwa rencananya untuk masa depan Inter Milan tidak berubah sebelum ia memutuskan mundur dari juara Italia itu pada akhir musim dan menegaskan pilihannya tidak akan pernah ditentukan oleh uang.
Pelatih berusia 51 tahun itu mengakhiri kontraknya hanya beberapa hari setelah membawa Inter meraih gelar Serie A pertama mereka dalam 11 tahun pada bulan lalu.
Media Italia mengatakan bahwa perpisahan itu disebabkan karena Conte tidak setuju dengan rencana Inter memangkas sejumlah anggaran karena dampak pandemi virus corona.
Baca juga: Tottenham Spurs 'stop' kejar Conte karena ini
Sedangkan presiden Inter, Steven Zhang kemudian menjelaskan bahwa mereka memiliki "ide yang berbeda."
“Saya hanya bisa mengatakan bahwa proyek saya tidak pernah berubah, tetapi tidak masuk akal untuk membicarakan hal-hal ini sekarang,” kata Conte dalam sebuah wawancara dengan Gazzetta dello Sport yang dikutip Reuters pada Kamis.
"Saya tidak ingin membuat kontroversi atau membicarakan transfer. Saya menghormati presiden Zhang, dan saya berterima kasih padanya karena telah memilih saya."
"Saya mencintai Inter, tim, dan para penggemar, dan saya dengan tulus mendoakan yang terbaik untuk Simone Inzaghi dalam pekerjaan ini. Ia adalah pelatih yang baik, cakap, ambisius dan saya berharap Nerazzurri sukses besar."
Baca juga: Ini penyebab Conte putus kontrak dengan Inter Milan
Prestasi Conte sendiri sangat baik dengan meraih empat gelar Liga Italia - tiga bersama Juventus dan satu bersama Inter - dan satu Liga Premier Inggris bersama Chelsea.
Ia sejauh ini adalah pelatih dengan bayaran tertinggi di liga Italia musim lalu dengan gaji bersih yang dilaporkan 12 juta euro (sekitar Rp208 miliar) per tahun, tetapi mengatakan bahwa uang tidak pernah menjadi prioritasnya.
"Pasar menetapkan harga. Itu didasarkan pada hasil yang dicapai dan kerja yang dilakukan selama bertahun-tahun," katanya.
"Bila masalah saya atau obsesi saya adalah uang, saya akan tetap di tempat saya berada di masa lalu. Saya akan menerima kompromi dan mungkin mendapatkan perpanjangan kontrak."
"Sebaliknya saya melihat proyek dan saya bersedia untuk tinggal di rumah bila mereka tidak meyakinkan saya. Ini adalah pertanyaan tentang visi, profesionalisme, kejujuran intelektual dan prinsip yang tidak dapat diabaikan."
Baca juga: Usai Scudetto, Inter putus kontrak Antonio Conte
Baca juga: Tanggapan Conte soal Derby d'Italia
Baca juga: Antonio Conte bahagia bisa kembali beradu dengan Jose Mourinho
Pelatih berusia 51 tahun itu mengakhiri kontraknya hanya beberapa hari setelah membawa Inter meraih gelar Serie A pertama mereka dalam 11 tahun pada bulan lalu.
Media Italia mengatakan bahwa perpisahan itu disebabkan karena Conte tidak setuju dengan rencana Inter memangkas sejumlah anggaran karena dampak pandemi virus corona.
Baca juga: Tottenham Spurs 'stop' kejar Conte karena ini
Sedangkan presiden Inter, Steven Zhang kemudian menjelaskan bahwa mereka memiliki "ide yang berbeda."
“Saya hanya bisa mengatakan bahwa proyek saya tidak pernah berubah, tetapi tidak masuk akal untuk membicarakan hal-hal ini sekarang,” kata Conte dalam sebuah wawancara dengan Gazzetta dello Sport yang dikutip Reuters pada Kamis.
"Saya tidak ingin membuat kontroversi atau membicarakan transfer. Saya menghormati presiden Zhang, dan saya berterima kasih padanya karena telah memilih saya."
"Saya mencintai Inter, tim, dan para penggemar, dan saya dengan tulus mendoakan yang terbaik untuk Simone Inzaghi dalam pekerjaan ini. Ia adalah pelatih yang baik, cakap, ambisius dan saya berharap Nerazzurri sukses besar."
Baca juga: Ini penyebab Conte putus kontrak dengan Inter Milan
Prestasi Conte sendiri sangat baik dengan meraih empat gelar Liga Italia - tiga bersama Juventus dan satu bersama Inter - dan satu Liga Premier Inggris bersama Chelsea.
Ia sejauh ini adalah pelatih dengan bayaran tertinggi di liga Italia musim lalu dengan gaji bersih yang dilaporkan 12 juta euro (sekitar Rp208 miliar) per tahun, tetapi mengatakan bahwa uang tidak pernah menjadi prioritasnya.
"Pasar menetapkan harga. Itu didasarkan pada hasil yang dicapai dan kerja yang dilakukan selama bertahun-tahun," katanya.
"Bila masalah saya atau obsesi saya adalah uang, saya akan tetap di tempat saya berada di masa lalu. Saya akan menerima kompromi dan mungkin mendapatkan perpanjangan kontrak."
"Sebaliknya saya melihat proyek dan saya bersedia untuk tinggal di rumah bila mereka tidak meyakinkan saya. Ini adalah pertanyaan tentang visi, profesionalisme, kejujuran intelektual dan prinsip yang tidak dapat diabaikan."
Baca juga: Usai Scudetto, Inter putus kontrak Antonio Conte
Baca juga: Tanggapan Conte soal Derby d'Italia
Baca juga: Antonio Conte bahagia bisa kembali beradu dengan Jose Mourinho